Lompat ke isi

Kebintik, Pangkalan Baru, Bangka Tengah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Hendri noviyarto (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Wagino 20100516
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Desa Kebintik diambil dari sebuah cerita yang berkembang di tengah masyarakat adalah nama seorang perempuan yang berasal dari Kampung Dul yang setiap hari pergi memancing di pantai dekat Sampur.
{{hapus:kelayakan}}

Nama Kebintik menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat adalah nama seorang perempuan yang berasal dari Kampung Dul yang setiap hari pergi memancing di pantai dekat Sampur. Pantai dimaksud saat ini sudah tidak ada lagi karena sudah menjadi daratan. Posisi pantai tersebut berada dekat Masjid Sampur. Suatu hari , dikala pergi memancing dia tidak pulang lagi dan meninggal dilokasi yang biasa dia gunakan untuk memancing. Sejarah lain mengungkapkan bahwa di desa ini melekat nama teratai atau 9 teratai. Mungkin ini ada hubungannyya dengan sebagian penduduk yang mendiami wilayah ini merupakan Etnis Tionghoa, dimana teratai merupakan salah satu simbol. Berdasarkan catatan sejarah yang melekat pada desa ini, maka Slogan Desa Kebintik dapat dirumuskan dalam kata “SEMBILAN TERATAI” (Selaras, Membina keunggulan, TERtib, Aman, Tentram, dan Indah).
Pantai dimaksud saat ini sudah tidak ada lagi karena sudah menjadi daratan. Posisi pantai tersebut berada dekat Masjid Sampur.

Suatu hari , dikala pergi memancing dia tidak pulang lagi dan meninggal dilokasi yang biasa dia gunakan untuk memancing. Sejarah lain mengungkapkan bahwa di desa ini melekat nama teratai atau 9 teratai. Mungkin ini ada hubungannyya dengan sebagian penduduk yang mendiami wilayah ini merupakan Etnis Tionghoa, dimana teratai merupakan salah satu simbol.
*Slogan Desa Kebintik dapat dirumuskan dalam kata '''SEMBILAN TERATAI''' (Selaras, Membina keunggulan, TERtib, Aman, Tentram, dan Indah).

Revisi per 16 Februari 2013 13.16

Desa Kebintik diambil dari sebuah cerita yang berkembang di tengah masyarakat adalah nama seorang perempuan yang berasal dari Kampung Dul yang setiap hari pergi memancing di pantai dekat Sampur.

Pantai dimaksud saat ini sudah tidak ada lagi karena sudah menjadi daratan. Posisi pantai tersebut berada dekat Masjid Sampur.

Suatu hari , dikala pergi memancing dia tidak pulang lagi dan meninggal dilokasi yang biasa dia gunakan untuk memancing. Sejarah lain mengungkapkan bahwa di desa ini melekat nama teratai atau 9 teratai. Mungkin ini ada hubungannyya dengan sebagian penduduk yang mendiami wilayah ini merupakan Etnis Tionghoa, dimana teratai merupakan salah satu simbol.

  • Slogan Desa Kebintik dapat dirumuskan dalam kata SEMBILAN TERATAI (Selaras, Membina keunggulan, TERtib, Aman, Tentram, dan Indah).