Lompat ke isi

Tempoyak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 20: Baris 20:
== Sejarah tempoyak ==
== Sejarah tempoyak ==


Tempoyak diriwayatkan dalam [[Hikayat Abdullah]] sebagai makanan sehari-hari penduduk [[Terengganu]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Terengganu]] (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam [[Hikayat Abdullah]], tempoyak merupakan makanan khas dari [[Palembang]].
Tempoyak diriwayatkan dalam [[Kerajaan Sriwijaya]] sebagai bumbu masakan penduduk [[Palembang]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Palembang]] (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam [[Hikayat Abdullah]], tempoyak merupakan makanan khas dari [[Palembang]].


== Cara pembuatan ==
== Cara pembuatan ==

Revisi per 4 Januari 2012 10.15

Tempoyak
Tempoyak yang belum dimasak
Tempat asalNusantara
Daerah
Indonesia (Palembang, Sumatera dan Kalimantan)Malaysia
Dibuat olehBangsa Melayu
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri). Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.

Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Palembang Sumatera dan Kalimantan), serta Malaysia.

Sejarah tempoyak

Tempoyak diriwayatkan dalam Kerajaan Sriwijaya sebagai bumbu masakan penduduk Palembang. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Palembang (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas dari Palembang.

Cara pembuatan

Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau maupun durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar, biasanya yang sudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan memengaruhi rasa akhir.

Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas (bukan freezer-nya) namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.

Tempoyak yang berumur 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah asam namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan Teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya.

Pranala luar