Lompat ke isi

Farmakogenomik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 April 2023 02.23 oleh Helito (bicara | kontrib)

Farmakogenomik adalah studi tentang peran genom dalam respons obat. Bidang farmakogenomik menyelidiki bagaimana informasi genetik seseorang memengaruhi reaksinya terhadap obat.[1] Istilah ini merupakan kombinasi dari farmakologi dan genomik. Dengan memeriksa mutasi DNA seperti polimorfisme nukleotida tunggal (SNP), variasi jumlah salinan, dan insersi/penghapusan, farmakogenomik bertujuan untuk memahami bagaimana variasi genetik, baik yang diwariskan maupun yang didapat, dapat berdampak pada respons obat. Analisis ini melibatkan studi aspek farmakokinetik (penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat), efek farmakodinamik (bagaimana obat berinteraksi dengan target biologis), dan/atau titik akhir imunogenik.[2][3][4]

Farmakogenomik mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu seperti, ilmu genetik, ilmu farmasi, ilmu kedokteran, biologi dan bioinformatik. Penyatuan dari berbagai disiplin ilmu membuat farmakogenomik menjadi studi yang kompleks karena, menyatukan semua teknologi dan sistem dari masing-masing disiplin ilmu yang kemudian menjadi satu kesatuan.[5]

Perbedaan farmakogenomik dengan farmakogenetik

Farmakogenetik dan farmakogenomik merupakan cabang ilmu farmakologi, yaitu ilmu yang mempelajari efek obat pada makhluk hidup baik manusia dan hewan maupun tumbuhan dan jasad renik.

Karena luasnya pokok bahasan, farmakologi kemudian bercabang-cabang menjadi banyak cabang ilmu yang memfokus pada bahasan obat pada spek tertentu, misalnya farmakologi klinik yang mempelajari obat dengan fokus penggunaan obat pada manusia, farmakoterapi mempelajari obat dengan fokus terapi penyakit, farmakoepidemiologi mempelajari obat obat dengan fokus efek obat pada manusia dalam tataran populasi, farmakogenetik mempelajari obat dengan fokus pengaruh faktor genetik pada metabolisme dan efek obat, dan farmakogenomik mempelajari pemanfaatan ilmu dan teknologi genomik dalam penciptaan, penemuan dan pengembangan obat serta penggunaannya dalam diagnosis dan terapi penyakit.[6]

Referensi

  1. ^ Ermak G (2015). Emerging Medical Technologies. World Scientific. ISBN 978-981-4675-80-2. 
  2. ^ Johnson JA (November 2003). "Pharmacogenetics: potential for individualized drug therapy through genetics". Trends in Genetics. 19 (11): 660–666. doi:10.1016/j.tig.2003.09.008. PMID 14585618. 
  3. ^ "Center for Pharmacogenomics and Individualized Therapy". Unc Eshelman School of Pharmacy. Diakses tanggal 2014-06-25. 
  4. ^ "overview of pharmacogenomics". Up-to-Date. May 16, 2014. Diakses tanggal 2014-06-25. 
  5. ^ Holtzman, Neil A.; Marteau, Theresa M. (2000-07-13). "Will Genetics Revolutionize Medicine?". New England Journal of Medicine. 343 (2): 141–144. doi:10.1056/nejm200007133430213. ISSN 0028-4793. 
  6. ^ "Farmakogenetik dan Farmakogenomik Mestinya Menjadi Paradigma Baru Dalam Terapi Obat". Universitas Gadjah Mada. 20 Agustus 2008. Diakses tanggal 5 Maret 2023.