Lompat ke isi

Sinema Korea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
+iw, file
Cun Cun (bicara | kontrib)
+cite, halaman belum
Baris 1: Baris 1:
{{inuse|15 Agustus 2010}}
{{inuse|15 Agustus 2010}}
[[File:Jayu manse poster 2.jpg|200px|right|]]
[[File:Jayu manse poster 2.jpg|200px|right|thumb|Poster teatrikal film tahun 1946, Jayu Manse (''자유만세'')]]
'''Film Korea''' adalah jenis [[film]] yang diproduksi di [[Korea]].<ref name="filmkorea">{{cite book | last= | first= | coauthors=| year=2008 | month= | title=Fakta-fakta tentang Korea| publisher=Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea - Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata| location=Seoul | isbn= 89-7375-032-0| pages=}}</ref>
'''Film Korea''' adalah jenis film yang diproduksi di Korea.


Film pertama Korea yang dirilis adalah film berjudul “Righteous Revenge” pada tahun 1919. Film ini merupakan kombinasi drama dan pertunjukkan panggung. Film layar lebar pertama Korea dirilis pada tahun 1923, berjudul “Oath Under the Moon”. Pada tahun 1926, seorang sutradara bernama Na Un-gyu memproduksi film bisu berjudul Arirang. Film ini mendapat respon yang besar dari masyarakat dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang.
Film pertama yang dirilis di Korea adalah film berjudul ''Righteous Revenge'' pada tahun 1919.<ref name="filmkorea"/> Film ini merupakan kombinasi [[drama]] dan pertunjukkan panggung.<ref name="filmkorea"/> Film layar lebar pertama Korea dirilis pada tahun [[1923]], berjudul ''Oath Under the Moon''.<ref name="filmkorea"/> Pada tahun [[1926]], seorang sutradara bernama [[Na Un-gyu]] memproduksi [[film bisu]] berjudul ''Arirang''.<ref name="filmkorea"/> Film ini mendapat respon yang besar dari [[masyarakat]] dan menjadi simbol perlawanan terhadap [[Penjajahan Jepang atas Korea|penjajahan Jepang]].<ref name="filmkorea"/>


==Film di Korea Selatan==
==Film di Korea Selatan==
{{Main|Film di Korea Selatan}}
Setelah [[Perang Korea]] berakhir pada tahun 1953, industri film Korea mulai berkembang perlahan dan mencapai masa keemasan.<ref name="filmkorea"/> Pada dua dekade berikutnya, industri film Korea mengalami stagnasi akibat semakin banyaknya orang yang memiliki [[televisi]] sendiri.<ref name="filmkorea"/> Mulai tahun 1980-an, industri film Korea mengalami kebangkitan kembali, terutama dikarenakan kerja keras para [[sutradara]] yang berbakat.<ref name="filmkorea"/> Usaha mereka cukup berhasil dan film-film Korea pada masa itu mulai mendapat pengakuan pada berbagai festival film internasional.<ref name="filmkorea"/> Setelah itu, mulai dekade 90-an, film Korea semakin banyak ditonton di seluruh [[dunia]].<ref name="filmkorea"/> Pada tahun 2000, ''Chunhyangjeon'', film yang disutradarai oleh [[Im Kwon-taek]], menjadi film Korea yang pertama yang berkompetisi dalam Festival Film Cannes. Film ''Seom'' yang disutradarai oleh [[Kim Ki-duk]], masuk ke dalam [[Festival Film Internasional Venice]].<ref name="filmkorea"/>


Pada tahun 2001, film ''Joint Security Area'', masuk ke dalam [[Festival Film Berlin]].<ref name="filmkorea"/> Film Kim Ki-duk lain, yakni ''Address Unknown'' berhasil masuk dalam nominasi [[Festival Film Internasional Venice]].<ref name="filmkorea"/> Sutradara Park Chan-wook memperoleh penghargaan Jury Grand Prix pada [[Festival Film Cannes]] tahun 2004 untuk filmnya, ''[[Old Boy]]''.<ref name="filmkorea"/> Ia juga meraih penghargaan sutradara terbaik pada [[Festival Film Internasional Bangkok]] untuk film ''Old Boy'' tahun 2005 serta untuk film ''[[Sympathy for Lady Vengeance]]'' pada tahun 2006.<ref name="filmkorea"/>
Setelah Perang Korea berakhir pada tahun 1953, industri film Korea mulai berkembang perlahan dan mencapai masa keemasan. Pada dua dekade berikutnya, industri film Korea mengalami stagnasi akibat semakin banyaknya masyarakat yang memiliki televisi sendiri. Mulai tahun 1980-an, industri film Korea mengalami kebangkitan kembali, terutama dikarenakan kerja keras para sutradara yang berbakat. Usaha mereka cukup berhasil dan film-film Korea pada masa itu mulai mendapat pengakuan pada berbagai festival film internasional. Setelah itu, mulai dekade 90-an, film Korea semakin banyak ditonton di seluruh dunia. Pada tahun 2000, Chunhyangjeon, film yang disutradarai oleh Im Kwon-taek, menjadi film Korea yang pertama yang berkompetisi dalam Festival Film Cannes. Film Seom yang disutradarai oleh Kim Ki-duk, masuk ke dalam Festival Film Internasional Venice.


Perkembangan film di [[Korea Selatan]] semakin pesat dan banyak festival film internasional diadakan, antara lain [[Festival Film Internasional Pusan]], [[Festival Film Fantastik Internasional Bucheon]], [[Festival Film Internasional Jeonju]], dan [[Festival Film Wanita Seoul]].<ref name="filmkorea"/> Selain itu, produksi film animasi dan kartun juga meningkat.<ref name="filmkorea"/>
Pada tahun 2001, film Joint Security Area, masuk ke dalam Festival Film Berlin. Film Kim Ki-duk lain, yakni Address Unknown berhasil masuk dalam nominasi Festival Film Internasional Venice. Sutradara Park Chan-wook memperoleh penghargaan Jury Grand Prix pada Festival Film Cannes tahun 2004 untuk filmnya, Old Boy. Ia juga meraih penghargaan sutradara terbaik pada Festival Film Internasional Bangkok untuk film Old Boy tahun 2005 serta untuk film Sympathy for Lady Vengeance pada tahun 2006.


==Referensi==
Perkembangan film di Korea Selatan semakin pesat dan banyak festival film internasional diadakan, antara lain Festival Film Internasional Pusan, Festival Film Fantastik Internasional Bucheon, Festival Film Internasional Jeonju, dan Festival Film Wanita Seoul. Selain itu, produksi film animasi dan kartun juga meningkat.
{{reflist}}


[[Kategori:Film Korea]]
[[Kategori:Film Korea]]
Baris 25: Baris 28:
[[vi:Điện ảnh Triều Tiên]]
[[vi:Điện ảnh Triều Tiên]]
[[zh:韓國電影]]
[[zh:韓國電影]]
{{film-stub}}

Revisi per 29 Juli 2010 04.59

Poster teatrikal film tahun 1946, Jayu Manse (자유만세)

Film Korea adalah jenis film yang diproduksi di Korea.[1]

Film pertama yang dirilis di Korea adalah film berjudul Righteous Revenge pada tahun 1919.[1] Film ini merupakan kombinasi drama dan pertunjukkan panggung.[1] Film layar lebar pertama Korea dirilis pada tahun 1923, berjudul Oath Under the Moon.[1] Pada tahun 1926, seorang sutradara bernama Na Un-gyu memproduksi film bisu berjudul Arirang.[1] Film ini mendapat respon yang besar dari masyarakat dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang.[1]

Film di Korea Selatan

Setelah Perang Korea berakhir pada tahun 1953, industri film Korea mulai berkembang perlahan dan mencapai masa keemasan.[1] Pada dua dekade berikutnya, industri film Korea mengalami stagnasi akibat semakin banyaknya orang yang memiliki televisi sendiri.[1] Mulai tahun 1980-an, industri film Korea mengalami kebangkitan kembali, terutama dikarenakan kerja keras para sutradara yang berbakat.[1] Usaha mereka cukup berhasil dan film-film Korea pada masa itu mulai mendapat pengakuan pada berbagai festival film internasional.[1] Setelah itu, mulai dekade 90-an, film Korea semakin banyak ditonton di seluruh dunia.[1] Pada tahun 2000, Chunhyangjeon, film yang disutradarai oleh Im Kwon-taek, menjadi film Korea yang pertama yang berkompetisi dalam Festival Film Cannes. Film Seom yang disutradarai oleh Kim Ki-duk, masuk ke dalam Festival Film Internasional Venice.[1]

Pada tahun 2001, film Joint Security Area, masuk ke dalam Festival Film Berlin.[1] Film Kim Ki-duk lain, yakni Address Unknown berhasil masuk dalam nominasi Festival Film Internasional Venice.[1] Sutradara Park Chan-wook memperoleh penghargaan Jury Grand Prix pada Festival Film Cannes tahun 2004 untuk filmnya, Old Boy.[1] Ia juga meraih penghargaan sutradara terbaik pada Festival Film Internasional Bangkok untuk film Old Boy tahun 2005 serta untuk film Sympathy for Lady Vengeance pada tahun 2006.[1]

Perkembangan film di Korea Selatan semakin pesat dan banyak festival film internasional diadakan, antara lain Festival Film Internasional Pusan, Festival Film Fantastik Internasional Bucheon, Festival Film Internasional Jeonju, dan Festival Film Wanita Seoul.[1] Selain itu, produksi film animasi dan kartun juga meningkat.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r Fakta-fakta tentang Korea. Seoul: Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea - Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata. 2008. ISBN 89-7375-032-0 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan).