Lompat ke isi

Mikrogenerasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Generator tenaga angin berukuran kecil

Mikrogenerasi adalah pembangkit tenaga panas dan listrik berskala kecil yang dibuat oleh individu dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Teknologi mikrogenerasi melibatkan kincir angin, mikrohidro, sistem panel surya, dan yang lain.[1] Teknologi ini sering digabungkan menjadi hibrid untuk menghasilkan pembangkit listrik yang lebih murah dan lebih baik dibandingkan pembangkit listrik dengan satu sumber energi.[2] Pemutusan aliran listrik di banyak daerah dibeberapa negara meningkatkan ketertarikan masyarakat menggunakan generator berukuran kecil.[3]

Teknologi

Berbagai peralatan dibutuhkan untuk pemasangan mikrogenerasi berupa generator, penyimpan energi, peralatan keselamatan. Semua peralatan ini wajib diadakan untuk menghasilkan keseimbangan sistem.[4]

Teknologi yang digunakan untuk generator berbeda-beda, bergantung pada sumber energi penggeraknya. Keluaran dari turbin adalah arus searah, sementara panel surya menghasilkan arus bolak-balik.[5] Teknologi fotovoltaik adalah yang paling banyak digunakan karena efisiensinya yang tinggi.[6]

Penyimpan energi berupa baterai digunakan menyesuaikan daya generator. Untuk mengubah daya arus searah menjadi arus bolak-balik yang biasa dipakai, diperlukan alat power inverter. Masalah utama dengan sistem tenaga surya dan angin adalah daya sering dibutuhkan ketika matahari tidak bersinar atau ketika angin tenang, karenanya serangkaian baterai diperlukan untuk penyimpanan cadangan daya.[7]

Landasan, sakelar isolator, dan pelindung lonjakan arus adalah bagian dari peralatan keselamatan dalam pemasangan mikrogenerasi. Baterai meter juga diperlukan untuk mengukur pengisian baterai dan tegangan listrik.

Perbandingan dengan Generator berskala Besar

Mikrogenerasi menghasilkan listrik paling besar 50 kilowatt (kW) atau panas paling besar 45 kW.[8] Mikrogenerasi dapat memenuhi kebijakan sosial dan energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keamanan energi, dan menghindari hilangnya energi akibat transmisi listrik dan jaringannya.[3]

Pembeda Mikrogenerasi Generator berskala Besar
Nama lainnya generator menyebar generator memusat
Keluaran panas yang dihasilkan Dapat digunakan untuk keperluan pemanasan, sehingga sangat meningkatkan efisiensi dan mengimbangi total biaya energi. Biasanya panas yang dihasilkan terbuang, pembangkit listrik yang tidak efisien
Kehilangan daya selama transmisi Jaraknya dengan pengguna akhir biasanya lebih dekat sehingga potensi kehilangan daya lebih sedikit. Daya listrik yang hilang ukurannya signifikan
Kerusakan/kegagalan kisi[9] Listrik masih tersedia di daerah lain Listrik tidak tersedia sama sekali
Pilihan konsumen lebih beragam terbatas berdasarkan persediaan dari perusahaan
Pengelolaan Pribadi Perusahaan
Ekonomi Skala Sistem lebih murah bila diproduksi dalam jumlah banyak. Lebih ekonomis mengingat skala generator yang lebih besar.

Biaya

Harga pemasangan mikrogenerasi bervariasi, tergantung pada skema pemasangan dan peralatannya. Di Nepal dan Zimbabwe, pemasangan mikrogenerasi tenaga air seharga $714 sementara pemasangan yang sama di Mozambik berharga $1.233. Di Indonesia, pemasangan mikrogenerasi ini berharga $695 per kW.[10]

Di Inggris, pemerintah menawarkan hibah dan pembayaran balik untuk membantu bisnis, masyarakat, dan rumah pribadi untuk memasang mikrogenerasi. Bisnis dapat menghapus biaya pemasangan penuh terhadap laba kena pajak sementara pemilik rumah menerima hibah flat rate atau pembayaran per kWj listrik yang dihasilkan dan dibayarkan kembali ke jaringan nasional. Organisasi masyarakat juga dapat menerima hingga £200.000 dalam bentuk dana hibah.[11]

Kebijakan Negara

Pembuat kebijakan terbiasa dengan sistem energi yang didasarkan pada proyek-proyek besar dan tersentralisasi seperti pembangkit listrik tenaga nuklir atau gas. Perubahan pola pikir dan insentif membawa generasi mikro ke arus utama. Peraturan perencanaan juga mungkin memerlukan perampingan untuk memfasilitasi perkuatan fasilitas pembangkit mikro ke rumah dan bangunan. Sebagian besar negara maju, termasuk Kanada (Alberta[12]), Inggris,[13] Jerman,[14] Polandia,[15] Israel, dan AS memiliki undang-undang yang memungkinkan listrik yang dihasilkan dari mikrogenerasi untuk dijual untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

Beberapa negara, termasuk Belgia, Prancis, Spanyol, Turki telah membuat undang-undang berkaitan mikrogenerasi di tahun 2008 dan 2009.[16]

Referensi

  1. ^ "On-site renewable energy | Renewable Energy | Reusable Energy | The Merton Rule | Pros Cons Renewable Energy Options | Microgeneration | Green Energy Solutions | Ground Source Heat Pumps | Green Energy Options". www.icax.co.uk. Diakses tanggal 2019-12-18. 
  2. ^ "Energy pick n' mix: are hybrid systems the next big thing?". CSIROscope (dalam bahasa Inggris). 2016-09-08. Diakses tanggal 2019-12-18. 
  3. ^ a b Entchev, E.; Yang, L.; Ghorab, M.; Lee, E. J. (2014-10-22). "Performance analysis of a hybrid renewable microgeneration system in load sharing applications". Applied Thermal Engineering. Special Issue: MICROGEN III: Promoting the transition to high efficiency distributed energy systems. 71 (2): 697. doi:10.1016/j.applthermaleng.2013.10.057. ISSN 1359-4311. 
  4. ^ "Balance-of-System Equipment Required for Renewable Energy Systems". Energy.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-07. 
  5. ^ Jenkins, D.P.; Fletcher, J.; Kane, D. (2008-08). "Model for evaluating impact of battery storage on microgeneration systems in dwellings". Energy Conversion and Management (dalam bahasa Inggris). 49 (8): 2415. doi:10.1016/j.enconman.2008.01.011. 
  6. ^ Entchev, Evgueniy; Yang, Libing; Ghorab, Mohamed; Rosato, Antonio; Sibilio, Sergio (2018-03-01). "Energy, economic and environmental performance simulation of a hybrid renewable microgeneration system with neural network predictive control". Alexandria Engineering Journal. 57 (1): 456. doi:10.1016/j.aej.2016.09.001. ISSN 1110-0168. 
  7. ^ Jenkins, D.P.; Fletcher, J.; Kane, D. (2008-08). "Model for evaluating impact of battery storage on microgeneration systems in dwellings". Energy Conversion and Management (dalam bahasa Inggris). 49 (8): 2415. doi:10.1016/j.enconman.2008.01.011. 
  8. ^ Energy Act 2004, Section 82 HMSO [Her Majesty's Stationery Office] (2004). Dapat diunduh di: http://www.legislation.gov.uk/ukpga/2004/20/pdfs/ukpga_20040020_en.pdf, diakses pada 11 Januari 2019
  9. ^ (lempeng logam yang berlubang-lubang, dipakai dalam baterai sebagai penghantar dan penyangga bahan aktifnya
  10. ^ "Micro Hydro Power – Rumah Energi" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-09. 
  11. ^ "Grants & Funding". microgeneration. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  12. ^ "Micro-generation". www.alberta.ca (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-09. 
  13. ^ "Microgeneration Strategy Industry Action Plan Final Report". GOV.UK (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-09. 
  14. ^ Ward, Margaret. "Ireland has much to learn from Germany's Energiewende". The Irish Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-09. 
  15. ^ GmbH, eclareon (2019-01-11). "single". www.res-legal.eu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-09. 
  16. ^ Kristoferson 1986, hlm. 48"Several countries revised or supplemented their feed-in law in 2008 and early 2009, including Bulgaria, France, Germany, Ireland, Portugal, the Slovak Republic, Spain, Switzerland, and Turkey. Common revisions included extending feed-in periods, (...), adding eligibility for (distributed) micro-generation (...)."

Daftar Pustaka

Kristoferson, Lars A. (1986). Renewable energy technologies : their applications in developing countries. Oxford: Pergamon Press. ISBN 0-08-034061-X. OCLC 13124369.