Tissue plasminogen activator: Perbedaan antara revisi
k perlu referensi |
k r2.7.1) (bot Mengubah: fa:فعال کننده بافتی پلاسمینوژن |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
[[en:Tissue plasminogen activator]] |
[[en:Tissue plasminogen activator]] |
||
[[es:Activador tisular del plasminógeno]] |
[[es:Activador tisular del plasminógeno]] |
||
[[fa:فعال کننده بافتی |
[[fa:فعال کننده بافتی پلاسمینوژن]] |
||
[[fr:Activateur tissulaire du plasminogène]] |
[[fr:Activateur tissulaire du plasminogène]] |
||
[[ja:組織プラスミノーゲン活性化因子]] |
[[ja:組織プラスミノーゲン活性化因子]] |
Revisi per 4 Juli 2012 21.30
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Tissue Plasminogen Aktivator (disingkat tPA atau PLAT) merupakan protein yang bertanggung jawab pada pemecahan bekuan darah. Protein ini merupakan serine protease (EC 3.4.21.68) yang terdapat dalam sel endotel, sel yang mengelilingi pembuluh darah. Sebagai sebuah enzim, tPA mengkatalisis perubahan plasminogen menjadi plasmin, enzim yang memecah bekuan darah. Karena enzim ini bekerja pada sistem pembekuan darah, sehingga sering digunakan dalam pengobatan stroke trombogenik atau embolik, tetapi dikontraindikasikan pada stroke hemoragik.
Fungsi
Dalam sistem pembekuan darah, tPA berfungsi untuk mengkatalis perubahan plasminogen menjadi plasmin. Mekanismenya dengan cara memecah satu rantai plasminogen menjadi dua rantai yang dihubungkan oleh ikatan disulfida dan menghasilkan senyawa yang disebut plasmin.
Peningkatan aktivitas enzim ini berakibat hiperfibrinolisis yang manifestasinya adalah perdarahan hebat. Tissue plasminogen aktivator juga berperan pada migrasi sel dan perubahan jaringan
Genetika
Tissue plasminogn aktivator dikode oleh gen PLAT yang berlokasi di kromosom 8.
Aplikasi klinis
tPA digunakan pada pengobatan penyakit-penyakit yang terdapat penggumpalan darah, seperti emboli paru, infark myocard, dan stroke. Agar penggunaannya efektif dalam pengobatan stroke iskemia, tPA harus digunakan sesegera mungkin setelah muncul gejala. Menurut pedoman, tPA digunakan secara intravena pada 3 jam pertama setelah muncul gejala, karena lebih dari itu mungkin efek sampingnya lebih besar daripada manfaatnya.