Bachtiar Aly
Bachtiar Aly | |
---|---|
Anggota DPR RI Dapil Aceh I Fraksi Partai NasDem | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2014 | |
Duta Besar Indonesia untuk Mesir | |
Masa jabatan 2002–2005 | |
Presiden | Megawati Sukarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 21 Desember 1949 Banda Aceh, Indonesia |
Partai politik | Partai NasDem |
Almamater | Universitas Padjadjaran |
Sunting kotak info • L • B |
Bachtiar Aly (lahir 21 Desember 1949) adalah seorang pakar komunikasi politik Indonesia.[1] Namanya mulai dikenal setelah dia menjabat menjadi duta besar Indonesia untuk Mesir tahun 2002-2005 dan penasihat ahli Kapolri RI saat ini.[2] Dalam masa jabatannya, Dia telah mencatat banyak prestasi, di antaranya berhasil membangun Rumah Indonesia dan memberikan pembinaan bagi 4.488 orang masyarakat Indonesia di Mesir dengan baik.[2]
Riwayat Hidup
Kisah sukses Bachtiar Aly dimulai ketika dia menempuh pendidikan publistik di Universitas Padjajaran, Bandung, dan kemudian dilanjutkan di Belanda dan Jerman.[1] Tahun 1980, Dia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 nya di Jerman dan meraih gelar Magister Artium (M.A).[1] Setelah meraih gelar tersebut, Dia meneruskan pendidikan (studi)nya ke jenjang S3, dan berhasil meraih gelar Doktor der Philosophie (Dr. Phil) dari Jerman pada tahun 1983.[1] Seusai menamatkan pendidikan doktornya, Bachtiar Aly aktif menulis beberapa buku.[1] Tahun 1988, Bachtiar menikah dengan R.Indrijati Inawangsih dan dikaruniai dua orang anak.[1]
Karya
Beberapa karya dia yang telah berhasil dipublikasikan, di antaranya adalah [1]:
- Tahun 1984: Geschichte und Gegenwart der Kommunikationssysteme in Indonesien, Peter Lang, Frankfurt am Mainz, Bern, New York.
- Tahun 1989: Retorika, UT, Jakarta.
- Tahun 1997: Pro PR. Kharisma Aksara, Jakarta.
- Tahun 2001: Balada aceh, Insolusi, Jakarta.
- Tahun 2004: Melampaui Seperempat Abad Merajut Opini, Kharisma Aksara, Jakarta.
Di luar itu, dia juga menulis buku-buku bidang komunikasi lainnya, seperti Sejarah Media Massa, Refleksi Media Politik, Pergulatan Pers Profesional, Pers Mandiri Beretika, Menuju Radio Independen, Wajah Televisi Kita, Analisis Informasi Internasional, Merajut Mata Rantai Diplomasi-Komunikasi, Kapita Selekta Komunikasi, Komunikasi Bisnis, Dinamika Komunikasi Politik, dan Opini Wacana Demokrasi.[1]