Lompat ke isi

Tarian Lengger Maut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tarian Lengger Maut
SutradaraYongki Ongestu
ProduserEye Supriyadi
Aryanna Yuris
Pemeran
Penata musikReno Rolander
SinematograferYongki Ongestu
Benny Kadarhariarto
PenyuntingBianca Nilasari
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
to be announced
Durasi103 minutes
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Detak adalah sebuah film Indonesia bergenre drama-misteri mengusung tema budaya tari Lengger yang berasal dari Banyumas[1]. Film Detak ini merupakan film pertama dari Aenigma Picture dan sutradara-sinematografer Yongki Ongestu[2].


Film Detak dibintangi oleh Refal Hady dan Della Dartyan.

Selama 1.5 bulan, Della mendedikasikan waktu untuk mendalami peran Sukma. Della menetap di rumah Sinden dan pemain calung senior Banyumas untuk memperlajari tari Lengger, tembang dan logat daerah setempat. Della Dartyan menerima nominasi pemeran wanita utama dalam Piala Citra 2018[3].

Refal menghabiskan waktu selama sebulan untuk mengenal karakter dr. Jati. Selain dari transformasi emosional, Refal juga menjalani transformasi fisik untuk perannya sebagai dr. Jati dengan mengenakan wig dan kacamata.

Sinopsis

Mayat tanpa jantung mulai ditemukan ketika seorang dokter dari kota pindah ke Desa Pageralas. Suatu ketika, dr. Jati bertemu Sukma, penari Lengger setempat, dan jatuh cinta dengan detak jantungnya.

Produksi

Film Detak merupakan produksi film pertama di Indonesia yang menerapkan zero waste movement. Sebagai bagian dari apresiasi budaya dan daerah dimana film tersebut diambil, tim produksi berkomitmen untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dalam produksi.[4] Tim produksi menukar pemakaian alat makan dan gelas sekali pakai dengan peralatan yang dapat digunakan kembali.[5] Air mineral dalam kemasan ditiadakan dan botol minum dibagikan ke crew dan pemain untuk mengisi ulang air minum.[6] Film Detak mendapat dukungan dari Consina dan Aputure dalam produksi.

Casts

Trivia

Film Detak diambil di kaki Gunung Slamet.

Mayoritas crew film Detak adalah pekerja kreatif Banyumas. Film Detak juga merupakan film pertama bagi sebagian besar tim produksinya[7].

Refal Hady yang memerankan dr. Jati, seorang dokter psikopat, sempat mengalami kesulitan untuk keluar dari karakter[8].

Referensi

  1. ^ Hardiyanto, Sari (22 Desember 2018). "Film Detak, Dobrak Mitos Negatif Tarian Lengger Lanang". Jawapos. 
  2. ^ Maulana, Harris (26 Desember 2019). "Menanti Film "Detak" Tayang di Bioskop". Kumparan. 
  3. ^ "Mencapai Puncak Harus Dari Selangkah". Tempo.co. 22 Desember 2018. 
  4. ^ "Angkat Budaya Lokasi Sambil Jaga Lingkungan, Film Detak Usung Gerakan Zero Waste". Wartakota.live. 20 Desember 2019. 
  5. ^ Junaedi, Edy (20 Desember 2019). "Garap Film Detak, Yongki Ongestu: Proses Syuting Usung Gerakan Zero Waste". Times Indonesia. 
  6. ^ Anwar, Fahrul (21 Desember 2019). "Tim Film Detak, Terapkan Zero Waste Selama Proses". Youngster.id. 
  7. ^ Izzah, Imarotul (21 Desember 2018). "Film Detak, Ubah Anggapan Miring Masyarakat tentang Penari Ronggeng". Malang Times. 
  8. ^ "Refal Hady Butuh Waktu 2 Bulan untuk Lepas Karakter Psikopat". Kumparan. 5 Januari 2019.