Lompat ke isi

Nasihat Injili: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Injil Yesus}}
{{Injil Yesus}}
Dalam [[Gereja Katolik]], tiga '''nasihat injili''', atau '''nasihat kesempurnaan''', adalah [[Pantang seksual#Kekristenan|kesucian]], [[Kemiskinan#Spiritualitas|kemiskinan]] (atau [[Amal (praktek)|amal]] yang sempurna), dan [[Sumpah ketaatan|ketaatan]].<ref>[[Kitab Hukum Kanonik 1983]], kanon 599–601</ref> Sebagaimana dinyatakan oleh [[Yesus]] dalam [[Injil kanonik]],<ref>lih. {{bibleref|Matius|19:10–12}}; {{bibleref|Matius|19:16–22}} = {{bibleref|Markus|10:17–22}} = {{bibleref|Lukas|18:18–23}}; lihat juga [[Markus 10]] dan [[Yesus dan pemuda kaya]]</ref> merupakan nasihat bagi mereka yang ingin menjadi "sempurna" ({{lang|grc|τελειος}}, {{transl| grc|teleios}}).<ref>{{bibleref|Matthew|19:21}}</ref><ref>Lihat juga [https://archive.today/20130414093114/http://cf.blueletterbible.org /lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=G5046 Strong's G5046] dan [[Imitatio dei]]</ref> Gereja Katolik mengartikan hal ini sebagai hal yang tidak mengikat semua pihak, dan oleh karena itu bukan syarat yang diperlukan untuk mencapai [[ Kehidupan kekal (Kristen)|kehidupan kekal]] ([[Surga#Kristen|surga]]), tetapi "[[Supererogasi|tindakan supererogasi]]" melebihi batas minimum yang ditentukan dalam [[Hukum Alkitab dalam Kekristenan| perintah-perintah alkitabiah]].<ref>''The Complete Gospels'', Robert J. Miller ed., catatan untuk Markus 10:17–22, halaman 36: "Pada [[613 mitzvot|perintah-perintah alkitabiah tradisional]] Yesus menambahkan amanat pengorbanan pribadi dan menjadi pengikutnya."</ref> Umat ​​Katolik yang telah membuat pengakuan publik untuk mengatur kehidupan mereka berdasarkan nasihat injili, dan menegaskan hal ini melalui [[Sumpah|Sumpah]] publik di hadapan otoritas gereja mereka yang kompeten ( tindakan komitmen keagamaan yang dikenal sebagai [[Profesi (religius)|profesi]]), diakui sebagai anggota [[hidup bakti]].
Dalam [[Gereja Katolik]], tiga '''nasihat injili''', atau '''nasihat kesempurnaan''', adalah [[Pantang seksual#Kekristenan|kesucian]], [[Kemiskinan#Spiritualitas|kemiskinan]] (atau [[Amal (praktek)|amal]] yang sempurna), dan [[Sumpah ketaatan|ketaatan]].<ref>[[Kitab Hukum Kanonik 1983]], kanon 599–601</ref> Sebagaimana dinyatakan oleh [[Yesus]] dalam [[Injil kanonik]],<ref>lih. {{bibleref|Matius|19:10–12}}; {{bibleref|Matius|19:16–22}} = {{bibleref|Markus|10:17–22}} = {{bibleref|Lukas|18:18–23}}; lihat juga [[Markus 10]] dan [[Yesus dan pemuda kaya]]</ref> merupakan nasihat bagi mereka yang ingin menjadi "sempurna" ({{lang|grc|τελειος}}, {{transl| grc|teleios}}).<ref>{{bibleref|Matthew|19:21}}</ref><ref>Lihat juga [https://archive.today/20130414093114/http://cf.blueletterbible.org /lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=G5046 Strong's G5046] dan [[Imitatio dei]]</ref> [[Gereja Katolik]] mengartikan hal ini sebagai hal yang tidak mengikat semua pihak, dan oleh karena itu bukan syarat yang diperlukan untuk mencapai [[ Kehidupan kekal (Kristen)|kehidupan kekal]] ([[Surga#Kristen|surga]]), tetapi "[[Supererogasi|tindakan supererogasi]]" melebihi batas minimum yang ditentukan dalam [[Hukum Alkitab dalam Kekristenan| perintah-perintah alkitabiah]].<ref>''The Complete Gospels'', Robert J. Miller ed., catatan untuk Markus 10:17–22, halaman 36: "Pada [[613 mitzvot|perintah-perintah alkitabiah tradisional]] Yesus menambahkan amanat pengorbanan pribadi dan menjadi pengikutnya."</ref> Umat ​​Katolik yang telah membuat pengakuan publik untuk mengatur kehidupan mereka berdasarkan nasihat injili, dan menegaskan hal ini melalui [[Sumpah|Sumpah]] publik di hadapan otoritas gereja mereka yang kompeten ( tindakan komitmen keagamaan yang dikenal sebagai [[Profesi (religius)|profesi]]), diakui sebagai anggota [[hidup bakti]].


==Lihat juga==
==Lihat juga==

Revisi per 3 Maret 2024 15.37

Dalam Gereja Katolik, tiga nasihat injili, atau nasihat kesempurnaan, adalah kesucian, kemiskinan (atau amal yang sempurna), dan ketaatan.[1] Sebagaimana dinyatakan oleh Yesus dalam Injil kanonik,[2] merupakan nasihat bagi mereka yang ingin menjadi "sempurna" (τελειος, teleios).[3][4] Gereja Katolik mengartikan hal ini sebagai hal yang tidak mengikat semua pihak, dan oleh karena itu bukan syarat yang diperlukan untuk mencapai kehidupan kekal (surga), tetapi "tindakan supererogasi" melebihi batas minimum yang ditentukan dalam perintah-perintah alkitabiah.[5] Umat ​​Katolik yang telah membuat pengakuan publik untuk mengatur kehidupan mereka berdasarkan nasihat injili, dan menegaskan hal ini melalui Sumpah publik di hadapan otoritas gereja mereka yang kompeten ( tindakan komitmen keagamaan yang dikenal sebagai profesi), diakui sebagai anggota hidup bakti.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Kitab Hukum Kanonik 1983, kanon 599–601
  2. ^ lih. Matius 19:10–12; Matius 19:16–22 = Markus 10:17–22 = Lukas 18:18–23; lihat juga Markus 10 dan Yesus dan pemuda kaya
  3. ^ Matthew 19:21
  4. ^ Lihat juga /lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=G5046 Strong's G5046 dan Imitatio dei
  5. ^ The Complete Gospels, Robert J. Miller ed., catatan untuk Markus 10:17–22, halaman 36: "Pada perintah-perintah alkitabiah tradisional Yesus menambahkan amanat pengorbanan pribadi dan menjadi pengikutnya."