Lompat ke isi

Ukman Sutaryan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Oktober 2020 01.59 oleh Fulvian20 (bicara | kontrib)
Ukman Sutaryan
Potret sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat (1993)
Wakil Gubernur Jawa Barat
Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 13 Juni 1998
Menjabat bersama M. Sampurna
PresidenSoeharto
GubernurNana Nuriana
Sebelum
Pendahulu
Suryatna Subrata
Pengganti
Husein Jachjasaputra (bidang Pemerintahan)
Dedem Ruchlia (bidang Kesejahteraan Rakyat)
Informasi pribadi
Lahir(1937-01-09)9 Januari 1937
Hindia Belanda Cibalong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal12 Maret 2020(2020-03-12) (umur 83)
Indonesia Baleendah, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
MakamTaman Firdaus Cikalong, Bandung Barat
KebangsaanIndonesia Indonesia
Orang tuaH. Uhdi Ma'un (ayah)
ProfesiPolitikus
Birokrat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Drs. H. Mohammad Ukman Sutaryan (9 Januari 1937 – 12 Maret 2020) adalah seorang politikus dan birokrat asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sejak 17 Maret 1993 hingga 13 Juni 1998. Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Barat yang menjabat sejak tahun 1996 hingga 2000.

Kehidupan awal

Potret sebagai Ketua ICMI Jawa Barat (1996–2000)

Kelahiran

Ukman Sutaryan dilahirkan di Kampung Banceuy, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada 9 Januari 1937. Nama "Ukman" bukan sebuah nama tanpa makna, meski terdengar aneh. Sebab biasanya "Ukman" adalah panggilan akrab dari "Lukman" atau "Rukman". Bagi kedua orang tuanya, nama "Ukman" merupakan sebuah harapan sekaligus doa, agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi sesamanya. Ukman merupakan singkatan dari "Untuk Kemanusiaan". Nama ini ternyata mewarnai perjalanan hidupnya di kemudian hari.[1]

Anak angkat

Ukman sempat menjadi anak angkat dari pasangan keluarga bibi, Hj. Martini dan H. Soerjaatmadja. Pada saat diangkat anak, Ukman sudah tumbuh besar.

Keluarga

Ukman adalah anak pertama dari empat bersaudara. Adiknya yang pertama adalah seorang perempuan yang memiliki jarak kelahiran delapan tahun. Maka, saking lama tidak punya adik, orang tuanya menyangka Ukman adalah anak tunggal. Tetapi delapan tahun kemudian lahir adiknya, Siti Aisyah. Karena lahir ketika kedatangan tentara Dai Nippon, Siti Aisyah memiliki panggilan akrab, yaitu Yeyi. Lalu adik keduanya Subardi, dan ketiganya Barjah Heri Susanto.

Ayahnya, H. Ma'un adalah satu-satunya pengusaha angkatan pribumi di Tasikmalaya. Sedangkan kakeknya, Eyang Suparta adalah seorang birokrat yang menjadi Mantri Garam.

Penghargaan

Ukman memperoleh medali dari Presiden Soeharto, yaitu Satyalencana Karya Sastra Kelas I pada 1992, Satyalencana Bidang Koperasi pada 1994, dan Satyalencana Pembangunan Bidang Pertanian pada 1996.[2]

Kasus korupsi

Persidangan korupsi Ukman Sutaryan

Kasus penyalahgunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah senilai Rp 27 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung dengan terdakwa Ukman Sutaryan, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat.[3] Ukman baru empat hari ditahan lantas jatuh sakit, sehingga dibebaskan.[4]

Pada 1 April 2002, Majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, memvonis 2,5 tahun penjara dan denda Rp 15 juta terhadap mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Ukman Sutaryan. Ukman juga diwajibkan mengembalikan uang negara senilai Rp 5 miliar. Sebab, Ukman dinyatakan secara sah menyalahgunakan wewenang sebagai pejabat di Pemerintah Daerah Jawa Barat. Dia juga dinyatakan melanggar UU Nomor 3 Tahun 1971 dan UU Nomor 3 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi: menyelewengkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 27,94 miliar yang disalurkan ke Yayasan Al-Ihsan yang dipimpinnya.[5]

Meninggal dunia

Berkas:Ukman Sutaryan's Tomb.jpg
Makam Ukman Sutaryan di Bandung Barat

Ukman Sutaryan meninggal dunia pada tanggal 12 Maret 2020 saat menjalani perawatan di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung. Ia meninggal dunia pada malam sekitar pukul 22.30 WIB.[6]

Beliau dimakamkan di Taman Firdaus Cikalong, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat 13 Maret 2020 pagi.

Referensi

  1. ^ Birokrat Mencari Keadilan: Perjuangan H.M. Ukman Sutaryan Melawan Kezaliman Books.google.co.id. Diakses tanggal 16 Juni 2020
  2. ^ Api Sejarah 2 Books.google.co.id. Diakses tanggal 16 Juni 2020
  3. ^ Jayalah Koruptor di Indonesia Tempo.co (25/11/2001). Diakses tanggal 16 Juni 2020
  4. ^ Mantan Wagub Jabar Gagal Diadili Karena Sakit Liputan6.com (13/6/2001). Diakses tanggal 16 Juni 2020
  5. ^ Mantan Wagub Jabar Divonis 2,5 Tahun Penjara Liputan6.com (1/4/2002). Diakses tanggal 16 Juni 2020
  6. ^ Mantan Wagub Jabar Ukman Sutaryan Tutup Usia Detik.com (13/3/2020). Diakses tanggal 16 Juni 2020
Jabatan politik
Didahului oleh:
Soeryatna Soebrata
Wakil Gubernur Jawa Barat Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
1993-1998
Diteruskan oleh:
Husein Jachjasaputra dan Dedem Ruchlia