Pengukur cahaya: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
--> |
--> |
||
[[Category:Peralatan fotografi]] |
|||
[[Kategori:Istilah fotografi]] |
[[Kategori:Istilah fotografi]] |
||
[[category:Alat pengukur]] |
[[category:Alat pengukur]] |
Revisi per 7 Desember 2006 15.50
Pengukur cahaya adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya. Dalam fotografi, pengukur cahaya digunakan untuk menentukan pembukaan. Diberikan kecepatan film dan kecepatan shutter, alat ini akan menunjukkan f-stop yang akan memberikan sebuah pembukaan yang netral.
Beberapa sistem pengukur cahaya yang paling umum menggunakan selenium, CdS, dan silikon.
Teknik Pengukuran
Dikenal beberapa teknik yang digunakan oleh lightmeter, yaitu:
- Spot Metering
- Avarage Metering
- Center-weighted Metering
- Matrix Metering
Avarage metering
Merupakan teknik pengukuran paling kuno. Hasil pengukuran teknik ini adalah luminitas rata-rata dari gambar yang dipotret, sehingga hampir keseluruhan objek yang ada di dalam ruang tangkap akan terlihat jelas.
Detail tertentu akan terlihat hanya jika memiliki tingkat luminitas sama dengan rata-rata gambar.
Spot Metering
Setiap bagian dari objek akan memberikan hasil pengukuran berbeda. Avarage metering akan membuat pengukuran rata-rata dari setiap bagian sehingga gambar yang dihasilkan hanya memberikan detail rata-rata dari keseluruhan objek.
Untuk mendapatkan detail tertentu secara maksimal, digunakan spot metering. Bagian yang diabaikan mendapatkan pengukuran yang salah sehingga detailnya akan menghilang.