Lompat ke isi

Anjing Jindo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Maret 2016 10.59 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (top: minor cosmetic change)
Anjing Jindo
Nama lain Chindo
Jindo
Jindo Gae
Jindot-gae
Jin dog
Negara asal Korea Selatan
Ciri-ciri

Anjing Jindo atau jindo (jindotgae) adalah anjing asli Korea yang berasal dari Jindo (Pulau Jin), pesisir barat laut Korea Selatan.[1][2][3][4][5]

Jindotgae menjadi trah yang murni sejak lama karena isolasi geografi Pulau Jin dari daratan utama dan merupakan salah satu dari 3 anjing asli Korea di samping sapsal dan pungsan.[4]

Walau tidak diketahui, namun ada 3 teori yang mengenai asal usul jindo: pertama, diperkenalkan oleh para pedagang Cina terdampar di Pulau Jin pada zaman Tiga Kerajaan Korea; kedua, keturunan anjing pemburu yang dibawa oleh orang Mongol pada zaman Dinasti Goryeo; ketiga, dibawa dari Mongolia sebagai anjing penjaga peternakan kuda pada zaman Dinasti Joseon.[4]

Pada tahun 1938, pemerintah Korea menyatakan jindo sebagai harta negara.[3]

Ukuran jindo sedang dengan jantan memiliki tinggi maksimal rata-rata 55-60 cm dan betina rata-rata 45-50 cm.[4] Dapat hidup hingga 12-15 tahun.[5] Perangai tampak tenang dengan bulu panjang berwarna coklat terang, putih, kuning, merah, merah-putih, hitam, hitam-cokelat, dan belang.[4][5] Wajah oktagonal jika dilihat dari depan dengan telinga berbentuk segitiga yang mengarah ke depan.[4] Struktur punggung dan dada kuat.[4] Ekor mulai bergerak-gerak setelah 5 bulan dilahirkan.[4]

Karakternya cerdas, kuat, ceria, antusias, mandiri, setia pada majikan dan tempat ia dibesarkan[4], namun juga agresif, keras kepala dan mudah curiga terhadap kehadiran orang asing.[3] Karena kepekaannya terhadap bau dan suara sangat baik, jindo merupakan anjing yang ideal untuk berburu.[4] Pada saat bertarung, kebiasaannya adalah tidak akan melepaskan gigitan pada tubuh musuhnya.[4]

Pada zaman Penjajahan Jepang, ada cerita terkenal tentang seorang Jepang yang berhasil menangkap seekor harimau di Korea.[4] Ia memasukkan 3 ekor jindo sebagai mangsa ke kandang harimau itu sebelum dibawa pulang ke Jepang.[4] Keesokan pagi, ia menemukan harimaunya mati dan 3 ekor jindo terluka tapi masih hidup.[4]

Di Korea Selatan, jindo dilindungi sebagai Monumen Alam pada tahun 1962 demi melestarikan kemurnian rasnya.[4]

Referensi

  1. ^ (Inggris) www.dogs.about.com. "The Korean Jindo Dog". Diakses tanggal 9 Juni 2011. 
  2. ^ (Inggris) www.visitkorea.or.kr. "Jindo Dog". Diakses tanggal 9 Juni 2011. 
  3. ^ a b c (Inggris) Margaret H. Bonham (2001). Northern Breeds (Complete Pet Owner's Manual). Barron's Educational Series. ISBN 978-0-7641-1733-6. Page.18
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. ISBN 89-8546-98-1 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  5. ^ a b c (Inggris) www.dogbreedinfo.com. "Jindo (Korean Jindo) (Jindo Dog)". Diakses tanggal 24 Mei 2010.