Lompat ke isi

Trombokinase: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:


Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3) Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 8) Menutup luka.
Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3) Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 8) Menutup luka.

Salah satu pertolongan pertama pada luka untuk membantu membekunya darah serta menghindari virus masuk, maka dari itu biasanya kita memakai obat seperti antibiotik contohnya Betadine serta obat sejenis lainnya.
<!--
<!--
An incorrect synonym is '''thromboplastin'''. Historically, thromboplastin was a lab reagent, usually derived from placental sources, used to assay prothrombin times (PT time). Thromboplastin, by itself, could activate the extrinsic coagulation pathway. When manipulated in the laboratory, a derivative could be created called partial thromboplastin. Partial thromboplastin was used to measure the intrinsic pathway. This test is called the aPTT, or activated partial thromboplastin time. It was not until much later that the subcomponents of thromboplastin and partial thromboplastin were identified. Thromboplastin is the combination of both phospholipids and tissue factor, both needed in the activation of the extrinsic pathway. However, partial thomboplastin is just phospholipids, and not tissue factor. Tissue factor is not needed to activate the intrinsic pathway.
An incorrect synonym is '''thromboplastin'''. Historically, thromboplastin was a lab reagent, usually derived from placental sources, used to assay prothrombin times (PT time). Thromboplastin, by itself, could activate the extrinsic coagulation pathway. When manipulated in the laboratory, a derivative could be created called partial thromboplastin. Partial thromboplastin was used to measure the intrinsic pathway. This test is called the aPTT, or activated partial thromboplastin time. It was not until much later that the subcomponents of thromboplastin and partial thromboplastin were identified. Thromboplastin is the combination of both phospholipids and tissue factor, both needed in the activation of the extrinsic pathway. However, partial thomboplastin is just phospholipids, and not tissue factor. Tissue factor is not needed to activate the intrinsic pathway.

Revisi per 28 Oktober 2014 05.28

Trombokinase (bahasa Inggris: thrombokinase, tissue factor, platelet tissue factor, factor III, CD142, TF, TFA, F3) adalah sebuah protein yang terdapat pada jaringan sub-endotelial, keping darah dan sel darah putih, dan penting untuk reaksi kimiawi yang mengubah zimogen berupa protrombin menjadi trombin. Trombokinase juga sering disebut secara keliru sebagai tromboplastin.

Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3) Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 8) Menutup luka.

Salah satu pertolongan pertama pada luka untuk membantu membekunya darah serta menghindari virus masuk, maka dari itu biasanya kita memakai obat seperti antibiotik contohnya Betadine serta obat sejenis lainnya.

Struktur protein TF terdiri dari 3 domain:[1]

  • 1. domain yang terletak di luar sel dan mengikat faktor VIIa. Ikatan yang terjadi merupakan interaksi dari kedua molekul.
    • Faktor VIIa adalah sebuah protein yang terdiri dari beberapa domain. Salah satu domainnya, yaitu domain GLA yang mempunyai gugus karboksilat mengikat fosfolipid yang bermuatan negatif, saat terarah oleh promoter berupa kalsium. Ikatan antara FVIIa dan fosfolipid meningkatkan daya ikat antara FVIIa dengan TF.
  • 3. sebuah domain sitoplasmik dengan panjang 21 asam amino yang berada di dalam sel dan berfungsi sebagai transduksi sinyal TF.

Kompleks protein yang dibentuk dari molekul TF dengan FVIIa[2] berfungsi sebagai katalis yang memicu proses koagulasi dengan mengaktivasi FXI dan FX, yang kemudian membentuk Trombin.[3]

Rujukan

  1. ^ (Inggris)"F3 coagulation factor III". Entrez Gene. Diakses tanggal 2010-04-27. 
  2. ^ (Inggris)"Alternatively spliced human tissue factor: a circulating, soluble, thrombogenic protein". Division of Thrombosis Research, Department of Medicine, Mount Sinai School of Medicine; Bogdanov VY, Balasubramanian V, et al. Diakses tanggal 2010-04-27. 
  3. ^ (Inggris)"Alternatively spliced human tissue factor: a circulating, soluble, thrombogenic protein". Nature medicine. Diakses tanggal 2010-04-27.