Lompat ke isi

Candi Dadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Candi Dadi''' terletak di Desa Sanggrahan, [[Boyolangu, Tulungagung]] [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Jawa Timur]]. Letak dari Candi Dadi tidak jauh dari lokasi [[Candi Cungkup]], [[Candi Gayatri]], dan [[Goa Selomangleng]]. Lokasi candi berada di puncak gunung dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
'''Candi Dadi''' terletak di Desa Sanggrahan, [[Boyolangu, Tulungagung]] [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Jawa Timur]]. Letak dari Candi Dadi tidak jauh dari lokasi [[Candi Cungkup]], [[Candi Gayatri]], dan [[Goa Selomangleng]]. Lokasi candi berada di puncak gunung dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Selamatan merupakan sarana berdoa masyarakat Jawa. Sebagian masyarakat di sekitar candi menggunakan Candi Dadi sebagai sarana berdoa untuk mendapatkan berkah dari Yang Maha Kuasa. Upacara (doa) biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu, terutama pada tanggal 1 Suro. Masyarakat tersebut membentuk sebuah paguyuban aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selamatan merupakan sarana berdoa masyarakat Jawa. Sebagian masyarakat di sekitar candi menggunakan Candi Dadi sebagai sarana berdoa untuk mendapatkan berkah dari Yang Maha Kuasa. Upacara (doa) biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu, terutama pada tanggal 1 Suro. Masyarakat tersebut membentuk sebuah paguyuban aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
<gallery>
<gallery>

Revisi per 24 Desember 2011 03.35

Candi Dadi terletak di Desa Sanggrahan, Boyolangu, Tulungagung Tulungagung, Jawa Timur. Letak dari Candi Dadi tidak jauh dari lokasi Candi Cungkup, Candi Gayatri, dan Goa Selomangleng. Lokasi candi berada di puncak gunung dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Selamatan merupakan sarana berdoa masyarakat Jawa. Sebagian masyarakat di sekitar candi menggunakan Candi Dadi sebagai sarana berdoa untuk mendapatkan berkah dari Yang Maha Kuasa. Upacara (doa) biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu, terutama pada tanggal 1 Suro. Masyarakat tersebut membentuk sebuah paguyuban aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.