Lompat ke isi

J: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ChuispastonBot (bicara | kontrib)
k r2.6.5) (bot Menambah: ku:J (tîp)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
expand
Baris 2: Baris 2:
{{wiktionary|j|J}}
{{wiktionary|j|J}}
{{Latin alphabet navbox|uc=J|lc=j}}
{{Latin alphabet navbox|uc=J|lc=j}}
'''J''' ialah huruf kesepuluh dalam [[abjad Latin]], dan huruf terakhir yang ditambah dalam kalangan 26 huruf. Sebutannya ialah '''je'''.
'''J''' adalah huruf kesepuluh dalam [[alfabet Latin]], dan huruf terakhir yang ditambah dalam kalangan 26 huruf. Namanya adalah '''je''', {{pron|dʒeɪ}}.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; text-align:center;"
'''J''' asalnya merupakan bentuk lain huruf [[I]]. Bentuk [[huruf kecil]] '''j''' digunakan pada [[Abad Pertengahan]] untuk mengakhiri [[angka Romawi]] menggantikan ''i''. Penggunaan yang berbeda diawali dalam [[bahasa Jerman Hulu Pertengahan]].<ref>[http://germazope.uni-trier.de/Projects/WBB/woerterbuecher/lexer/selectarticle?lemid=LJ00001 Mittelhochdeutsches Handwörterbuch von Matthias Lexer (1878)]</ref> [[Petrus Ramus]] (d. 1572) menjadi orang pertama yang terang-terang membedakan I dan J sebagai perlambangan bunyi-bunyi yang berbeda. Asalnya, kedua huruf I dan J melambangkan {{IPA|/i/}}, {{IPA|/iː/}}, dan {{IPA|/j/}}; tetapi [[rumpun bahasa Romawi]] mengembangkan bunyi-bunyi baru (dari {{IPA|/j/}} dan {{IPA|/g/}}) yang menjadi bunyi-bunyi lambang I dan J; oleh itu, J [[bahasa Inggris]] (dari J [[bahasa Perancis|Perancis]], dan akhirnya J [[bahasa Indonesia|Indonesia]]) agak berbeda bunyinya dari {{IPA|/j/}}.
|- bgcolor="#EEEEEE"
! Yunani {{br}}''[[Iota]]''
! Romawi {{br}}I
! Latin {{br}}J
|-----
|[[Berkas:Iota uc lc.svg|85px|link=]]
|[[Berkas:RomanI-01.png|link=]]
|[[Berkas:RomanJ-01.png|60px|link=]]
|}
'''J''' asalnya merupakan bentuk lain huruf [[I]], sedangkan huruf I berasal dari huruf ''[[iota]]'' [[alfabet Yunani|Yunani]]. Bentuk [[huruf kecil]] '''j''' digunakan pada [[Abad Pertengahan]] untuk mengakhiri [[angka Romawi]] menggantikan ''i''. Penggunaan yang berbeda diawali dalam [[bahasa Jerman Hulu Pertengahan]].<ref>[http://germazope.uni-trier.de/Projects/WBB/woerterbuecher/lexer/selectarticle?lemid=LJ00001 Mittelhochdeutsches Handwörterbuch von Matthias Lexer (1878)]</ref> [[Petrus Ramus]] (d. 1572) menjadi orang pertama yang secara jelas membedakan I dan J sebagai lambang bunyi yang berbeda. Mulanya, kedua huruf I dan J melambangkan {{IPA|/i/}}, {{IPA|/iː/}}, dan {{IPA|/j/}}; tetapi [[rumpun bahasa Romawi]] mengembangkan bunyi-bunyi baru (dari {{IPA|/j/}} dan {{IPA|/g/}}) yang menjadi bunyi-bunyi lambang I dan J; oleh itu, J [[bahasa Inggris]] (dari J [[bahasa Perancis|Perancis]], dan akhirnya dipakai dalam [[bahasa Indonesia|Indonesia]]) agak berbeda bunyinya dari {{bunyiIPA|Palatal approximant.ogg|j|ukuran=kecil}}.


== Penggunaan ==
Semua bahasa Jermanik kecuali Inggris, [[bahasa Skotlandia|Skotlandia]] dan [[bahasa Luksemburg|Luksemburg]] menggunakan ''J'' untuk {{IPA|/j/}}; begitu juga untuk [[bahasa Albania]], serta [[rumpun bahasa Ural]] dan [[rumpun bahasa Slavia|Slavia]] yang memakai abjad Romawi, seperti [[bahasa Hongaria]], [[bahasa Finlandia|Finlandia]], [[bahasa Estonia|Estonia]], [[bahasa Polandia|Polandia]], [[bahasa Ceko|Ceko]], dan [[bahasa Slowakia|Slowakia]]. Sebagian bahasa dalam rumpun ini, seperti [[bahasa Serbia]], turut menyerap J ke dalam [[abjad Sirilik]] untuk tujuan yang sama. Oleh karena itulah, huruf kecilnya dipilih sebagai lambang fonetik [[IPA]] untuk {{IPA|/j/}} (seperti "y" dalam "ya").
Semua [[rumpun bahasa German|bahasa Jermanik]] kecuali Inggris, [[bahasa Skotlandia|Skotlandia]] dan [[bahasa Luksemburg|Luksemburg]] menggunakan ''J'' untuk {{IPA|/j/}}; begitu juga dalam [[bahasa Albania]], serta [[rumpun bahasa Ural]] dan [[rumpun bahasa Slavia|Slavia]] yang memakai alfabet Romawi, seperti [[bahasa Hongaria]], [[bahasa Finlandia|Finlandia]], [[bahasa Estonia|Estonia]], [[bahasa Polandia|Polandia]], [[bahasa Ceko|Ceko]], dan [[bahasa Slowakia|Slowakia]]. Sebagian bahasa dalam rumpun ini, seperti [[bahasa Serbia]], turut menyerap J ke dalam [[abjad Sirilik]] untuk tujuan yang sama. Oleh karena itulah, huruf kecilnya dipilih sebagai lambang fonetik [[IPA]] untuk {{bunyiIPA|palatal approximant.ogg|j|ukuran=kecil}} (seperti "y" dalam "ya").


Penggunaan J sebagai lambang konsonan gesek pascarongga-gigi ({{IPA|/dʒ/}}) terdapat dalam [[bahasa Igbo]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Melayu|Melayu]], [[bahasa Shona|Shona]], [[bahasa Somalia|Somali]], [[bahasa Oromo|Oromo]] dan [[bahasa Zulu|Zulu]]. Bahasa Inggris menggunakannya pada beberapa kata, misalnya kata ''jam'' ({{pron|d​͡ʒæm}}).
Dalam [[bahasa Spanyol]], J melambangkan {{IPA|/x ~ h/}} (yang berkembang dari [[frikatif]] {{IPA|/dʒ/}}), serupa dengan bunyi "h" atau "kh" Indonesia.


Dalam [[bahasa Basque|Basque]], [[diafonem]] yang dilambangkan oleh ''j'' dilafalkan berbeda-beda menurut dialek: {{IPA|[j], [ʝ], [ɟ], [ʒ], [ʃ], [x]}} (yang terakhir umum digunakan di [[País Vasco]]).
Dalam bahasa Perancis, [[bahasa Portugis|Portugis]] dan [[bahasa Rumania|Rumania]], huruf J asalnya berbunyi {{IPA|/dʒ/}} tetapi kini berubah menjadi {{IPA|/ʒ/}} (seperti dalam perkataan ''mea''s''ure'' bahasa Inggris).


Dalam [[bahasa Turki]], [[bahasa Azerbaijan|Azerbaijan]] dan [[bahasa Tatar|Tatar]], huruf J sentiasa melambangkan {{IPA|/ʒ/}}.
Dalam [[bahasa Indonesia]], J awalnya melambangkan {{IPA|/j/}}, [[konsonan hampiran|konsonan hampiran]] [[konsonan langit-langit|langit-langit]]. Sejak tahun [[1972]], bunyi tersebut digantikan dengan [[Y]] dan huruf J digunakan untuk melambangkan {{IPA|//}}.


Dalam ejaan standar [[bahasa Italia]] modern, hanya kata dari [[bahasa Latin]], [[nama diri (linguistik)|nama diri]] (seperti [[Jesi]], [[Letojanni]], [[Juventus]], dsb.) atau kata dari bahasa asing yang memakai J. Sampai [[abad ke-19]], J cenderung digunakan daripada I dalam [[diftong]], sebagai pengganti akhiran ''-ii'', dan dalam kelompok vokal (seperti pada kata ''Savoja''); aturan ini cukup ketat dalam pedoman ejaan resmi. J juga digunakan untuk menyerap bunyi {{IPA|/j/}} dalam dialek, misalnya ''ajo'' dalam bahasa Romanesque menjadi ''aglio'' (–{{IPA|/ʎ/}}–). Novelis Italia [[Luigi Pirandello]] menggunakan J pada kelompok vokal dalam karya-karyanya yang ditulis dalam bahasa Italia; ia juga menulis bahasa ibunya, bahasa Sicilia dengan tetap mempertahankan penggunaan J.
Dalam bahasa Indonesia, J awalnya melambangkan {{IPA|/j/}}. Sejak tahun [[1972]], bunyi tersebut digantikan dengan [[Y]] dan huruf J digunakan untuk melambangkan {{IPA|/dʒ/}}.

Dalam [[bahasa Spanyol]], J melambangkan {{IPA|/x/}} atau {{IPA|/h/}} (yang berkembang dari [[afrikat|konsonan gesek]] {{IPA|/dʒ/}}), serupa dengan bunyi "h" atau "kh" Indonesia.

Dalam [[bahasa Perancis]], [[bahasa Portugis|Portugis]] dan [[bahasa Rumania|Rumania]], huruf J mulanya berbunyi {{IPA|/dʒ/}} tetapi kini berubah menjadi {{IPA|/ʒ/}} (seperti pada kata ''mea''s''ure'' bahasa Inggris).

Dalam [[bahasa Turki]], [[bahasa Azerbaijan|Azerbaijan]] dan [[bahasa Tatar|Tatar]], huruf J umumnya melambangkan {{IPA|/ʒ/}}.


"J" ialah satu-satunya huruf yang tidak ditemukan dalam [[sistem periodik unsur]] (namun ''Jl'' pernah digunakan untuk mewakili [[joliotium]], dan ''J'' sendiri pernah dipakai untuk [[yodium]]<ref>Lihat [[unsur kimia]]</ref>).
"J" ialah satu-satunya huruf yang tidak ditemukan dalam [[sistem periodik unsur]] (namun ''Jl'' pernah digunakan untuk mewakili [[joliotium]], dan ''J'' sendiri pernah dipakai untuk [[yodium]]<ref>Lihat [[unsur kimia]]</ref>).


== Kode pengkomputeran ==
== Kode komputasi ==
{{Letter
|NATO=Juliet
|Morse=·–––
|Character=J0
|Braille=⠚
}}
{|class="wikitable"
{|class="wikitable"
!colspan=2|[[Titik kode]]
!colspan=2|[[Titik kode]]
Baris 30: Baris 53:
|-
|-
!rowspan=2|[[ASCII]]
!rowspan=2|[[ASCII]]
![[Sistem bilangan puluhan|Puluhan]]
![[Sistem bilangan desimal|Desimal]]
|74
|74
|106
|106
|-
|-
![[Sistem bilangan ganda|Ganda]]
![[Sistem bilangan biner|Biner]]
|01001010
|01001010
|01101010
|01101010
Baris 43: Baris 66:
|}
|}


== Rujukan ==
== Catatan kaki ==
{{commons|category:I|I}}
{{reflist}}
{{reflist}}



{{huruf Latin}}
{{huruf Latin}}

Revisi per 3 Februari 2011 14.57

J adalah huruf kesepuluh dalam alfabet Latin, dan huruf terakhir yang ditambah dalam kalangan 26 huruf. Namanya adalah je, dibaca dʒeɪ.

Sejarah

Yunani
Iota
Romawi
I
Latin
J

J asalnya merupakan bentuk lain huruf I, sedangkan huruf I berasal dari huruf iota Yunani. Bentuk huruf kecil j digunakan pada Abad Pertengahan untuk mengakhiri angka Romawi menggantikan i. Penggunaan yang berbeda diawali dalam bahasa Jerman Hulu Pertengahan.[1] Petrus Ramus (d. 1572) menjadi orang pertama yang secara jelas membedakan I dan J sebagai lambang bunyi yang berbeda. Mulanya, kedua huruf I dan J melambangkan /i/, /iː/, dan /j/; tetapi rumpun bahasa Romawi mengembangkan bunyi-bunyi baru (dari /j/ dan /g/) yang menjadi bunyi-bunyi lambang I dan J; oleh itu, J bahasa Inggris (dari J Perancis, dan akhirnya dipakai dalam Indonesia) agak berbeda bunyinya dari j.

Penggunaan

Semua bahasa Jermanik kecuali Inggris, Skotlandia dan Luksemburg menggunakan J untuk /j/; begitu juga dalam bahasa Albania, serta rumpun bahasa Ural dan Slavia yang memakai alfabet Romawi, seperti bahasa Hongaria, Finlandia, Estonia, Polandia, Ceko, dan Slowakia. Sebagian bahasa dalam rumpun ini, seperti bahasa Serbia, turut menyerap J ke dalam abjad Sirilik untuk tujuan yang sama. Oleh karena itulah, huruf kecilnya dipilih sebagai lambang fonetik IPA untuk j (seperti "y" dalam "ya").

Penggunaan J sebagai lambang konsonan gesek pascarongga-gigi (/dʒ/) terdapat dalam bahasa Igbo, Indonesia, Melayu, Shona, Somali, Oromo dan Zulu. Bahasa Inggris menggunakannya pada beberapa kata, misalnya kata jam (dibaca d​͡ʒæm).

Dalam Basque, diafonem yang dilambangkan oleh j dilafalkan berbeda-beda menurut dialek: [j], [ʝ], [ɟ], [ʒ], [ʃ], [x] (yang terakhir umum digunakan di País Vasco).

Dalam bahasa Indonesia, J awalnya melambangkan /j/, konsonan hampiran langit-langit. Sejak tahun 1972, bunyi tersebut digantikan dengan Y dan huruf J digunakan untuk melambangkan /dʒ/.

Dalam ejaan standar bahasa Italia modern, hanya kata dari bahasa Latin, nama diri (seperti Jesi, Letojanni, Juventus, dsb.) atau kata dari bahasa asing yang memakai J. Sampai abad ke-19, J cenderung digunakan daripada I dalam diftong, sebagai pengganti akhiran -ii, dan dalam kelompok vokal (seperti pada kata Savoja); aturan ini cukup ketat dalam pedoman ejaan resmi. J juga digunakan untuk menyerap bunyi /j/ dalam dialek, misalnya ajo dalam bahasa Romanesque menjadi aglio (–/ʎ/–). Novelis Italia Luigi Pirandello menggunakan J pada kelompok vokal dalam karya-karyanya yang ditulis dalam bahasa Italia; ia juga menulis bahasa ibunya, bahasa Sicilia dengan tetap mempertahankan penggunaan J.

Dalam bahasa Spanyol, J melambangkan /x/ atau /h/ (yang berkembang dari konsonan gesek /dʒ/), serupa dengan bunyi "h" atau "kh" Indonesia.

Dalam bahasa Perancis, Portugis dan Rumania, huruf J mulanya berbunyi /dʒ/ tetapi kini berubah menjadi /ʒ/ (seperti pada kata measure bahasa Inggris).

Dalam bahasa Turki, Azerbaijan dan Tatar, huruf J umumnya melambangkan /ʒ/.

"J" ialah satu-satunya huruf yang tidak ditemukan dalam sistem periodik unsur (namun Jl pernah digunakan untuk mewakili joliotium, dan J sendiri pernah dipakai untuk yodium[2]).

Kode komputasi

Titik kode Huruf besar
J
Huruf kecil
j
Unicode U+004A U+006A
ASCII Desimal 74 106
Biner 01001010 01101010
EBCDIC 209 145

Catatan kaki