Lompat ke isi

Hasan Mustofa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Januari 2018 19.15 oleh Raudalkhudri (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Muslim scholar |honorific_prefix = Kiai Haji<br>Hasan Mustofa |name = |image = |caption = |title = Abuya |birth_name = Hasan Musto...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Kiai Haji
Hasan Mustofa

GelarAbuya
LahirHasan Mustofa
1890[1]
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Meninggal1975 (umur 84–85)[2]
Cisarua, Bogor, Jawa Barat
Nama lainAbuya Cilember
KebangsaanIndonesia Indonesia
EtnisSunda dan Banten
Wilayah aktifJawa Barat
JabatanPendiri Pondok Pesantren Darul Huda Cilember, Cisarua, Bogor
FirkahSunni
Mazhab FikihSyafi'i
Mazhab AkidahAsy'ariyah
Minat utamaNahwu, sharaf, balaghah, fikih
Murid darilihat di bawah
KeturunanRahmatullah
Orang tuaSaenan (ayah)
Husniyah (ibu)

Abuya Kiai Haji Hasan Mustofa bin Abah Saenan (1890 - 1980) atau yang lebih dikenal sebagai Abuya Cilember adalah seorang ulama pendiri Pondok Pesantren Darul Huda di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.[3] Dia dikenal sebagai ulama ahli nahwu, sharaf, dan balaghah di wilayah Bogor dan sekitarnya.[4]

Biografi

Kehidupan awal

Hasan lahir pada tahun 1890 di Bogor, Jawa Barat. Ayahnya adalah Abah Saenan, seorang pengrajin handmade (kerajinan tangan) yang berasal dari Ciamis, sedangkan ibunya adalah orang Banten bernama Hajjah Husniyah binti Kiai Haji Mansur.[4] Dari garis ibunya, dia masih memiliki ikatan darah dengan keluarga kesultanan Banten.[5]

Pendidikan

Menginjak usia dewasa, Hasan menuntut ilmu ke beberapa pesantren di Jawa Barat. Di antaranya adalah Pesantren Cinengah, Cianjur; Pesantren Rawa Belut, Cibadak, Cianjur; dan Pesantren Cihapit, Bandung. Setelah menuntut ilmu dari Bandung, Hasan kemudian melanjutkan pendidikan agamanya di Pesantren Gentur, Cianjur di bawah asuhan Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi.[6] Setelah itu, dia kemudian melanjutkan perjalanan ke Purwakarta dan berguru kepada Syekh Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri, Plered.[4]

Setelah melakukan perjalanan keilmuan dari satu pesantren ke pesantren lainnya, Hasan kemudian kembali lagi ke Pesantren Gentur untuk memperdalam ilmunya kepada Syekh Ahmad Syathibi. Di Pesantren Gentur, dia menetap cukup lama dibandingkan menetap di pesantren lainnya.[1]

Aktivitas

Mendirikan pesantren

Pada tahun 1918, Hasan mendirikan sebuah pesantren di daerah Kopo, Cisarua, Bogor. Namun pada tahun 1925, Hasan mendirikan pesantren baru di daerah Cilember, Cisarua, Bogor dan mewakafkan pesantrennya di daerah Kopo kepada Kiai Haji Muhiddin (yang kemudian menjadi Pesantren Nurul Haq, Kopo).[1] Pendirian pesantren baru tersebut dilatarbelakangi oleh permintaan dua orang muridnya, Haji Sidiq dan Haji Mansur karena melihat keadaan masyarakat Cilember yang saat itu masih kurang dalam menjalankan nilai-nilai keislaman.[2]

Pada tahun 1980, Kiai Haji Rahmatullah, anak bungsu Hasan sebagai penerus Pesantren Cilember mengganti nama pesantren menjadi Pesantren Nurul Huda.[2] Bidang keilmuan yang diajarkan di pesantren ini di antaranya adalah akidah, tauhid, fikih, tasawuf, alquran, hadis, nahwu, sharaf, balaghah, dan falak.[7] Sejak didirikan, pesantren ini telah mencetak para santri berkualitas yang kemudian menjadi ulama hingga pejabat.[7][8]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b c Ubaidillah, 2013.
  2. ^ a b c Fauzy, Naufal (2017-06-16). "Dirikan Pesantren Sejak 1918, Ini Sejarah Abuya Cilember dalam Syiar Agama Islam". Tribunnews Bogor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-14. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  3. ^ Mahbib (2013-10-09). "Komunitas Cinta Baca Bedah 9 Ulama Bogor". NU Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-14. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  4. ^ a b c Ubaidillah, Achmad (2015-11-28). "KH. Hasan Mustofa: Kiai Ahli Nahwu-Sharaf dan Balaghoh". Suara Pesantren. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-08. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  5. ^ Yaqzan, Ibn. (2016-08-18). "Haul Abuya KH. Hasan Mustafa Cilember, Cisarua, Bogor ke-41". Arrahmah.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-02. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  6. ^ Kholil, Lutfy (2017-11-06). "KH. Ahmad Syathibi Cianjur". Nahdlatululama.id. Jakarta: Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-14. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  7. ^ a b Fauzy, Naufal (2017-06-12). "Sisipkan Ajaran Soal Duniawi Sesuai Agama, Pesantren Darul Huda Cetak Santri Berkualitas". Tribunnews Bogor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-14. Diakses tanggal 2018-01-14. 
  8. ^ Admin (2017-06-13). "Keren, Pesantren Ini Cetak Kyai Kondang Hingga Pejabat!". Metropolitan.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-15. Diakses tanggal 2018-01-14. 

Bibliografi

  • Ubaidillah, Achmad (2013). Sembilan Mutiara Hikmah. Bogor: Pondok Pesantren Al-Falak Pagentongan.