Lompat ke isi

Kerak nasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Intip di Cirebon

Kerak nasi adalah lapisan kerak nasi yang sedikit terbakar (hangus) yang terdapat di dasar bagian dalam dandang atau kuali penanak nasi. Kerak nasi tercipta akibat beras yang dimasak terpapar panas langsung pada dinding kuali.

Indonesia

Di Jawa kerak nasi disebut Jw.: intip, sisa menanak yang melekat pada dandang yang kemudian dikeringkan dan digoreng. Ada sejenis penganan ringan yang mirip, yaitu rengginang. Perbedaannya, jika intip adalah produk sampingan dari proses menanak nasi, rengginang adalah makanan ringan yang secara sengaja dibuat khusus, dan terpisah dari proses menanak nasi. Selain itu, intip berukuran lebih besar daripada rengginang, karena dicetak dari dasar dandang atau periuk penanak nasi.[1]

Korea

Nurungji

Nurungji (누룽지) adalah sisa kerak yang tersisa setelah menanak nasi di dasar panci memasak nasi (gamasot).[2] Kerak nasi merupakan makanan ringan khas orang Korea.[2] Saat memasak nasi terlalu lama, maka nasi yang berada di dasar panci akan gosong dan menjadi kekuning-kuningan.[2] Inilah yang dinamakan dengan nurungji.[3] Nurungji dikenal akan rasa dan baunya yang unik, yakni garing dan sedikit gosong.[2] Pada masa lalu, saat rakyat kekurangan bahan makanan, para istri akan mengonsumsi nurungji, sementara kaum pria tidak mengonsumsi nurungji.[2] Pada saat ini makanan ringan ini telah dikembangkan dalam bentuk permen, kue dan minuman.[2] Jika nurungji dalam gamasot dituangkan dengan air dan diminum, maka dinamakan sungnyung.[2]

Lihat pula

  1. ^ "Intip – Panganan Khas Wonogiri. Dulu sisa makanan, kini camilan gurih bernilai ekonomi tinggi". Infowonogiri.com. Friday, 1 July 2011. Diakses tanggal 10 June 2012. 
  2. ^ a b c d e f g An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. hlm. 92. ISBN 89-8546-98-1 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  3. ^ (Indonesia)Icheon Ssalbab, foodinkorea. Diakses pada 8 Juni 2010.