Lompat ke isi

Rayap

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Oktober 2016 17.16 oleh 112.215.154.178 (bicara) (bagus)

Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea[1][2] (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.

Kerusakan kayu akibat serangan rayap.

Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.

Klasifikasi

Pada tahun 2013, sekitar 3,106 spesies rayap telah ditemukan, spesies-spesies tersebut dikelompokan ke dalam 5 familia.[1][3] Daftar dibawah ini disusun berdasarkan urutan filogenetik:

Clade Euisoptera Engel, Grimaldi, & Krishna, 2009

Clade Icoisoptera Engel, 2013

Clade Neoisoptera Engel, Grimaldi, & Krishna, 2009

Klasifikasi ini merupakan klasifikasi rayap yang paling mutakhir berdasarkan Engel & Krishna (2004), Engel et al. (2009), dan Krishna et al. (2013).[4][1]

Pengendalian Rayap

Suatu hasil penelitian[5] membuktikan bahwa aplikasi NE efektif dalam mengendalikan rayap tanah C. curvignathus. Rayap tanah merupakan hama yang memiliki spesifisitas habitat dan memiliki perilaku yang khas. Koloni rayap membangun istananya di dalam tanah hingga kedalaman tertentu, bahkan acapkali terlihat kokoh di atas permukaan tanah. Koloni rayap dalam tanah bisa berjumlah ratusan ribu hingga jutaan dan dipimpin oleh seekor ratu rayap yang terlindungi oleh ribuan rayap tentara dalam bangunan kokoh yang tersusun dari tanah. Habitat dan perilaku rayap ini mempersulit pengendalian rayap dengan menggunakan pestisida kimiawi karena bentuk dan sifat pestisida tidak mendukung. Sebaliknya, penggunaan NE untuk mengendalikan rayap sangat efektif karena mobilitas NE sangat mendukung akurasi pencapaian target hama sasaran dan habitat NE sesuai dengan habitat rayap. Oleh karena itu, dari hasil penelitian tersebut terbukti tingginya persen kematian rayap akibat aplikasi NE sangat signifikan dibandingkan perlakuan kontrol.[6]

Catatan kaki

  1. ^ a b c Krishna, Kumar; Grimaldi, David A.; Krishna, Valerie; Engel, Michael S. (2013). Treatise on the Isoptera of the world. Bulletin of the American Museum of Natural History. 377. American Museum of Natural History. hlm. 1–2704. 
  2. ^ Beccaloni, George; Eggleton, Paul (2013-08-30). Zhang, Z.-Q., ed. "Order Blattodea" (PDF). ZOOTAXA. Animal Biodiversity: An Outline of Higher-level Classification and Survey of Taxonomic Richness (Addenda 2013). 1 (3703): 46–48. doi:10.11646/zootaxa.3703.1.10. Diakses tanggal 2014-12-02. 
  3. ^ "List of Termite Species". University of Toronto. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 October 2008. Diakses tanggal 8 February 2014. 
  4. ^ Engel, M.S. and K. Krishna (2004). "Family-group names for termites (Isoptera)". American Museum Novitates. 3432 (1): 1–9. doi:10.1206/0003-0082(2004)432<0001:FNFTI>2.0.CO;2. 
  5. ^ Anton Muhibuddin. 2001. Patogen Serangga. Media Utama Press. Surabaya
  6. ^ Anton Muhibuddin. 2001. Patogen Serangga di Sekitar Kita. Media Utama Press. Surabaya.