Lompat ke isi

Pendidikan ilmu pengetahuan sosial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Maret 2019 16.37 oleh Johnstad Di Maria (bicara | kontrib) (Perbaikan suntingan (kecil))

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.[1]

Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan untuk perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Somantri menggunakan kata seleksi.

Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.[2]

Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dibedakan atas Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran dan Pendidikan IPS sebagai kajian akademik.

Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran diterapkan dalam kurikulum di sekolah mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Pendidikan IPS di jenjang persekolahan erat kaitannya dengan disiplin ilmu sosial yang terintegrasi dengan pengetahuan lain yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran.

IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik (good citizenship). Sebagai warga negara yang baik, peserta didik harus menguasai pengetahuan (knowledge). keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitude and values) yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta dapat mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di tingkat lokal, regional, maupun global.

Sejak tahun 1970-an, Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial mulai dikenal di Indonesia sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik. Pengertian IPS dalam istilah asing lebih dikenal dengan nama Social Studies. Pengertian social studies yang paling berpengaruh hingga akhir abad ke-20 adalah definisi yang dikemukakan Edgar Wesley pada tahun 1937. Wesley mengatakan bahwa "The social studies are the social sciences simplified for pedagogical purpose".[3] Di Indonesia, perkembangan social studies atau IPS tidak lepas dari peranan Profesor Numan Soemantri yang merumuskan definisi Pendidikan IPS yang disampaikan dalam forum Komunikasi II Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI).

Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Disiplin Ilmu

Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan bidang kajian eklektik. Gagasan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu banyak disuarakan oleh Numan Somantri dalam berbagai forum akademik. IPS memiliki kekhasan sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajiannya bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, dan multidimensional. Pendidikan IPS yang baru dikenalkan dan dikembangkan dalam kurikulum Indonesia di awal tahun 1970-an, kini semakin berkembang, sejalan dengan perkembangan pemikiran di negara maju.

Tradisi Social Studies

Ada tiga tradisi dalam social studies, yaitu: 1). IPS sebagai transmisi kewarganegaraan, 2). IPS sebagai ilmu-ilmu sosial. 3.IPS sebagai penelitian mendalam.

Catatan kaki

  1. ^ Somantri, Numan. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  2. ^ Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  3. ^ Wesley, Edgar Bruce. (1950), Teaching Social Studies in high School. Lexington, D.C.: Heath and Company.