Lompat ke isi

Fadjar Sidik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fadjar Sidik (EYD:Fadjar Sidik; lahir 8 Februari 1930 di Peneleh, Surabaya - meninggal 14 Januari 2004 di rumah dia di Yogyakarta pada umur 74 tahun) adalah seorang pelukis yang sudah mencapai purify of form (kemurnian bentuk). Dalam beberapa lukisanya, ia melukis lukisan yang abstract disebut "design ekspresif",[1] yang digambarkan sebagai gaya abstrak ekspresif, yaitu gaya Bidang Warna dan Dinamika Keruangan tertentu yang menjadi pusat karya Fadjar Sidik.

Biografi

Fadjar Sidik lahir di Surabaya, dan meninggal di rumahnya di Yogyakarta. Ia meninggalkan lukisan-lukisan yang sampai sekarang masih bisa dibilang sebagai lukisan yang sangat menginspirasi. Selama 40 tahun ia diuji untuk mempertahankan keyakinan estetik abstraknya secara kuat. Fadjar Sidik telah menjadi agen perubahan dalam lukis modern di Indonesia.

Pendidikan

Ayahnya Fadjar Sidik adalah seorang pengikut Muhammadiyah yang taat. Sedangkan ibunya, Dewi Maryam adalah seorang pengurus Aisyah. Untuk sekolahnya, Fadjar dikirim ke HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Muhammadiyah Ngupasan Jogja. Orang tuanya mengirimnya ke HIS Muhammadiyah supaya ia bisa memaju dalam bidang pendidikan Barat dan juga pendidikan nasionalis dan religius seperti tokoh-tokoh pergerakan nasionalis yang ayahnya kagumi. Walapum dikirim untuk menjunjung pendidikan Barat dan Nasionalis, di HIS ia jadi antusias pada pelajaran menggambar.

Lewat baca-bacaaanya di HIS, minat pada lukis semakin tinggi untuk Fadjar. Pada SMA, Fadjar telah membuat sketsa dan vignette yang ada didalam majalah-majalah kebudayaan. Setelah dari HIS, ia masuk jurusan sasatra Universitas Gajah Mada. Masa-masa ini adalah masa-masa penting baginya. Ini adalah masa-masa di mana ia membentuk mental dan orientasinya pada budaya-budaya modernisme Barat. Setelah itu, ia masuk Institut Seni Indonesia Yogyakarta atau ISI, ke kampus ASRI bagian 5 yaitu guru gambar. Tetapi teroinya lebih banyak dibanding praktikalnya di ASRI. Di 1953, Fadjarpun disarankan ke Sanggar Pelukis Rakyat, di mana iya dapat menguasai sketsa dan menjadi bajasa visualnya di bawah bimbingan Hendra Gunawan.

Pada tahun 1961, ia pindah kembali ke Yogyakarta, Indonesia Mulai mengajar di ASRI. Pada tahun 1966 diangkat sebagai dosen tetap di ASRI.[2] Dia menjadi kepala Departemen Seni Lukis di ISI tahun 1979, dan Wakil Rektor dari ISI tahun 1993, dimana ia pensiun tahun 1995.

Karya Awal

Setelah meninggalkan Sanggar Pelukis Rakyat karena dekatnya Sanggaritu dengan politik PKI, ia melanjutkan petualangan estetiknya di Bali. Di Balilah, di mana ia menemukan gairah baru dalam karya karena banyaknya objek artistik. Menurut hasil industri, banyak yang indah dan enak dilihat di Bali tetapi tidak untuk ditulis. Karena ini, Fadjar kecawa karena kehilangan dunia idealnya. Fadjar tetap mencoba melukis pemandangan-pemandangan yang ia lihat di Bali, dan terjadilah bentuk abstrak ciptaanya.[3]

Karya Dinamika Keruangan

Pada 1940-an dan 1950, lukisan Color Field muncul di New York City sebagai sub-bentuk Seni Abstrak, dengan Marc Rothko, Hans Hofmann atau Helen Frankenthaler sebagai pendukung utama Color Field. Lukisan-lukisan Fadjar Sidik termasuk dalam seni Color Field, di mana ia mengembangkan bentuknya sendiri yang disebut "Dinamika Keruangan" sebagai ciri khas seni abstrak Fadjar Sidik. Melukis bentuk "Spasial Dinamis", Fadjar Sidik menampilkan ritme bentuk dari dua kelompok elemen visual dengan dominan warna hitam dan kuning oker. Ada klimaks berirama yang memberikan kelegaan pada lukisan ini. Jika dalam lukisan itu terdapat bentuk bulatan dan sabit, hal itu sama sekali bukan representasi relijius yang berkaitan dengan nilai simbolik bulan penuh atau bulan sabit. Demikian juga gugusan bentuk-bentuk segi empat dan geliat sulur garis hitam, bukan abstraksi bentuk ular dan serangganya yang mempunyai nilai magis simbolik. Dari sinilah di mana Fadjar Sidik dikenal sebagai salah satu pelukis yang revolusionaris di zaman kita.
Fadjar Sidik adalah salah satu pelukis terkemuka Indonesia, dan lukisannya dipajang di koleksi Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.[4] Fadjar berkomitmen pada inovasi kreatif bentuk dan komposisi abstrak, yang mengukuhkan kontribusinya yang tak tergantikan bagi perkembangan seni abstrak modern di Indonesia.[5]

Karya-karya Fadjar Sidik dikoleksi oleh lembaga-lembaga, seperti Galeri Nasional Indonesia, Museum Seni Neka, Galeri Nasional Singapura, Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, dan Museum Dr. Oei Hong Djien, OHD, di Magelang, Jawa Tenggah.[6]

Penghargaan

  • Anugerah Seni Negara (Penghargaan Seni Nasional) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1971)
  • Penghargaan Pengajaran oleh Institut Seni Indonesia ISI (1995)
  • Penghargaan dari Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya, Indonesia (1998)

Pameran

  • Pameran Sendiri, dari Chase Manhattan's Art Programme, Jakarta, Indonesia, 1974[7]
  • Dewan Kesenian, Jakarta, Indonesia, 1978
  • Pameran Retrospektif 40 Tahun Melukis, dikuratori oleh Suwarno Wisetrotomo di Gedung Seni Rupa Kemendikbud (sekarang Galeri Nasional), Jakarta, Indonesia, 14 – 21 Agust 1991
  • Tokoh Abstrak Indonesia (Indonesian Abstract Figure), One Gallery, Jakarta, Indonesia, 2000
  • Pameran Retrospektif, Kurator Joanes Sardjono, One Gallery, 2002
  • Fadjar Sidik: Dinamika Luar Angkasa di Asia Art Center (Taipei), 2021

Bibliografi & Videografi

▷ Fajar Sidik - Dinamika Bentuk dan Ruang. Monograf dari Dr. M. Dwi Marianto dan Drs. M. Agus Burhan M.Hum, Bahasa Indonesia. Publisher "Rupa Rupa Seni", 2002, 260 pages.
▷ Fajar Sidik - Expressive Design. Monograph by Ian Tee in English, Bahasa Indonesia and Chinese. Publisher Art Agenda S.E.A. and Asia Art Center. 2020, 256 pages Fajar Sidik, Art Agenda SEA
▷ Fajar Sidik - Cerita mengenai Dekan Fadjar Sidik. [8]

Referensi

  1. ^ 1978-, Dahlan, Muhidin M.,. Almanak seni rupa Indonesia : secara istimewa Yogyakarta. [Jakarta]. ISBN 9789791436298. OCLC 848263279. 
  2. ^ Fadjar Sidik. Art Agenda S.E.A. and Asia Art Center. 2020 Biografi Fadjar Sidik
  3. ^ Fadjar Sidik: Pioneer of Indonesian Abstraction. An antithesis to the Yogyakarta-Bandung debate. Art & Market by Ian Tee, 04. May 2020 [1]
  4. ^ Galeri Nasional Indonesia: Dinamika Keruangan (Fadjar Sidik - 1969) [2]
  5. ^ Fadjar SIDIK, Asia Arts Center, Taipeh, Taiwan [3]
  6. ^ The Dynamic of Space II (1977) and Dynamics of Space (1974) [4]
  7. ^ Fadjor Sidik: Solo Exhibitions. Art Adenga S.E.A: [5]
  8. ^ Youtube: Video #11 Pelukis Hardi - Cerita mengenai Dekan Fadjar Sidik