Lompat ke isi

Gerson Poyk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Gerson Poyk''' ({{lahirmati|[[Namodale-Baa]]|16|6|1931}}) adalah seorang penulis. Dilahirkan di sebuah rumah tak jauh dari [[mercu suar]] satu-satunya di [[Pulau Rote]], yang merupakan anak dari [[Yohannes Laurens Poyk]] dan [[Yuliana Manu]]. <ref name="Poyk"> {{id}} Poyk, Gerson. Di bawah Matahari Bali. Sinar Harapan, 1982, Jakarta. Halaman 193.</ref>
'''Gerson Poyk''' ({{lahirmati|[[Namodale-Baa]]|16|6|1931}}) adalah seorang penulis. Dilahirkan di sebuah rumah tak jauh dari [[mercu suar]] satu-satunya di [[Pulau Rote]], yang merupakan anak dari [[Yohannes Laurens Poyk]] dan [[Yuliana Manu]]. <ref name="Poyk"> {{id}} Poyk, Gerson. Di bawah Matahari Bali. Sinar Harapan, 1982, Jakarta. Halaman 193.</ref>

Gerson kecil yang ketika itu telah putus sekolah sejak kelas tiga SD selalu bertugas membantu keluarganya dengan bekerja di kebun. Di sela-sela kegiatan bekerja itulah Gerson yang telah pandai membaca melibas habis buku-buku dari sejumlah karya sastrawan dalam dan luar negeri. <ref name="Poyk"> {{id}} http://www.suarapembaruan.com/home/gerson-poyk-puisi-menjadi-energi-spiritual/9783. Diakses pada tanggal 14 Desember 2012.</ref>


Mulai menulis [[puisi]] pada tahun [[1950]]-an, kemudian menyusul [[prosa]]-prosanya yang tidak pernah kering hingga saat ini. Pada tahun 1961 cerpennya '''''Mutiara di Tengah Sawah''''' mendapat hadiah dari [[majalah Sastra]]. Bersama [[cerpen]] '''''Si Keong''''', cerpen itu dimuat dalam [[antalogi]] '''''Cerpen Indonesia Modern''''' dalam bahasa Jerman. Beberapa cerpennya diikutkan dalam antalogi [[Angkatan 66]] susunan [[Dr. H. B. Jassin]]; '''''Laut Biru Langit Biru''''' himpunan [[Ajip Rosidi]], '''''Jakarta 30 Cerpen Indonesia''''' dan '''''Cerita Pendek Indonesia''''' susunan [[Satyagraha Hoerip]]. Selain disalin dalam bahasa [[Jerman]], cerpen Gerson disalin juga ke dalam bahasa [[Inggris]], bahkan ke dalam bahasa [[Jawa]] dan [[Sunda]]. Cerpen-cerpennya itu dibicarakan secara luas oleh [[Korrie Layun Rampan]] dalam '''''Cerita Pendek Indonesia Mutakhir; Sebuah Pembicaraan''''' ([[Nur Cahaya]], [[1981]]).
Mulai menulis [[puisi]] pada tahun [[1950]]-an, kemudian menyusul [[prosa]]-prosanya yang tidak pernah kering hingga saat ini. Pada tahun 1961 cerpennya '''''Mutiara di Tengah Sawah''''' mendapat hadiah dari [[majalah Sastra]]. Bersama [[cerpen]] '''''Si Keong''''', cerpen itu dimuat dalam [[antalogi]] '''''Cerpen Indonesia Modern''''' dalam bahasa Jerman. Beberapa cerpennya diikutkan dalam antalogi [[Angkatan 66]] susunan [[Dr. H. B. Jassin]]; '''''Laut Biru Langit Biru''''' himpunan [[Ajip Rosidi]], '''''Jakarta 30 Cerpen Indonesia''''' dan '''''Cerita Pendek Indonesia''''' susunan [[Satyagraha Hoerip]]. Selain disalin dalam bahasa [[Jerman]], cerpen Gerson disalin juga ke dalam bahasa [[Inggris]], bahkan ke dalam bahasa [[Jawa]] dan [[Sunda]]. Cerpen-cerpennya itu dibicarakan secara luas oleh [[Korrie Layun Rampan]] dalam '''''Cerita Pendek Indonesia Mutakhir; Sebuah Pembicaraan''''' ([[Nur Cahaya]], [[1981]]).
Baris 11: Baris 13:


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Tahun 1985 dan 1986, dia menerima hadiah [[Adinegoro]].
Tahun 1985 dan 1986, dia menerima Hadiah [[Adinegoro]].
Tahun 1989 menerima hadiah sastra [[ASEAN]].
Tahun 1989 menerima hadiah sastra [[ASEAN]], [[Sea Write Awar]]
[[Lifetime Achivement Award]] dari Harian [[Kompas]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 14 Desember 2012 07.24

Gerson Poyk (lahir 16 Juni 1931) adalah seorang penulis. Dilahirkan di sebuah rumah tak jauh dari mercu suar satu-satunya di Pulau Rote, yang merupakan anak dari Yohannes Laurens Poyk dan Yuliana Manu. [1]

Gerson kecil yang ketika itu telah putus sekolah sejak kelas tiga SD selalu bertugas membantu keluarganya dengan bekerja di kebun. Di sela-sela kegiatan bekerja itulah Gerson yang telah pandai membaca melibas habis buku-buku dari sejumlah karya sastrawan dalam dan luar negeri. [1]

Mulai menulis puisi pada tahun 1950-an, kemudian menyusul prosa-prosanya yang tidak pernah kering hingga saat ini. Pada tahun 1961 cerpennya Mutiara di Tengah Sawah mendapat hadiah dari majalah Sastra. Bersama cerpen Si Keong, cerpen itu dimuat dalam antalogi Cerpen Indonesia Modern dalam bahasa Jerman. Beberapa cerpennya diikutkan dalam antalogi Angkatan 66 susunan Dr. H. B. Jassin; Laut Biru Langit Biru himpunan Ajip Rosidi, Jakarta 30 Cerpen Indonesia dan Cerita Pendek Indonesia susunan Satyagraha Hoerip. Selain disalin dalam bahasa Jerman, cerpen Gerson disalin juga ke dalam bahasa Inggris, bahkan ke dalam bahasa Jawa dan Sunda. Cerpen-cerpennya itu dibicarakan secara luas oleh Korrie Layun Rampan dalam Cerita Pendek Indonesia Mutakhir; Sebuah Pembicaraan (Nur Cahaya, 1981).

Riwayat Pendidikan

Pendidikan terakhir: SGA Kristen Surabaya (tamat 1956). Pernah menjadi guru SMP dan SGA di Ternate (1956-1958) dan di Bima, Sumbawa (1958), dan terakhir wartawan Sinar Harapan (1962-1970). Tahun 1970/1971 ia mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, AS, dan pada tahun 1982 mengikuti seminar sastra di India. [2] Gerson pernah lama tinggal di Pulau Bali, dan berhasil merekam kehidupan alam dan manusianya, dengan caranya yang khas dan menarik.

Hasil Karya

Buku-bukunya, antara lain adalah Hari-hari Pertama, Sang Guru, Cumbuan Sabana, dan tiga buah kumpulan cerpen Oleng Kemoleng dan Surat-surat Cinta Aleksander Rajaguguk, Nostalgia Nusatenggara, Matias Akankari, dan Jerat.

Penghargaan

Tahun 1985 dan 1986, dia menerima Hadiah Adinegoro. Tahun 1989 menerima hadiah sastra ASEAN, Sea Write Awar Lifetime Achivement Award dari Harian Kompas

Rujukan

  1. ^ a b (Indonesia) Poyk, Gerson. Di bawah Matahari Bali. Sinar Harapan, 1982, Jakarta. Halaman 193. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Poyk" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ (Indonesia) Eneste, Pamusuk. Buku Pintar Sastra Indonesia. Kompas, 2001, Jakarta. Halaman 85.