2 Raja-raja 18
2 Raja-raja 18 | |
---|---|
Kitab | Kitab 2 Raja-raja |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 12 |
2 Raja-raja 18 (atau II Raja-raja 18, disingkat 2Raj 18) adalah pasal kedelapan belas Kitab 2 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1] Pasal ini berisi riwayat pemerintahan raja Hizkia dan serangan Sanherib, raja Asyur, atas Kerajaan Yehuda.[2]
Teks
- Naskah sumber utama pasal ini: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 37 ayat.
Waktu
Struktur
- 2 Raja–raja 18:1–3 = Hizkia, raja Yehuda (2 Tawarikh 29:1–2)
- 2 Raja–raja 18:4–8 = Perbuatan-perbuatan baik Hizkia
- 2 Raja–raja 18:9–12 = Kerajaan Israel Utara dihancurkan oleh Asyur dan penduduknya dibawa ke dalam pembuangan.
- 2 Raja–raja 18:13–37 = Yerusalem dikepung oleh Sanherib (2 Tawarikh 32:1–19; Yesaya 36:1–22)
Ayat 1
- Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja. (TB)[3]
- "Dalam tahun ke-3 zaman Hosea bin Ela": menurut kronologi Thiele,[4] berdasarkan "metode tahun naik tahta", pada bulan September 729 SM Hizkia bin Ahas menjadi "raja bersama" Yehuda dengan ayahnya.[5] Hizkia kemudian menjadi raja sendirian sesaat sebelum hari ke-1 bulan Nisan 715 SM.[6]
Ayat 2
- Ia [Hizkia] berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia. (TB)[7]
- "29 tahun lamanya": menurut kronologi Thiele,[4] berdasarkan "metode tahun naik tahta", pada bulan September 729 SM Hizkia bin Ahas menjadi "raja bersama" Yehuda dengan ayahnya.[5][8][9] Hizkia kemudian menjadi raja sendirian sesaat sebelum hari ke-1 bulan Nisan 715 SM,[6] sampai matinya antara September 687 dan September 686 SM ("686 SM").[5]
- "Abi": Pada Kitab 2 Tawarikh pasal 29:1 nama ibu Hizkia ditulis "Abia".[10]
Ayat 4
- Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan. (TB)[11]
Ular tembaga itu dibuat Musa untuk menyelamatkan orang Israel dari pagutan ular yang dicatat dalam Kitab Bilangan pasal 21:9. Peristiwa itu dikutip oleh Yesus Kristus dalam Injil Yohanes pasal 3:
- "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia (Yesus) harus ditinggikan (=ditaruh pada sebuah tiang; disalibkan), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."[12]
Ayat 5
- Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia. (TB)[13]
Raja Hizkia dianggap sebagai salah seorang raja terbesar Yehuda karena kepercayaan dan ketergantungannya pada Allah. Hizkia sangat mempercayai Allah, memelihara perintah-perintah Allah (ayat 2 Raja–raja 18:3–6), dan mendorong umat itu untuk meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah (2 Tawarikh 30:6–9). Pada permulaan pemerintahannya ia memperbaiki dan menyucikan Bait Suci, memulihkan para imam dan suku Lewi kepada pelayanannya dan menegakkan perayaan Paskah kembali (2 Tawarikh 29:3; 2 Tawarikh 30:5). Dengan penuh semangat ia berusaha untuk membinasakan semua mezbah berhala dan bukit pengorbanan di Yehuda (ayat 2 Raja–raja 18:4). Lihat pasal-pasal 2 Raja–raja 19:1–20:21; 2 Tawarikh 29:1–32:33 dan Yesaya 36:1–39:8 untuk keterangan selanjutnya mengenai masa pemerintahan Hizkia.[14]
Ayat 9
- Dalam tahun keempat (4) zaman raja Hizkia--itulah tahun ketujuh zaman Hosea bin Ela, raja Israel--majulah Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya. (TB)[15]
- "Dalam tahun ke-4 zaman raja Hizkia": menurut kronologi Thiele,[4] berdasarkan "metode tahun naik tahta", adalah antara September 726—September 725 SM. Batasan sinkronisme dengan Kerajaan Israel ("itulah tahun ke-7 zaman Hosea bin Ela, raja Israel") berarti Salmaneser V menyerang antara April dan September 725 SM.[16]
Ayat 10
- Direbutlah itu sesudah lewat tiga tahun; dalam tahun keenam zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria. (TB)[17]
- "Sesudah lewat 3 tahun": menurut kronologi Thiele,[4] tiga tahun pengepungan itu adalah dari tahun 725 sampai 723 SM.[16]
- "Dalam tahun ke-6 zaman Hizkia": menurut kronologi Thiele adalah September 724—September 723 SM, dan "tahun ke-9 zaman Hosea" dimulai pada April 723 SM, sehingga Samaria jatuh antara Nisan (April) dan Tisyri (September) 723 SM. Sargon II naik tahta pada tanggal 12 Tebet (akhir Desember) 722 SM, yaitu 15 bulan setelah tanggal terakhir kejatuhan Samaria;[18] sehingga Sargon saat itu belum duduk di atas tahta ketika Samaria direbut, meskipun ia mungkin adalah komandan pasukan yang merebut Samaria.[19]
- "Direbutlah Samaria": Peristiwa direbutnya Samaria itu juga tercatat dalam Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin yang merupakan bagian dari Tawarikh Babilonia.[20]
Ayat 13
- Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya. (TB)[21]
- "Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia": menurut kronologi Thiele adalah September 702—September 701 SM.[22] Pada tahun ini Hizkia diberi anugerah tambahan 15 tahun usia (2 Raja–raja 20:1–6; Yesaya 38:1–6).[22]
Ayat 17
- Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu tentara yang besar. Mereka maju dan sampai ke Yerusalem. Setelah mereka maju dan sampai di situ, mereka mengambil tempat dekat saluran kolam atas yang di jalan raja pada Padang Tukang Penatu. (TB)[23]
Ayat 18
- Dan ketika mereka memanggil-manggil kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara. (TB)[24]
Ayat 26
- Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok.". (TB)[25]
Arkeologi
- "Ahas": Sebuah segel abad ke-8 SM dari tanah liat yang disebut bulla milik raja Ahas telah diketemukan. Berukuran 0.4 inci, di segel tersebut tertera tulisan: "Milik Ahas, anak Yotam, raja Yehuda".[26]
- "Hizkia": Ditemukan segel bertuliskan Hizkia dan abdi-abdinya.
- "Sebna": Ditemukan suatu inskripsi bertuliskan nama "Sebnayahu" di pintu suatu makam yang merujuk kepada kepala pengurus (panitera) istana Hizkia yang disebut namanya dalam pasal ini (2 Raja-raja 18:18) dan pasal berikutnya (2 Raja-raja 19:2).[27][28][29]
- "Sanherib": Catatan dalam pasal ini termasuk serangan raja Sanherib ke Kerajaan Yehuda, terutama pada kota Lakhis dan kegagalannya merebut Yerusalem, tercatat dalam sejumlah sumber kuno[30] yaitu:
- Ukiran Lakhis,
- prisma-prisma sejarah Asiria, terutama Prisma Taylor
- penggalian di bekas kota kuno Lakhis.
- Terowongan Hizkia dengan Inskripsi Siloam
- Inskripsi Sebna, panitera negara pada masa itu.
Ilustrasi
-
Hizkia menyuruh menghancurkan rumah berhala
-
Sanherib menyerang Yehuda
-
Hizkia mengirimkan upeti kepada Sanherib
-
Pegawai istana Hizkia menerima perwira Asyur
-
Pegawai istana berbicara dengan perwira Asyur
-
Perwira Asyur menghina TUhan
-
Raja Hizkia memohon pertolongan Tuhan
-
Nabi Yesaya memberikan jawaban Tuhan kepada raja Hizkia
-
Nabi Yesaya bernubuat bahwa Allah akan bertindak
-
Banyak tentara Asyur mati di perkemahannya
-
Sanherib dibunuh oleh anak-anaknya
Lihat pula
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Bilangan 21, 2 Raja-raja 17, 2 Raja-raja 19, 2 Tawarikh 29, 2 Tawarikh 30, 2 Tawarikh 32, Yesaya 22, Yesaya 30, Yesaya 36, Yohanes 3
Referensi
- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ 2 Raja–raja 18:1 - Sabda.org
- ^ a b c d Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
- ^ a b c McFall 1991, no. 51.
- ^ a b McFall 1991, no. 48.
- ^ 2 Raja–raja 18:2 - Sabda.org
- ^ F. D. Kidner, “Review of Edwin R. Thiele, The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings,” Churchman 8 (1967) 68; Horn, “The Chronology of King Hezekiah’s Reign,” pp. 40-52; and Gleason L. Archer, Jr., “Review of Edwin R. Thiele, The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings,” Christianity Today, April 15, 1966, pp. 34-36.
- ^ Owen C. Whitehouse, Isaiah I-XXXIX The New Century Bible (New York: Oxford University Press, 1905), p. 23, and George W. Wade, The Book of the Prophet Isaiah (London: Methuen & Co., 1911), p. xlii. Karya-karya ini dicatat oleh Horn dalam “The Chronology of King Hezekiah’s reign,” p. 49 n. 15.
- ^ 2 Tawarikh 29:1
- ^ 2 Raja–raja 18:4 - Sabda.org
- ^ Yohanes 3:14-15
- ^ 2 Raja–raja 18:5 - Sabda.org
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 2 Raja–raja 18:9
- ^ a b McFall 1991, no. 52.
- ^ 2 Raja–raja 18:10 - Sabda.org
- ^ Thiele 1951, hlm. 163-64.
- ^ McFall 1991, no. 53.
- ^ Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin kolom 1, baris 27-28.
- ^ 2 Raja–raja 18:13 - Sabda.org
- ^ a b McFall 1991, no. 55.
- ^ 2 Raja–raja 18:17 - Sabda.org
- ^ 2 Raja–raja 18:18 - Sabda.org
- ^ 2 Raja–raja 18:26 - Sabda.org
- ^ http://theosophical.wordpress.com/2011/08/12/biblical-archaeology-14-ahaz-bulla/
- ^ a b "The Shebna Inscription / The Royal Steward Inscription" - British Museum Collection
- ^ Royal Steward Inscription, from Silwan, near Jerusalem, 7th century BC ("Inskripsi Kepala Istana, dari Silwan, dekat Yerusalem, abad ke-7 SM")
- ^ "Ancient Jerusalem's Funerary Customs and Tombs: Part Two, L. Y. Rahmani, The Biblical Archaeologist, Vol. 44, No. 4 (Autumn, 1981), pp. 229-235.
- ^ "Jewish History". Cojs.org. Diakses tanggal 2012-10-03.
Pustaka
- McFall, Leslie (1991), "Translation Guide to the Chronological Data in Kings and Chronicles" (PDF), Bibliotheca Sacra, 148: 3-45, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-07-19
Pranala luar
- (Indonesia) Teks 2 Raja-raja 18 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 2 Raja-raja 18
- (Indonesia) Referensi silang 2 Raja-raja 18
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 2 Raja-raja 18
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 2 Raja-raja 18