Istana Gyeongbok
Istana Gyeongbok | |
---|---|
Nama Korea | |
Hangeul | 경복궁 |
Hanja | 景福宮 |
Alih Aksara yang Disempurnakan | Gyeongbokgung |
McCune–Reischauer | Kyŏngbokkung |
Istana Kyongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Kangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Choson.
Istana Kyongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Kyongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Ratu Myeongseong oleh mata-mata Jepang di tahun 1895, Raja Kojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Halaman Tahta (Throne Hall).
Bangunan utama dari Istana Kyongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 tiang granit.
Istana Kyongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya.
Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) sedang direnovasi untuk dibuat kembali seperti pada asalnya dan diperkirakan selesai tahun 2009.
Istana kepresidenan
Taman belakang istana pernah digunakan sebagai tempat kediaman Gubernur jenderal selama masa penjajahan Jepang. Dengan berdirinya Republik Korea tahun 1948, Presiden Syngman Rhee menggunakannya sebagai kantor dan tempat kediaman. Pada tahun 1993, setelah presiden Kim Young sam dipilih jadi presiden Korea Selatan, rumah kediaman Gubernur Jenderal tersebut dihancurkan untuk menghilangkan simbol penjajahan Jepang terhadap Korea.
Pranala luar
- (Inggris)Official guide from Cultural Heritage Administration
- (Inggris) Gyeongbok Palace
- (Inggris) Official Blue House history summary
Gallery
-
Heungnyemun
-
Tahta raja.
-
Gangnyeongjeon
-
Geunjeongmun dan Yeongjegyo (jembatan)
-
Gyeonghoeru
-
Gyotaejeon
-
Jagyeongjeon
-
Bihyeongak
-
Gyeongbokgung dan Cheong Wa Dae, dengan latar Bukhansan