Lompat ke isi

Kereta api Kamandaka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Kamandaka
Berkas:PLAT KA KAMANDAKA.png
Berkas:KA Kamandaka masuk SMC.jpg
Kereta api Kamandaka persiapan masuk Stasiun Semarang Poncol

Kereta api Kamandaka
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api Komersial
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi V Purwokerto
Mulai beroperasi
Terakhir beroperasi1 Desember 2018 (digantikan oleh KA Joglosemarkerto)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian100.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPurwokerto
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSemarang Tawang
Jarak tempuh246 km
Waktu tempuh rerata4,5-5 jam
Frekuensi perjalanansatu kali dalam perjalanan pulang pergi
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi AC Plus
Layanan disabilitasada
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat
  • 64 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat, saling berhadapan ke kiri dan ke kanan (difabel)
  • 80 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat, saling berhadapan ke kiri dan ke kanan
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda, di kelas eksekutif saja
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional45 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Kereta api Kamandaka Merupakan Kereta api Penumpang Kelas Eksekutif dan Ekonomi AC Plus milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani jalur kereta api Purwokerto-Semarang Tawang maupun sebaliknya.

Kereta api ini diluncurkan pada hari Senin tanggal 17 Febuari 2014 oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Nama kereta api ini diambil dari salah satu tokoh pada kisah legenda terkenal di wilayah sekitar Purwokerto-Kebumen-Banyumas, yakni Raden Kamandaka yang kemudian dikenal dengan Lutung Kasarung. Kereta api ini berhenti di Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Weleri, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Slawi, Prupuk, Bumiayu, dan Purwokerto.

Latar belakang peluncuran

Jalur kereta api Tegal-Prupuk merupakan salah satu jalur kereta api tersepi di pulau Jawa. Jalur ini hanya melayani kereta api barang bahan bakar minyak (BBM) dari Maos ke Tegal dan sama sekali tak melayani kereta api penumpang. Kereta api penumpang terakhir yang melewati jalur ini adalah Mahesa relasi Bandung-Semarang. Kereta api ini dihentikan operasionalnya pada tahun 2003 karena terlalu jauh Rute Bandung-Kroya-Tegal-Semarang serta okupansi penumpang yang sepi. Pada tahun 2009, PT Kereta Api memperpanjang trayek Kereta api Kaligung yang semula Semarang-Tegal pp menjadi Semarang-Slawi pp. Sayangnya pada tahun 2012 trayek Kereta api Kaligung dikembalikan seperti semula karena dianggap rute ini tak menguntungkan PT KAI. Barulah pada tahun 2014 PT KAI mulai mengkaji ulang untuk mengoperasikan kembali kereta api penumpang di jalur ini.

Rangkaian KA

Pada awal beroperasi, susunan rangkaian KA ini adalah lima hingga tujuh (7) unit kereta kelas ekonomi AC split (K3) buatan 2006 dan 1965 milik KA Serayu berkapasitas 106 tempat duduk dan 1 unit kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi (KMP3) milik Dipo Kereta Purwokerto (PWT). Pada tanggal 19 Desember 2014, bertepatan dengan diluncurkannya KA Kamandaka 2, KA Kamandaka mendapatkan hibah 4 unit K3 split buatan tahun 1994 milik KA Progo dengan nomor K3 0 94 27 - K3 0 94 30. KA Kamandaka terkadang juga menggunakan kereta ekonomi buatan 1993 (K3 0 93 XX) milik KA Logawa dan Kereta ekonomi buatan 2006/1966/1965/1964 (K3 0 06 XX, K3 0 66 XX, K3 0 65 XX dan K3 0 64 XX) milik KA Serayu. Pada tanggal 23 Februari 2017, Kereta api Kamandaka menggunakan rangkaian kereta api Ekonomi AC Plus non-PSO bekas rangkaian Kereta api Menoreh dan KA Ambarawa Ekspres buatan tahun 2012-2014 karena peremajaan rangkaian KA Menoreh dan KA Ambarawa Ekspres yang menggunakan rangkaian Ekonomi 2016. Sedangkan rangkaian lama KA Kamandaka dihibahkan ke KA Logawa dan KA Serayu sedangkan sisanya dihibahkan ke Dipo Kereta Sidotopo dan Malang.

Pada tanggal 1 April 2017, KA Kamandaka ditambahkan satu unit kelas eksekutif karena tingginya animo dari masyarakat, lalu mulai Agustus 2018, KA kereta eksekutif ditambah lagi menjadi dua unit pada setiap perjalanannya.

Sejak 28 September 2018, Kereta api Kamandaka dan KA Wijayakusuma mendapatkan hibah rangkaian Kereta Eksekutif buatan tahun 1964, 1966, dan 2009 dari Kereta api Purwojaya karena Kereta api Purwojaya telah menggunakan Kereta Eksekutif Plus baru buatan tahun 2018 berbodi Stainless Steel dari PT KAI. Terkadang rangkaian Eksekutif KA Kamandaka/Joglosemarkerto sering bertukar rangkaian dengan KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi.

Berikut ini adalah stanformasi KA Kamandaka saat ini

Tidak Menggunakan Kereta Pembangkit (P)

  • Purwokerto-Semarang Tawang
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC 206 Dipo Induk PWT/ Dipo Induk SMC.
    • 2 Kereta Eksekutif (K1 PWT)
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 PWT)
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
  • Semarang Tawang-Purwokerto
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC 206 Dipo Induk PWT/ Dipo Induk SMC.
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 PWT)
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
    • 2 Kereta Eksekutif (K1 PWT)

Menggunakan Kereta Pembangkit (P)

  • Purwokerto-Semarang Tawang
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC 206 Dipo Induk PWT/ Dipo Induk SMC.
    • 1 Kereta Pembangkit (P PWT)
    • 2 Kereta Eksekutif (K1 PWT)
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 PWT)
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
  • Semarang Tawang-Purwokerto
    • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC 206 Dipo Induk PWT/ Dipo Induk SMC.
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 PWT)
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 PWT)
    • 2 Kereta Eksekutif (K1 PWT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P PWT)

Berhenti Beroperasi

Mulai 1 Desember 2018, KA Kamandaka dan KA Joglokerto tidak beroperasi karena ada layanan kereta baru yang memutari wilayah Jawa Tengah dan DIY bernama Kereta api Joglosemarkerto yang melayani rute Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Purwokerto maupun sebaliknya.

Kembali Beroperasi

Mulai 1 Februari 2019 KA Kamandaka Akan beroperasi kembali untuk membantu tugas KA Joglosemarkerto di segmen rute Semarang-Purwokerto dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena masyarakat kebingungan dengan jadwal KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Tegal-Semarang yang rutenya tidak melingkari Jawa Tengah-Yogyakarta. Sedangkan KA Joglosemarkerto sendiri rutenya melingkari Jawa tengah-Yogyakarta. Agar tidak terkecoh, kemudian PT KAI mengoperasikan kembali KA Kamandaka.

Peta Rute

Kereta api Kamandaka/rute

Jadwal Perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Kamandaka per 1 Februari 2019 (revisi Gapeka 2017).

Stasiun KA 223/226
Datang Berangkat
Purwokerto - 05.00
Bumiayu 05.42 05.44
Prupuk 06.04 06.06
Slawi 06.29 06.32
Tegal 06.49 07.00
Pemalang 07.25 07.29
Pekalongan 07.55 08.01
Weleri 08.43 08.47
Semarang Poncol 09.24 09.32
Semarang Tawang 09.39 -
Stasiun KA 229/228 KA 7083/7086
Datang Berangkat Datang Berangkat
Semarang Tawang - 11.00 - 17.12
Semarang Poncol 11.07 11.13 17.19 17.29
Weleri 11.49 12.11 18.01 18.03
Pekalongan 12.53 12.57 18.41 18.45
Pemalang 13.25 13.29 19.10 19.13
Tegal 13.56 14.04 19.36 19.52
Slawi 14.24 14.33 20.10 20.22
Prupuk 15.01 15.03 20.50 20.52
Bumiayu 15.20 15.22 21.12 21.14
Purwokerto 16.04 - 21.56 -

Insiden

  • Pada tanggal 26 Juli 2015, petugas PT KAI Daop 5 menangkap pelajar sekolah dasar yang melempar batu ke KA Kamandaka. Terjadi di km 313+⅔, di petak antara Stasiun Bumiayu hingga Stasiun Kretek.[1]
  • Pada 1 bulan setelah peluncuran Kamandaka 1, kereta ini ditabrak oleh motor di petak sinyal masuk Stasiun Slawi

Galeri

Referensi

Lihat Pula

 Kereta Api Joglosemarkerto

Pranala luar