Lompat ke isi

Mastosit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
k +pic
ESCa (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: +intwk
Baris 12: Baris 12:
{{Biologi-stub}}
{{Biologi-stub}}
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Biologi]]

[[ca:Mastòcit]]
[[cs:Žírná buňka]]
[[da:Mastcelle]]
[[de:Mastzelle]]
[[es:Mastocito]]
[[fr:Mastocyte]]
[[ko:비만 세포]]
[[it:mastocita]]
[[he:תא פיטום]]
[[mk:Мастоцит]]
[[nl:Mestcel]]
[[lt:Putliosios ląstelės]]
[[ja:肥満細胞]]
[[pl:Komórka tuczna]]
[[pt:Mastócito]]
[[ru:Тучные клетки]]
[[sr:мастоцит]]
[[fi:Syöttösolu]]
[[sv:Mastcell]]
[[tr:Mast hücresi]]
[[zh:肥大细胞]]
[[en:Mast cell]]

Revisi per 2 Maret 2010 02.54

Peran sel biang pada alergi.

Sel biang atau mastosit (bahasa Inggris: mast cell, mastocyte) adalah sel yang menjadi inang dari beberapa jenis jaringan dan mengandung granula yang kaya akan histamin dan heparin. Walaupun peran sel biang dikenal pada alergi dan anafilaksis, sel biang juga berfungsi sebagai perlindungan yang terlibat dalam proses penyembuhan luka dan pertahanan melawan patogen. Sel biang terdapat pada hampir seluruh jaringan yang menyelimuti pembuluh darah, syaraf, kulit, mukosa dari paru dan saluran pencernaan, juga pada mulut, conjunctiva dan hidung.[1]

Sel biang pertama kali ditemukan dan dijabarkan oleh Paul Ehrlich dalam tesis doktoral pada tahun 1878 dengan sudut pemikiran dari bentuk yang berupa granula dan sifat noda yang dapat ditimbulkan sel ini. Pemikiran ini yang menyebabkan Paul Ehrlich dengan keliru mempercayai bahwa sel biang berfungsi untuk memberikan nutrisi kepada jaringan yang ada di sekitarnya, sehingga sel biang diberikan nama Mastzelle dalam bahasa Jerman yang diambil dari bahasa Yunani masto yang berarti, aku memberi makan.[2] Saat ini sel biang dianggap sebagai bagian dari sistem kekebalan.

Sel biang sangat mirip dengan granulosit basofil, salah satu golongan sel darah putih dan membuat banyak spekulasi bahwa sel biang dan basofil berasal dari jaringan yang sama, hingga bukti terkini menunjukkan bahwa kedua sel ini berasal dari sel prekursor yang berbeda di dalam sumsum tulang, tetapi masih mengandung molekul CD34 yang sama. Basofil meninggalkan sumsum tulang setelah dewasa sedangkan sel biang teredar dalam bentuk yang belum matang. Jaringan tempat sel biang menetap dan menjadi dewasa mungkin sekali akan menentukan perilaku sel tersebut.[1]

Hingga saat ini hanya dikenali dua jenis sel biang, yang berada pada jaringan penghantar, dan sel biang mukosa yang bereaksi terhadap sel T.[3]

Referensi

  1. ^ a b Prussin C, Metcalfe DD (2003). "IgE, mast cells, basophils, and eosinophils". J Allergy Clin Immunol. 111 (2 Suppl): S486–94. doi:10.1067/mai.2003.120. PMID 12592295. 
  2. ^ Ehrlich P. Beiträge zur Theorie und Praxis der histologischen Färbung. Dissertation at Leipzig University, 1878.
  3. ^ Denburg, Judah A. (1998). Allergy and allergic diseases: the new mechanisms and therapeutics. Totowa, NJ: Humana Press. ISBN 0-89603-404-6.