Lompat ke isi

Kopi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Secangkir kopi

Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman kopi yang dipanggang. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. Diperkirakan pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun ( dari FAO ). Kopi merupakan sumber utama kafein.

Sejarah

Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika utara.

Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.

Jenis biji kopi

Ada dua spesies dari tanaman kopi; Arabika adalah kopi tradisional, dan dianggap paling enak rasanya, Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangakan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah. Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. Robusta kwalitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso.


Kopi Arabika biasanya dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang tertua adalah Mocha dan Jawa. Perdagangan kopi modern lebih spesifik tentang dari mana asal mereka, melabelkan kopi atas dasar negara, wilayah, dan kadangkala ladang pembuatnya.

Satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah sejenis robusta di Indonesia yang dinamakan kopi luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak, yang proses pencernaanya memberikan rasa yang unik.


Nikmatnya Minuman Kopi

ampir setiap jam istirahat siang hingga menjelang sore, kedai-kedai kopi dipenuhi pengunjung. Kedai kopi mana pun, mulai dari yang segelasnya sekitar 55 ribu rupiah, hingga kedai kopi kecil yang menyediakan kopi 1.500 rupiah per gelasnya.

Bagi kalangan profesional dan eksekutif, pilihannya tak beranjak jauh dari Dome, Starbuck, Tator, JC'S Café. Kafe yang disebut terakhir itu, di antaranya bisa ditemui di Tower II BEJ. Rasa kopinya cukup nendang, kata seorang pengunjungnya sambil membandingkan dengan kafe kopi lain yang sudah punya nama internasional yang juga ada di BEJ. Mereka yang datang umumnya memang penikmat kopi, dari kalangan bisnis atau eksekutif muda dan pialang saham. Berbeda halnya dengan kafe yang di Cilandak Town Square Jakarta, yang lebih sering disebut Citos. Pengunjungnya justru kebanyakan kalangan muda. Tak terkecuali perempuan, gadis remaja, karena semakin beragamnya sajian kopi dengan campuran yang menarik. JC'S Cafe menggunakan produk dari Caswell's, perusahaan yang spesial memasok bahan-bahan kopi lokal maupun internasional. Caswell's sendiri juga memiliki kafe di Kemang Raya Jakarta Selatan. Tempat itu sejak pukul 7 pagi sudah dipenuhi pengunjung yang datang untuk menyantap sarapan sandwich dan minum kopi. Yang unik, jenis pengunjungnya berbeda-beda. Pada pagi hari, yang datang kebanyakan kaum wanita, baik untuk acara keluarga, bisnis, ataupun hanya sarapan. Saat makan siang, yang datang kebanyakan ekspatriat. Sore harinya, orang lokal. Malam harinya, tempat itu malah dibanjiri anak muda. Jessy Ria Sekeon, pemilik JC'S Cafe, mengatakan kesukaan anak muda menikmati kopi karena semakin pandainya peracik kopi membuat rasa. Ada yang memakai busa susu, sirop stroberi, cokelat, dan masih banyak lagi. "Jadi mereka bisa menikmati kopi dengan berbagai rasa," katanya. Hal lain yang membuat orang "memburu" kedai kopi yang cocok di lidah, seperti diakui Hari Santoso yang sering menghabiskan waktunya di berbagai kafe kopi, adalah rasa yang dibuat si peracik. "Saya sudah punya langganan pembuat kopi yang enak. Dia bisa tahu kesukaan saya atau ada yang buatannya memang pas di lidah saya," katanya. Para peracik kopi inilah yang biasa disebut barista memang memiliki keahlian tersendiri. Menurut Hari, bila ia datang ke kafe langganannya ia selalu menanyakan peracik favoritnya. Kalau dia ada, segera Hari memesan kopi dengan rasa kesukaannya. "Kalau dia enggak ada, saya milih pindah ke kafe lain, cari pembuat yang bisa pas dengan selera," ucapnya santai. Bahkan di Muara Karang, Plut pun kini telah membuka sebuah Coffee Café dengan design yang menyatu dengan sebuah warnet dan diberi nama oleh pemilik Coffee Café dengan nama Cyber_X. Cyber_X sendiri merupakan sebuah kedai kopi yang baru diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007 tapi sudah mulai melejit dan booming namanya sejak 5 hari peresmian kedai kopinya tersebut.



Biji Ajaib Kopi itu sendiri adalah penemuan yang luar biasa. Kafeinnya tidak hanya menyegarkan dan menghilangkan kantuk, tapi juga membuat ketagihan. Di akhir milenium pertama seorang ahli fisika dan filsuf, Avicenna dari Bukhara menjelaskan tentang kandungan kopi yang disebut bunchum. Kandungan itu ternyata memiliki khasiat menyegarkan tubuh dan mampu menahan kantuk. Rupanya itulah tonggak pertama sejarah kopi yang dikenal kandungannya dan dijadikan sebagai salah satu minuman utama dalam kehidupan manusia.

Minuman kopi pernah mendapat tentangan. Pada 1674, contohnya, The Women's Petition Against Coffee dikeluarkan di London. Kandungan kafeinnya dianggap membahayakan dan membuat peminumnya ketagihan. Setahun berikutnya, Raja Charles II memerintahkan untuk menutup seluruh kedai kopi di ibu kota Inggris itu. Justru setelah munculnya larangan itu, minuman kopi semakin dicari. Menjual bubuk kopi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Begitu juga saat menikmatinya, di ruang-ruang tertutup dan semakin terasa nikmat. Sekarang kopi adalah minuman paling populer di dunia. Pada 1962 Amerika mencatat, konsumsi per kapita di negara itu mencapai tiga gelas per hari per orang. Kedai dan warung kopi, atau dalam tatanan pergaulan modern disebut sebagai coffee shop, bermunculan. Ngopi tidak sekadar minum tapi juga bersosialisasi di antara anggota masyarakat. Amerika juga yang menjadi negara yang mengembangkan kafe-kafe ke berbagai penjuru dunia. Salah satu coffee shop asal Amerika, Starbucks semakin terkenal. Di Amerika saja pada 1998 kedai kopi ini sudah memiliki 2.000 outlet lebih. Sekarang ekspansinya sudah semakin meluas. Lalu muncul pula Coffee Bean & Tea Leaf (AS) dan Coffee Club (Singapura), serta yang asli Indonesia seperti Exelso yang masih di bawah naungan pemilik merek Kopi Kapal Api, D'coffee Conection, Bahkan Bakoel Koffie, Bengawan Solo, Caswell's dan masih banyak lagi. Kopi Dunia Inggris pun banyak memberikan pengaruh. Bahkan budaya minum kopi di kedai kopi berasal dari negara itu. Pada 1650, Universitas Oxford membuka toko kopi pertama di Inggris. Brasil sekarang jadi produsen biji kopi terbesar. Indonesia dan Malaysia juga masuk dalam jajaran tersebut. Kopi bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, robusta dan arabica. Yang pertama memiliki rasa pahit dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Sementara arabica bisa dikategorikan sebagai produk premium. Rasanya tidak sekadar pahit, tapi juga asam. Di Indonesia 90 persen kopi yang ditanam termasuk jenis robusta. Sisanya, jenis arabica, terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Kopi dari Sumatera mempunyai aroma tumbuh-tumbuhan dan daun-daunan. Kopi dari Sulawesi terutama daerah Toraja, memiliki rasa yang unik, tidak terlalu asam, agak manis, dan aroma daunnya terasa. Kopi Toraja menjadi salah satu pilihan favorit penggemar kopi. Rasa pahit dari kopi adalah hasil proses penggilingan. Semakin lama kopi digiling dan bercampur dengan air akan menghasilkan kopi yang terlalu halus dan pahit. Sebaliknya, proses yang semakin singkat akan menghasilkan kopi yang berair dan kasar. Sebagian penduduk di Jawa lebih menyukai kopi yang bubuknya agak kasar dan langsung diseduh dengan air panas. Kopi semacam ini dinamakan kopi tubruk.

Sumber : Wikipedia & Ensiklopedia Indonesia Tahun 2007


Lihat pula


Templat:Link FA

Templat:Link FA

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA