Lompat ke isi

Pandemi Covid-19 di Banyuwangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pandemi Koronavirus/COVID-19 di banyuwangi 2020
Lokasi terkonfirmasi, PDP, dan ODP kasus COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi (15 April 2020).
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiKabupaten Banyuwangi
Kasus pertamaKecamatan Muncar
Tanggal kemunculan29 Maret 2020 (2020-03-29)
(4 tahun, 5 bulan, 4 minggu dan 2 hari lalu)
AsalWuhan, provinsi hubei, republik rakyat cina
Kasus terkonfirmasi213
Kasus dicurigai221
Kasus sembuh81
Kematian
8
Total kasus ILI213. ( 124 orang dalam perawatan, 81 orang sembuh, dan 8 orang meninggal dunia). [25 Agustus 2020, pkl. 18.00 wib]
Situs web resmi

corona.banyuwangikab.go.id
infocovid19.jatimprov.go.id

Kasus yang dicurigai belum dikonfirmasi karena galur ini sedang diteliti di laboratorium. Beberapa galur lain mungkin telah dicegah.

Pandemi koronavirus/COVID-19 di Banyuwangi 2020 pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 29 Maret 2020. Pasien merupakan suspeck covid 19 asal Kecamatan Muncar yang kemudian dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 selama menjalani perawatan di RSUD Blambangan[1].

Hingga saat ini 25/08/2020 terdapat 221 suspeck covid 19, dan 213 Positif Covid-19 di banyuwangi. Ke duaratus tigabelas pasien yang positif covid-19 yakni masing masing dari Kecamatan Muncar 5 orang, Kecamatan Cluring 2 orang, Kecamatan banyuwangi 25 orang, Kecamatan siliragung 4 orang, Kecamatan tegaldlimo 2 orang, Kecamatan glagah 1 orang, Kecamatan Genteng 15 orang, Kecamatan bangorejo 8 orang, Kecamatan srono 11 orang, Kecamatan kabat 6 orang, Kecamatan kalipuro 9 orang, Kecamatan gambiran 4 orang, Kecamatan tegalsari 88 orang, Kecamatan purwoharjo 4 orang, Kecamatan glenmore 7 orang, Kecamatan kalibaru 1 orang, Kecamatan singojuruh 2 orang, Kecamatan rogojampi 8 orang, Kecamatan blimbingsari 1 orang, Kecamatan giri 7 orang, Kecamatan sempu 1 orang, dan Kecamatan wongsorejo 2 orang.

Penularan covid-19 terbesar di kabupaten banyuwangi berada di kecamatan tegalsari, tepatnya di desa blokagung, setelah ditemukanya klaster pondok pesantren darussalam pada 20 agustus 2020. Klaster ponpes tersebut menyumbang 77 kasus positif baru di kabupaten banyuwangi pada 21 agustus 2020.

Sedangkan total kasus COVID-19 DI INDONESIA positif covid-19: 157,859, sembuh: 112,867, dan yang Meninggal dunia sebanyak: 6,858. sumber: Badan nasional penanggulangan bencana. Indonesia sendiri menjadi negara dengan kasus positif terbanyak ke 23 di dunia dari 216 negara yang mengonfirmasi kasus covid-19, sedangkan di asia tenggara indonesia berada di posisi kedua setelah Filipina.

Hingga saat ini, COVID-19 telah menginfeksi sebanyak 24,068,894 orang, dengan 823,560 kematian, dan 16,613,225 orang sembuh di seluruh dunia.

Pandemi koronavirus pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada 17 November 2019. Pandemi COVID-19 yang disebabkan salah satu jenis koronavirus yang diberi nama SARS-CoV-2[2] ini mengakibatkan pneumonia dan kegagalan multiorgan lainnya[3]. Pengidap infeksi ini akan menunjukkan gejala demam, batuk kering, hingga kesulitan bernafas[4][5], namun penelitian selanjutnya menemukan adanya kemungkinan pengidap khususnya mereka yang berusia muda tidak menunjukkan gejala klinis apapun yang menjadikannya justru lebih berbahaya dalam hal penyebarannya[6]. Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada 11 Maret 2020[7][8][9][10].

Garis waktu

● 29 Maret - Konfirmasi kasus pertama covid 19 asal kecamatan muncar.

● 10 April - Tambahan 2 kasus asal kecamatan cluring dan genteng.

● 6 Mei - Tambahan 1 kasus asal kecamatan genteng.

● 17 Mei - Tambahan 1 kasus asal kecamatan genteng.

● 24 Mei - Tambahan 1 kasus asal kecamatan banyuwangi.

● 25 Mei - Tambahan 1 kasus asal kecamatan siliragung.

● 28 Mei - Tambahan 1 kasus asal kecamatan tegaldlimo.

● 30 Mei - Tambahan 1 kasus asal kecamatan cluring.

● 5 Juni - Tambahan 1 kasus asal kecamatan glagah.

● 8 Juni - Tambahan 1 kasus asal kecamatan srono.

● 12 Juni - Tambahan 2 kasus asal kecamatan kalipuro dan tegaldlimo.

● 13 Juni - Tambahan 7 kasus asal kecamatan srono, banyuwangi, wongsorejo, dan kalipuro.

● 18 Juni - Tambahan 3 kasus asal kecamatan banyuwangi dan wongsorejo.

● 19 Juni - Tambahan 2 kasus asal kecamatan banyuwangi dan kalipuro.

● 22 Juni - Tambahan 1 kasus asal kecamatan kabat.

● 26 Juni - Tambahan 1 kasus asal kecamatan bangorejo.

● 2 Juli - Tambahan 1 kasus asal kecamatan srono.

● 3 Juli - Tambahan 1 kasus asal kecamatan kabat.

● 4 Juli - Tambahan 4 kasus asal kecamatan bangorejo, muncar, dan srono.

● 5 Juli - Tambahan 1 kasus asal kecamatan banyuwangi.

● 9 Juli - Tambahan 2 kasus asal kecamatan gambiran dan kabat.

● 12 Juli - Tambahan 2 kasus asal kecamatan banyuwangi dan srono.

● 14 Juli - Tambahan 1 kasus asal kecamatan siliragung.

● 16 Juli - Tambahan 2 kasus asal kecamatan bangorejo dan srono.

● 17 Juli - Tambahan 5 kasus asal kecamatan tegalsari, srono, purwoharjo, dan kabat.

● 22 Juli - Tambahan 2 kasus asal kecamatan bangorejo dan genteng.

● 23 Juli - Tambahan 1 kasus asal kecamatan genteng.

● 25 Juli - Tambahan 7 kasus baru asal kecamatan srono, gambiran, dan glenmore, dan tegalsari.

● 2 Agustus - Tambahan 14 kasus asal kecamatan bangorejo, kalibaru, genteng, glenmore, srono, muncar, banyuwangi, singojuruh, kalipuro, dan rogojampi.

● 4 Agustus - Tambahan 3 kasus asal kecamatan giri dan glenmore.

● 5 Agustus - Tambahan 3 kasus asal kecamatan bangorejo, siliragung, dan purwoharjo.

● 7 Agustus - Tambahan 7 kasus asal kecamatan banyuwangi, giri, dan rogojampi.

● 8 Agustus - Tambahan 1 kasus asal kecamatan siliragung.

● 11 Agustus - Tambahan 1 kasus asal kecamatan rogojampi.

● 12 Agustus - Tambahan 7 kasus asal kecamatan glenmore, genteng, dan gambiran.

● 14 Agustus - Tambahan 4 kasus asal kecamatan banyuwangi, genteng, dan rogojampi.

● 15 Agustus - Tambahan 1 kasus asal kecamatan banyuwangi.

● 16 Agustus - Tambahan 1 kasus asal kecamatan blimbingsari.

● 20 Agustus - Tambahan 16 kasus asal kecamatan tegalsari, banyuwangi, muncar, sempu, dan kalipuro.

● 21 Agustus - Tambahan 73 kasus asal kecamatan tegalsari, glenmore, muncar, kabat, rogojampi, dan purwoharjo.

● 24 Agustus - Tambahan 8 kasus asal kecamatan tegalsari.

Banyuwangi.

tersebut.

Respon

Semenjak ditetapkan menjadi zona merah setelah konfirmasi kasus COVID-19 pertama, pemerintah Kabupaten Banyuwangi kemudian bergerak dengan mengimbau warga menjaga jarak fisik, beberapa ruas jalan ditutup pada waktu-waktu tertentu untuk membatasi gerak warga. Pemerintah juga menambah kapasitas ruang isolasi di beberapa rumah sakit rujukan dan ruang isolasi darurat lainnya dengan total lebih dari 350 ranjang. Penyemprotan disinfektan dilakukan hampir setiap hari di sejumlah ruang publik[11].

Pemerintah juga menyatakan telah merelokasi anggaran APBD 2020 sebesar 21 miliar rupiah yang ditujukan untuk penambahan tempat isolasi, alat tes cepat, pengadaan alat pelindung diri, hingga penambahan ventilator dan respirator sebagai alat bantu pernapasan pasien[12].

Untuk menjaga konsumsi makanan bagi pekerja informal seperti pengemudi ojek, becak, PKL, ultramikro, dan pengemudi angkutan kota yang terdampak kebijakan jaga jarak fisik, pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga membagikan kupon makan gratis kepada kelompok tersebut. Bahan makanan yang disebarkan juga diambil dari pemilik-pemilik warung makan kecil yang juga turut terdampak pandemi[13].

Pengaruh

Sebagai kota yang dikenal dengan atraksi pariwisata alam, budaya, dan festival, pemerintah Kabupaten Banyuwangi memutuskan untuk menunda seluruh acara festival yang seharusnya dilakukan bulan Maret-April, festival lain di bulan-bulan selanjutnya juga diprediksi akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Diantara agenda festival besar yang akan tertunda selama bulan Maret-April tersebut adalah Wongsorejo Corn Festival, Banyuwangi Art Week, Banyuwangi Fashion Festival, International BMX Competition, Bangsring Underwater Festival, Banyuwangi Fishing Week, Festival Lembah Ijen, Muncar Food Festival[14].

Referensi

  1. ^ Fanani, Ardian. "Banyuwangi Umumkan Satu Pasien Positif Terjangkit Virus Corona". detiknews. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  2. ^ "Coronavirus disease named Covid-19". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-02-11. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  3. ^ "Q&A on coronaviruses (COVID-19)". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  4. ^ CDC (2020-04-04). "Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) – Symptoms". Centers for Disease Control and Prevention (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  5. ^ Elsevier. "Novel Coronavirus Information Center". Elsevier Connect (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  6. ^ Media, Kompas Cyber. "Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala pada Anak Muda dan Pentingnya Social Distancing". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  7. ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 11 March 2020". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  8. ^ "Corona COVID-19 jadi Pandemi, Apa Bedanya dengan Wabah & Endemi?". tirto.id. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  9. ^ Media, Kompas Cyber. "Update Virus Corona di Dunia: Jadi Pandemi Global, 125.851 Terinfeksi, 67.003 Sembuh". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  10. ^ Amindoni, Ayomi (2020-04-07). "Pemerintah 'giatkan' penelusuran pasien Covid-19 setelah status pandemi". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  11. ^ Media, Kompas Cyber. "Kasus Pertama di Banyuwangi, Satu PDP Positif Virus Corona". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  12. ^ Liputan6.com (2020-03-24). "Pemkab Banyuwangi Relokasi APBD untuk Tangani Corona COVID-19". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  13. ^ Liputan6.com (2020-04-05). "Cara Pemkab Banyuwangi Gerakkan Ekonomi Warga saat Corona COVID-19". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  14. ^ "Dampak Corona, Ini Daftar Festival Keren di Banyuwangi yang Dibatalkan". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11.