Lompat ke isi

Sejarah Lego: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wildcat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9: Baris 9:
Di tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri<ref>Willy Horn Hansen. ''50 Years of Play''. The LEGO Group, 1982, p. 17.</ref>. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark ''leg godt'', yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai" dalam [[Bahasa Latin]].<ref>[http://aboutus.lego.com/en-us/factsfigures/timeline1930.aspx LEGO.com About Us – TimeLine 1932 – 1939]</ref> Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, ''Lego'', dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.
Di tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri<ref>Willy Horn Hansen. ''50 Years of Play''. The LEGO Group, 1982, p. 17.</ref>. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark ''leg godt'', yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai" dalam [[Bahasa Latin]].<ref>[http://aboutus.lego.com/en-us/factsfigures/timeline1930.aspx LEGO.com About Us – TimeLine 1932 – 1939]</ref> Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, ''Lego'', dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.


Setelah [[Perang Dunia II]], [[plastik]] hadir di Denmark, dan Lego membeli satu set mesin cetak injeksi plastik di tahun 1947.<ref>Willy Horn Hansen. ''50 Years of Play''. The Lego Group, 1982, p. 25.</ref>. Salah satu mainan modular yang diproduksi pertama kali adalah sebuah mainan truk yang dapat dibongkar dan dipasang kembali. Di tahun 1947, Ole Kirk dan Godtfred memperoleh contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain (''interlocking'') yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft. Produk "Kiddicraft Self-Locking Building Bricks" ini dirancang dan dipatenkan di Inggris oleh Mr. Hilary Harry Fisher Page, seorang warga negara Inggris.<ref>[http://isodomos.com/technica/history/1940/1949.php]</ref> Di tahun 1949 Grup Lego mulai memproduksi bata yang sama, menamainya "Automatic Binding Bricks" (Bata Yang Melekat Secara Otomatis). Bata Lego, yang kemudian diproduksi dari material ''cellulose acetate'', dikembangkan menurut dasar-dasar bongkahan kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun bisa "direkatkan" bersama. Produk ini memeiliki beberapa tonjolan bundar di atasnya dan bagian bawah yang berbentuk segiempat yang berlubang. Bata-bata ini akan melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu erat sehingga mereka tidak bisa dipisahkan lagi. Di tahun 1953 bata-bata ini diberi nama baru: ''Lego Mursten'', atau "Bata Lego".
<!--
Following [[World War II]], plastics became available in Denmark, and Lego purchased a plastic injection molding machine in 1947.<ref>Willy Horn Hansen. ''50 Years of Play''. The Lego Group, 1982, p. 25.</ref>. One of the first modular toys to be produced was a truck that could be taken apart and re-assembled. In 1947, Ole Kirk and Godtfred obtained samples of interlocking plastic bricks produced by the company [[Kiddicraft]]. These "Kiddicraft Self-Locking Building Bricks" were designed and patented in the UK by Mr. [[Hilary Harry Fisher Page]], a British citizen.<ref>[http://isodomos.com/technica/history/1940/1949.php]</ref> In 1949 the Lego Group began producing similar bricks, calling them "Automatic Binding Bricks." Lego bricks, then manufactured from [[cellulose acetate]], were developed in the spirit of traditional wooden blocks that could be stacked upon one another but could be "locked" together. They had several round "studs" on top, and a hollow rectangular bottom. They would stick together, but not so tightly that they could not be pulled apart. In 1953, the bricks were given a new name: ''Lego Mursten'', or "Lego Bricks."


Produk-produk plastik awalnya tidak diterima dengan baik oleh para pembeli, yang memilih mainan kayu atau logam. Banyak pengiriman Lego yang dikembalikan akibat penjualan yang buruk. Di tahun 1954, Godtfred menjadi Direktur Pelaksana Junior di Grup Lego. Pembicaraan Godtfred dengan seorang pembeli luar negeri melahirkan ide tentang suatu "sistem" mainan, dengan banyak mainan dalam suatu lini produksi. Godtfred mengevaluasi semua produk yang tersedia, dan melihat bahwa bata plastik adalah yang paling cocok untuk "sistem" tersebut. Di tahun 1955, Lego meluncurkan "Town Plan" (Rencana Tata Kota), sebagaimana hal tersebut adalah suatu sistem, yang menggunakan bata untuk membangunnya.
Plastic products were not well received by customers initially, who preferred wooden or metal toys. Many of Lego's shipments were returned, following poor sales. In 1954, Godtfred had become the junior managing director of the Lego Group. Godtfred's conversation with an overseas buyer struck the idea of a toy "system", with many toys in a line of related products. Godtfred evaluated their available products, and saw the plastic bricks as the best candidate for such a "system". In 1955, Lego released the "Town Plan" as such a system, using the building bricks.


Bata bangunan ini diterima cukup baik oleh pasar, namun memiliki beberapa permasalahan dari sisi teknis: kemampuan untuk "melekat"-nya sangat terbatas, dan bata-bata ini tidak terlalu serba-guna. Di tahun 1958 bata-bata ini disempurnakan dengan silinder-silinder berlubang di bawahnya. Hal ini menambah kekuatan di bagian bawahnya, meningkatkan kemampuan untuk melekat dan kegunaannya. Perusahaan ini mematenkan rancangan produk yang baru ini, selain beberapa rancangan yang mirip lainnya, untuk menghindarkan diri dari saingan bisnis. Di tahun yang sama, Ole Kirk Christiansen meninggal dunia, dan Godtfred mewarisi kursi pimpinan perusahaan ini.
The building bricks were moderately received, but had some problems from a technical standpoint: their "locking" ability was limited, and they were not very versatile. In 1958 the bricks were improved with hollow tubes in the underside of the brick. This added support in the base, enabling much better locking ability and improved versatility. The company patented the new design, as well as several similar designs to avoid competition. That same year, Ole Kirk Christiansen died, and Godfred inherited leadership of the company.


<!--
== Move to Plastic Bricks ==
== Move to Plastic Bricks ==
Another warehouse fire struck the Lego Group in 1960, consuming most of the company's inventory of wooden toys. Godtfred decided that the plastic brick line was strong enough to abandon production of wooden toys. As a result, Godtfred's brothers Gerhardt (then head of wooden toys) and Karl Georg left the Lego company and began a separate company "Bilofix". By the end of the year, the staff of the Lego Group included more than 450 people.{{Citation needed|date=October 2008}}
Another warehouse fire struck the Lego Group in 1960, consuming most of the company's inventory of wooden toys. Godtfred decided that the plastic brick line was strong enough to abandon production of wooden toys. As a result, Godtfred's brothers Gerhardt (then head of wooden toys) and Karl Georg left the Lego company and began a separate company "Bilofix". By the end of the year, the staff of the Lego Group included more than 450 people.{{Citation needed|date=October 2008}}

Revisi per 14 September 2011 08.15

Berkas:Legoland creation centre 6.png
Model kayu LEGO pertama dai tahun 1930an (Creation Centre, LEGOLAND Windsor).

Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen, di kota Billund, Denmark. Di tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895[1]. Toko ini kebanyakan pekerjaannya adalah membantu pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki beberapa orang pegawai. Toko ini terbakar di tahun 1924, terjadi karena api yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar beberapa hasil kerajinan kayu disana[2]. Ole Kirk kemudian membangun usaha kerajinan kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi. Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit pelanggam dan harus berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai memproduksi versi miniatur dari produk-produknya sebagai pembantu rancangan. Model-model miniatur tangga dan papan setrikaan inilah yang menginspirasinya untuk memulai memproduksi mainan[3].

(Catatan: Menurut seorang pegawai Lego di Denmark, langkah Ole Kirk untuk memproduksi mainan sebenarnya diilhami oleh pihak pemerintah dan bukannya dari diri sendiri. Berbagai buku dan artikel menolak cerita ini, menyatakan bahwa Ole Kirk sesungguhnya secara aktif memutuskan untuk melanjutkan bisnisnya di bidang pembuatan mainan. Namun, berbagai ingatan dan cerita pribadi dari orang-orang yang ada di sekitarnya saat itu menunjukkan bahwa ketika toko Ole Kirk bangkrut di tahun 1932, adalah seorang pekerja sosial setempat yang menangani kasusnya menyarankan, atau malah mendorong, Ole Kirk untuk membuat mainan[4].)

Di tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan, kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak menguntungkan karena masih di masa depresi. Para petani di wilayahnya terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap bisa bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi ini menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-yo sebagai roda mainan truk[5]. His son Godtfred began working for him, taking an active role in the company[6].

Di tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri[7]. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt, yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai" dalam Bahasa Latin.[8] Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.

Setelah Perang Dunia II, plastik hadir di Denmark, dan Lego membeli satu set mesin cetak injeksi plastik di tahun 1947.[9]. Salah satu mainan modular yang diproduksi pertama kali adalah sebuah mainan truk yang dapat dibongkar dan dipasang kembali. Di tahun 1947, Ole Kirk dan Godtfred memperoleh contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain (interlocking) yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft. Produk "Kiddicraft Self-Locking Building Bricks" ini dirancang dan dipatenkan di Inggris oleh Mr. Hilary Harry Fisher Page, seorang warga negara Inggris.[10] Di tahun 1949 Grup Lego mulai memproduksi bata yang sama, menamainya "Automatic Binding Bricks" (Bata Yang Melekat Secara Otomatis). Bata Lego, yang kemudian diproduksi dari material cellulose acetate, dikembangkan menurut dasar-dasar bongkahan kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun bisa "direkatkan" bersama. Produk ini memeiliki beberapa tonjolan bundar di atasnya dan bagian bawah yang berbentuk segiempat yang berlubang. Bata-bata ini akan melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu erat sehingga mereka tidak bisa dipisahkan lagi. Di tahun 1953 bata-bata ini diberi nama baru: Lego Mursten, atau "Bata Lego".

Produk-produk plastik awalnya tidak diterima dengan baik oleh para pembeli, yang memilih mainan kayu atau logam. Banyak pengiriman Lego yang dikembalikan akibat penjualan yang buruk. Di tahun 1954, Godtfred menjadi Direktur Pelaksana Junior di Grup Lego. Pembicaraan Godtfred dengan seorang pembeli luar negeri melahirkan ide tentang suatu "sistem" mainan, dengan banyak mainan dalam suatu lini produksi. Godtfred mengevaluasi semua produk yang tersedia, dan melihat bahwa bata plastik adalah yang paling cocok untuk "sistem" tersebut. Di tahun 1955, Lego meluncurkan "Town Plan" (Rencana Tata Kota), sebagaimana hal tersebut adalah suatu sistem, yang menggunakan bata untuk membangunnya.

Bata bangunan ini diterima cukup baik oleh pasar, namun memiliki beberapa permasalahan dari sisi teknis: kemampuan untuk "melekat"-nya sangat terbatas, dan bata-bata ini tidak terlalu serba-guna. Di tahun 1958 bata-bata ini disempurnakan dengan silinder-silinder berlubang di bawahnya. Hal ini menambah kekuatan di bagian bawahnya, meningkatkan kemampuan untuk melekat dan kegunaannya. Perusahaan ini mematenkan rancangan produk yang baru ini, selain beberapa rancangan yang mirip lainnya, untuk menghindarkan diri dari saingan bisnis. Di tahun yang sama, Ole Kirk Christiansen meninggal dunia, dan Godtfred mewarisi kursi pimpinan perusahaan ini.


Referensi

  1. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 8.
  2. ^ Henry Wiencek. The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, New York, 1987, p. 37.
  3. ^ Henry Wiencek. The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, New York, 1987, p. 39.
  4. ^ Verbal conversation in 2009 with a Lego employee from Billund, Denmark
  5. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 15.
  6. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 15.
  7. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 17.
  8. ^ LEGO.com About Us – TimeLine 1932 – 1939
  9. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The Lego Group, 1982, p. 25.
  10. ^ [1]
  • Lego Group timeline
  • Henry Wiencek, The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, Inc., Publishers, New York, 1987. ISBN 0-8109-2362-9.
  • LEGO Group, 50 Years of Play. Internal LEGO publication, 1982.

Pranala luar