Lompat ke isi

Portal:Pertanian/Artikel pilihan/2015: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:
----
----
{{Portal:Pertanian/Artikel pilihan/Minggu 5 2015}}
{{Portal:Pertanian/Artikel pilihan/Minggu 5 2015}}
----

{{Portal:Pertanian/Artikel pilihan/Minggu 6 2015}}
[[Kategori:Portal pertanian]]
[[Kategori:Portal pertanian]]

Revisi per 8 Februari 2015 10.19

Karkas sapi muda di Marché d'Intérêt National de Rungis, Prancis
Karkas sapi muda di Marché d'Intérêt National de Rungis, Prancis

Daging sapi muda (veal) adalah daging yang didapatkan dari sapi yang masih muda, yang disembelih ketika hanya berusia beberapa hari hingga 12 bulan. Daging sapi muda umumnya dihasilkan dari sapi jantan dari ras sapi penghasil susu (sapi perah) karena tidak mampu menghasilkan susu dan tidak menguntungkan jika digemukkan hingga dewasa karena bukan dari ras sapi pedaging. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Teknologi pertanianLahan tidurVanilla

frames
frames

Pertanian subsisten adalah pertanian swasembada (self-sufficiency) di mana petani fokus pada usaha membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang cukup untuk mereka sendiri dan keluarga. Ciri khas pertanian subsisten adalah memiliki berbagai variasi tanaman dan hewan ternak untuk dimakan, terkadang juga serat untuk pakaian dan bahan bangunan. Keputusan mengenai tanaman apa yang akan ditanam biasanya bergantung pada apa yang ingin keluarga tersebut makan pada tahun yang akan datang, juga mempertimbangkan harga pasar jika dirasakan terlalu mahal dan mereka memilih menanamnya sendiri.

Meski dikatakan mengutamakan swasembada diri sendiri dan keluarga, sebagian besar petani subsisten juga sedikit memperdagangkan hasil pertanian mereka (secara barter maupun uang) demi barang-barang yang tidak terlalu berpengaruh bagi kelangsungan hidup mereka dan yang tidak bisa dihasilkan di lahan, seperti garam, sepeda, dan sebagainya. Kebanyakan petani subsisten saat ini hidup di negara berkembang. Banyak petani subsisten menanam tanaman pertanian alternatif dan memiliki kemampuan bertani yang tidak ditemukan di metode pertanian maju. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Daging sapi mudaTeknologi pertanianLahan tidur

frames
frames

Makanan beku adalah makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan. Sejak zaman dahulu, petani, nelayan, dan pemburu telah mengawetkan hasil usaha mereka di bangunan yang tidak terhangatkan ketika musim dingin. Pembekuan memperlambat dekomposisi dengan mengubah kadar air yang tersisa menjadi es dan menghambat pertumbuhan sebagian besar spesies bakteri.

Pada dasarnya terdapat dua jenis proses pembekuan makanan, yaitu secara mekanik dan secara kriogenik (flash freezing). Kinetika pembekuan berperan penting dalam nenentukan kualitas makanan yang dibekukan. Pembekuan yang cepat menyebabkan partikel air di dalam makanan yang membeku membentuk partikel es berukuran kecil. Pembekuan yang lambat cenderung menghasilkan partikel es berukuran besar sehingga merusak tekstur bagian dalam makanan. Pembekuan kriogenik saat ini merupakan teknologi pembekuan tercepat karena penggunaan nitrogen cair. Secara umum perkembangan teknologi pembekuan menuju kepada proses pembekuan yang lebih cepat dan efisien secara energi dan biaya. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya:Pertanian subsistenDaging sapi mudaTeknologi pertanian

frames
frames

Desa nelayan adalah sebuah desa yang berlokasi dekat dengan kawasan penangkapan ikan dengan perekonomian yang berbasis pada perikanan tangkap dan pemrosesan ikan. Desa nelayan di pantai umumnya sulit dijangkau, dan berlokasi di sekitar fitur garis pantai atau danau yang memungkinkan kapal dapat berlabuh dengan aman ("pelabuhan alami"). Selain berlabuh, fitur garis pantai atau danau seperti ini memungkinkan kapal disimpan dengan aman ketika tidak digunakan. Desa nelayan dapat dioperasikan di pantai maupun di danau. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Makanan bekuPertanian subsistenDaging sapi muda

Bahaya pestisida
Bahaya pestisida

Residu pestisida adalah pestisida yang masih tersisa pada bahan pangan setelah diaplikasikan ke tanaman pertanian. Tingkat residu pada bahan pangan umumnya diawasi dan ditetapkan batas amannya oleh lembaga yang berwenang di berbagai negara. Paparan populasi secara umum dari residu ini lebih sering terjadi melalui konsumsi bahan pangan yang ditanam dengan perlakuan pestisida, ditanam atau diproses di tempat yang dekat dengan area berpestisida.

Banyak dari residu pestisida ini merupakan pestisida sintetik berbahan dasar klor yang menunjukan sifat bioakumulasi yang dapat terkumpul dan menumpuk di dalam tubuh dan lingkungan hingga pada jumlah yang membahayakan. Senyawa kimiawi yang persisten dapat terakumulasi di dalam rantai makanan tanpa terurai, dan telah terdeteksi di berbagai produk hewan mulai dari daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan daging ikan. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Desa nelayanMakanan bekuPertanian subsisten