Dien: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Dien lebih mengacu pada "The Way" |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Dien berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti sebagai agama, cara, sistem, hukum atau undang-undang. Jadi arti Dien sendiri lebih kompleks dari agama. Dien lebih mengacu pada "The Way" atau cara manusia / makhluk mesti bertindak. |
Dien berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti sebagai agama, cara, sistem, hukum atau undang-undang. Jadi arti Dien sendiri lebih kompleks dari agama. Dien lebih mengacu pada "The Way" atau cara manusia / makhluk mesti bertindak. |
||
Apa yang diperjuangkan para Nabi dan Rasul sejak zaman Adam, Nuh, Abraham, Musa , Yesus hingga Muhammad adalah penegakkan Dien yaitu Dien yang berlaku di alam semesta yang disebut dengan Sunnatullah. Sifat dari Sunnatullah ini adalah berserah diri kepada ketentuan Allah sebagai Rabb (Pencipta, Pemelihara, Penghancur). Keberserahdirian inilah yang kemudian diistilahkan dengan Islam. |
|||
'''Penegakkan Dien selalu bertentangan dengan kondisi hukum yang ada''' (yang dianggap bertentangan dengan konsep Aslama kepada Allah), sehingga mayoritas para Rasul yang diutus selalu berlawanan dengan kekuasaan yang berlaku saat itu, mari kita lihat contohnya |
|||
Adam X Iblis |
|||
Nuh X Kanaan |
|||
Abraham X Nimrod |
|||
Musa X Firaun |
|||
Isa X Herodes |
|||
Muhammad X Abu Jahal |
|||
: X : |
|||
Muslim X Musyrik/Kafir. |
Revisi per 26 Juli 2004 06.23
Dien berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti sebagai agama, cara, sistem, hukum atau undang-undang. Jadi arti Dien sendiri lebih kompleks dari agama. Dien lebih mengacu pada "The Way" atau cara manusia / makhluk mesti bertindak.
Apa yang diperjuangkan para Nabi dan Rasul sejak zaman Adam, Nuh, Abraham, Musa , Yesus hingga Muhammad adalah penegakkan Dien yaitu Dien yang berlaku di alam semesta yang disebut dengan Sunnatullah. Sifat dari Sunnatullah ini adalah berserah diri kepada ketentuan Allah sebagai Rabb (Pencipta, Pemelihara, Penghancur). Keberserahdirian inilah yang kemudian diistilahkan dengan Islam.
Penegakkan Dien selalu bertentangan dengan kondisi hukum yang ada (yang dianggap bertentangan dengan konsep Aslama kepada Allah), sehingga mayoritas para Rasul yang diutus selalu berlawanan dengan kekuasaan yang berlaku saat itu, mari kita lihat contohnya
Adam X Iblis Nuh X Kanaan Abraham X Nimrod Musa X Firaun Isa X Herodes Muhammad X Abu Jahal
- X :
Muslim X Musyrik/Kafir.