Lompat ke isi

Motif batik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan.[1]

Motif-motif Batik

Ada ribuan motif batik yang telah diciptakan oleh para pengrajin dan seniman di Indonesia.[2] Ribuan motif batik tersebut dapat dikelompokkan menjadi 7 kelompok batik Indonesia yaitu:[2]

  1. Motif Batik Parang.[2] Motif batik ini sudah dikenal sejak Mataram Kartasura.[3] Motif batik parang memiliki nilai filofosi yang tinggi berupa petuah agar tidak pernah menyerah sebagaimana ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.[3] Batik Parangpun menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.[3] Batik parang dimasa lalu merupakan hadiah dari bangsawan kepada anak-anaknya.[3] Contohnya: Parang Klitik dan Parang Rusak.[2]
  2. Motif Batik Geomteri.[2] Motif Batik Geometris adalah motif–motif batik yang ornamen–ornamennya merupakan susunan geometris.[1] Ciri ragam hias motif batik geometris ini adalah motif tersebut mudah dibagi-bagi menjadi bagian–bagian yang disebut satu “raport”.[1] Contohnya: Gambir Saketi, Limaran, Sriwedari, dan Tirta Reja.[2]
  3. Motif Batik Banji.[2] Contohnya: Banji Bengkok.[2]
  4. Motif Batik Tumbuh-tumbuhan Melanjar.[2] Contohnya: Cokrak-cakrik, Luwung Klewer, Semen Yogya.[2]
  5. Motif Batik Tumbung-tumbuhan air.[2] Contohnya: Ganggong, Ganggong Sari.[2]
  6. Motif Batik Bunga.[2] Contohnya: Kembang Kenikir, Truntum.[2]
  7. Motif Batik Satwa dalam kehidupannya.[2] Contohnya: Gringsing, Sido Mukti.[2]

Perpaduan Motif Batik

Motif kain batik yang cenderung klasik sebaliknya dipadu dengan motif polos berwarna.[2] Untuk batik bermotif kecil boleh dipadu dengan bahan bermotif lain seperti polkadot atau garis-garis.[2] paduan berani dua motif berbeda merupakan ciri khas gaya remaja yang berani bereksperimen.[2]

dalam memadukan motif batik, jangan takut untuk bereksperimen.[2] Namun dengan tetap mengkonsepnya terlebih dahulu, supaya tidak menjadi motif batik yang terlihat berantakan.[2] Tidak ada salahnya bermain dengan tabrakan motif batik, memadukan motif dengan motif, misalnya baju kain panjang wanita bermotif bunga hijau merah jambu dipadukan dengan kaos polkadot hijau merah jambu, karena disini masih ada kesamaan yang sama antara baju kain dan kaos.[2] Contoh lain, motif Parang Rusak Merah dipadukan dengan motif batik Lok Can merah bata.[2]

Sebaiknya motif yang ramai memadu padankan batik dengan motif yang lebih sederhana.[2] Seperti motif batik Tumpal hijau dengan aksen merah jambu dipadukan dengan balero batik Garut warna merah jambu bermotif truntum yang lebih sederhana.[2]

Koleksi Batik Indonesia

Parang klithik pattern fromSolo

.



Lihat Pula

Rujukan

  1. ^ a b c Muhammad Fadli. "Motif Batik Geometris". Diakses tanggal 5 mei 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Cici Soewardi (2008). Mix & Match Busana Batik Untuk Anak dan Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 5. 
  3. ^ a b c d Anne Ahira. "Makna Filosofi Motif Batik Parang". Diakses tanggal 5 mei 2014.