Lompat ke isi

Efek Munroe

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Maret 2008 12.35 oleh Zaini Suherly (bicara | kontrib) (mohon dilengkapi lagi artikel ini soalnya ini efek dari depleted uranium yang berkaitan juga dengan efek munro)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Efek Monroe

Efek monroe adalah efek atau prinsip kerja yang ditimbulkan dari proyektil yang digunakan untuk menembus lapisan baja.

Efek Munro juga ditemukan dengan proyektil yang menggunakan depleted uranium (DU). Prinsip kerjanya sebagai berikut

Bayangkanlah ada sebuah tabung. Didalamnya ada rongga yang berbentuk kerucut dengan dasar kerucut tepat beririsan dengan dasar tabung. Dinding kerucut ini terbuat dari lapisan DU, sementara ruang antara kerucut dan tabung diisi dengan bahan peledak konvensional (anggaplah TNT).

Di dasar kerucut terdapat sebentuk 'pipa' kecil (lebih kecil dari tabung) yang sumbunya tepat berada pada sumbu tabung dan kerucut, mengarah keluar. Pipa ini tertutup, diujungnya terdapat detonator dan sekering sumbu waktu. Karena tertutup, maka rongga tadi dibikin hampa udara. Jika TNT yang mengelilingi rongga kerucut tadi diledakkan, tekanan dan panas yang dihasilkannya akan membuat DU yang menyusun ujung dan bagian tengah dinding kerucut mencair dalam derajat yang berbeda. Di ujung kerucut DU mencair sempurna dan oleh tekanan ledakan ia akan bergerak mengalir keluar (menyusuri pipa) dengan kecepatan 10 km/detik (ini diistilahkan dengan jet).

Sementara DU yang menyusun bagian tengah dinding kerucut hanya mengalami pencairan sebagian sehingga membentuk gumpalan-gumpalan kecil logam (pasir logam) yang larut dalam cairan DU (dinamakan slug), dan melesat dengan kecepatan 1000 m/detik melalui pipa. Jet dan slug inilah yang dengan mudah mampu menembus dinding lapis baja (setebal apapun) akibat kecepatan dan sifat cairnya. Penembusan ini menyebabkan bagian dalam kendaraan lapis baja itu terpanaskan dengan hebat, dan membuat tanki bahan bakar solarnya meledak sehingga kendaraan lapis baja ini akan terbakar dan personal yang ada didalamnya terpanggang.

Jet dan slug inilah yang merupakan bagian dari efek Munro, dan belum ada material baja yang mampu menangkalnya (meski material baja tersebut sanggup menahan gelombang tekanan produk ledakan senjata nuklir sekalipun).

Senjata-senjata yang mengandung DU itu seluruhnya merupakan senjata anti tank dan anti kendaraan lapis baja, seperti rudal TOW (jarak jangkau 2 km), rudal Hellfire (yang dipasang di helikopter serang Apache AH-64), rudal LAW (milik Inggris, mirip dengan TOW), rudal matra (milik Perancis, mirip dengan TOW) atau peluru bazooka model RPG-7 (buatan Uni Sovyet, sangat populer di kalangan gerilyawan Lebanon). Dari senjata-senjata ini yang dapat ditemui di pasaran bebas memang RPG-7 dan menjadi senjata yang favorit di kalangan kelompok-kelompok radikal.