Lompat ke isi

Muhammad Qodari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Juni 2022 12.32 oleh Setyadirja (bicara | kontrib) (#1Lib1Ref #1Lib1RefID)
M Qodari

Dr. Muhammad Qodari, S.Psi., M.A. atau disingkat M. Qodari (lahir 15 Oktober 1973) adalah pengamat politik dan peneliti Indonesia.[1] Ia menyelesaikan program sarjana (S-1) di Universitas Indonesia, Jakarta, dengan menekuni bidang Psikologi Sosial. Selanjutnya, program pasca sarjana (S-2), ia tempuh di University of Essex, Inggris, dengan mendalami bidang political behavior.[1] M. Qodari mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik tahun 2016 di Fisipol, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan predikat yang sangat memuaskan. Ia mengangkat "Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya Pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014" di dalam disertasinya.[2]

Pada November 2006, Qodari mendirikan lembaga survei dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.[3][butuh rujukan]

Sebelumnya, ia sempat menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2005 - Oktober 2006, Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 - Juni 2005, Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 - Juni 2004, peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), November 2002 - Juli 2003, kolomnis dan pengamat politik sejak 1999 hingga sekarang, dan Peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Mei 1999 - September 2001. Ia juga pernah aktif sebagai pembawa acara “Negeri Setengah Demokrasi” dan “Suara Rakyat” di salah satu telivisi swasta nasional.[4][butuh rujukan]

M. Qodari adalah penggagas Jokowi-Prabowo 2024 (Jokpro2024). Saat membawa gagasan itu, publik dibuat heboh. Salah satunya saat ia menghadiri talkshow di Mata Najwa di mana ia secara menggebu-gebu berbicara tentang dukungannya terkait Jokpro2024 dan sambil menggunakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo.[5]

Pendidikan

  1. S-1 bidang Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia, Jakarta, September 1992 – Februari 1997
  2. S-2 bidang Political Behaviour di University of Essex, Inggris, Oktober 2001 – September 2002
  3. S-3 bidang Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Februari 2008 – Januari 2016

Karya-karya

Buku

  1. Kabar-kabar Kebencian: Media Massa dan Prasangka Agama ditulis bersama Ibnu Hamad and Agus Sudibyo.[6]
  2. Beberapa bab dalam Gerakan Demokrasi di Indonesia Pasca Suharto (Indonesia’s Post Suharto Democracy Movement), editor  AE Priyono, Stanley A. Prasetyo and Olle Tornquist.[7]
  3. Musuh Tak Tertaklukan: Korupsi di Indonesia, dalam Warisan Orde Baru, editor Arief Budiman
  4. The Professionalisation of Politics: The Growing Role of Polling Organisations and Political Consultants, dalam Problems of Democratisation in Indonesia: Elections, Institutions and Society, editor Edward Aspinall and Marcus Mietzner.[8]

Artikel

  1. Artikel dalam buku Syariat Islam Yes, Syariat Islam No: Dilema Piagam Jakarta dalam Amandemen UUD 1945, editor Kurniawan Zein and Sarifuddin HA[9]
  2. Artikel dalam Wajah Liberal Islam di Indonesia, editor Luthfi Assyaukanie[10]
  3. Artikel dalam Asia program Special Report No.123 Agustus 2004, Woodrow Wilson Centre for Scholars, Washinton DC
  4. "Indonesia's Quest for Accountable Governance", Journal of Democracy,Volume 16, Number 2, April 2005, pp. 73-87[11]

Artikel Opini/Kolom

Semenjak 1999 sampai sekarang, menulis ratusan kolom yang diterbitkan berbagai media massa nasional dan internasional seperti Kompas, The Jakarta Post, Tempo, Jurnal Nasional, Seputar Indonesia, Forum Keadilan, Gamma, Panji Masyarakat, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Republika, Sinar Harapan, Radio Australia, dan lainnya.[butuh rujukan]

Beasiswa

  1. S-2, British Chevening Award, Pemerintah Inggris (2001-2002)
  2. Mahasiswa Tamu, Singapore International Foundation (1997)
  3. S-1, Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (1994-1997)[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ a b "Profil - Muhammad Qodari". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-03. 
  2. ^ Kurniawan, Bagus. "Lulus Memuaskan, M Qodari Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Politik UGM". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-03. 
  3. ^ Arsyam, Ilham (2021-06-20). "Siapa Muhammad Qodari? Bos Lembaga Survei Indo Barometer yang Kampanyekan Jokowi-Prabowo untuk 2024". Tribunnews. Diakses tanggal 2022-06-05. 
  4. ^ MEDIA, PT AKURAT SENTRA (2021-06-20). "5 Fakta Menarik M. Qodari, Peneliti Indo Barometer yang Dukung Jokowi Tiga Periode". akurat.co. Diakses tanggal 2022-06-05. 
  5. ^ "Pakai Kaus Jokowi-Prabowo 2024 di Mata Najwa, M Qodari: Imajinasi Politik Orang Indonesia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-04-03. 
  6. ^ Sudibyo, Agus; Hamad, Ibnu; Qodari, Muhammad (2001). Kabar-kabar kebencian: prasangka agama di media massa (dalam bahasa Indonesian). Utan Kayu, Jakarta: Institut Studi Arus Informasi. ISBN 978-979-8933-30-1. OCLC 47791388. 
  7. ^ "Indonesia's Post-Soeharto Democracy Movement". UH Press (dalam bahasa Inggris). 2020-06-24. Diakses tanggal 2021-04-03. 
  8. ^ Qodari, Muhammad (2005). "Challenge and Change in East Asia: Indonesia's Quest for Accountable Governance". Journal of Democracy. 16 (2): 73–87. doi:10.1353/jod.2005.0035. ISSN 1086-3214. 
  9. ^ Syafii Maarif, A. (2001). Syariat Islam Yes syariat islam no : dilema piagam Jakarta dalam amandemen UUD 1945. Paramadina. ISBN 978-979-8321-65-8. 
  10. ^ Suryaningrat, Rizal F. Aji, Wisnu M. (2002). "Wajah liberal islam di Indonesia". Universitas Indonesia Library (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-03. 
  11. ^ Qodari, Muhammad (2005). "Challenge and Change in East Asia: Indonesia's Quest for Accountable Governance". Journal of Democracy. 16 (2): 73–87. doi:10.1353/jod.2005.0035. ISSN 1086-3214.