Lompat ke isi

Dataran tinggi Seko: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tidak ada ringkasan suntingan
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 3 Juni 2007 19.45

SEKO objek Wisata alam dataran tinggi segitiga, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

  Seko dalam peta Sulawesi ditulis dengan sebutan WONO, tulisan ini kalau kita tidak teliti melihat, akan terlewati. Pemerintah Repoblik Indonesia, entah mengapa mencantumkan nama WONOuntuk menggambarkan daerah ini. Padahal, masyarakat di tiga Propinsi yang mengelilingi daerah ini mengenal dengan sebutan SEKO. Sekoterletak didataran tinggi segitiga yang dimaksud, ± 1200m-1800m diatas permukaan laut.

Kekayaan daerah dan Potensi Wisata

Seko terbagai dalam tiga (3) budaya dan adat istiadat, yaitu :
'''1.  Seko LEMO''' 
Disebut 'SEKO LAMO' karena masyarakatnya adalah keturunan Anak suku sub suku Toraja Luwu yang migrasi ke daerah ini sekitar tahun 1700 masehi. Asal para migran ini di sebut LEMO, sebuah daerah di pedalaman kec. Malangke, kab. LUWU UTARA. Karena itu mereka di Sebut "To LEMO" (Red. To Lemo= Orang Lemo) Lemo sendiri berarti JERUK (Bhs Melayu Toraja)

Tipologi Seko Lemo adalah perbukitan dengan hasil utama KOPI ARABIKA dan REBUSTA, Coklat, Padi dan Jagung. Suhu rata-rata pertahun 18°-22°celsius. Budaya dan adat istiadat merupakan aculturasi adat istiadat Toraja dan Masyarakat asli seko. Tidak ada Transportasi khusus selain berjalan kaki menelusuri jalan setapak dari kampung ke kampung, untuk membawa barang biasanya dipakai Kuda. Bahasa sehari-hari Chas Seko Lemo maksudnya dialek dan idialeknya mirip toraja tapi halus seperti gaya orang jawa berbicara. Masyarakat membangun rumah ditebing-tebing atau dikaki-kaki bukit. Objek Wisata yang bisa dinikmati disini adalah Objek Alam yang Asri dan Crosscantry.

'''2. SEKO TENGAH'''  (akan disambung pada edisi berikut, sambil mempersiapkan berbagai Foto-foto)
 RoberthRoberth W.Maarthin 16:26, 3 Juni 2007 (UTC)