Lompat ke isi

Tari Saman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Oktober 2008 22.10 oleh Fajriboy (bicara | kontrib) (Syair Saman)
Berkas:Saman-gayo.jpg
Tari Saman

Pengenalan

Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa - peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nama tarian "Saman" diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.

Pementasan

Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.

Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran nabi muhammad saw.salin itu,khususnya dalam konteks kekinian,tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar kabupaten dan negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.

Nyanyian

nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Dimana cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :

1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

Gerakan

Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa gayo)

Syair Saman

Persalaman

  1. Rengum/ Dering
   Hmm laila la aho
   Hmm laila la aho
   Hoya-hoya, sarre e hala lem hahalla
   Lahoya hele lem hehelle le enyan-enyan
   Ho lam an laho
       Aum/ Koor Aum
       Hmm tiada Tuhan selain Allah
       Hmm tiada Tuhan selain Allah
       Begitulah-begitulah semua kaum Bapak begitu pula kaum ibu
       Nah itulah-itulah
       Tiada Tuhan selain Allah
  1. Salam Kupenonton 
   Salamualikum kupara penonton
   Laila la aho
   Simale munengon kami berseni
   Lahoya, sarre e hala lem hahalla
   Lahoya hele lem hehelle
   Le enyan-enyan
   Ho lam an laho
   Salamni kami kadang gih meh kona
   Laila la aho
   Salam merdeka ibuh kin tutupe
   Hiye sigenyan enyan e alah
   Nyan e hailallah
   Laila la aho, ala aho
       Salam Kepada Penonton
       Assalamualaikum ya para penonton
       Tiada Tuhan selain Allah
       Yang hendak melihat kami berseni
       Begitu pula semua kaum bapak
       Begitu pula kaum ibu
       Nah itulah-itulah
       Tiada Tuhan selain Allah
       Salam kami mungkin tidak semua kena
       Tiada tuhan selain allah
       Salam merdeka dijadikan penutupnya
       Ya itulah, itulah, aduh
       Itulah, kecuali Allah
       Tiada tuhan selain Allah, selain allah

Uluni Lagu/ Kepala lagu

  1. Asalni Kededes
   Asalni kededes kedie
   Asalni kededes ari ulung kele keramil
   Sentan ire rempil kedie
   Sentan irerempil he kemenjadi jadi bola
   Asalni kededes kedie
   Asalni kededes ari ulung kele keramil
   Sentan irerempil kedie
   Sentan irerempil he kemenjadi jadi bola
   Asalni kededes kedie
   Asalani kededes ari ulung ke le keramil
   Sentan irerempil kedie
   Santan irerempil he menjadi jadi bola
   Inget-inget bes yoh ku ine e
       Asal Bola Daun Kelapa
       Asal bola daun kelapa kiranya
       Asal bola daun kelapa dari daun kelapa
       Begitu dijalin-jalin kiranya
       Begitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bola
       Asal bola daun kelapa kiranya
       Asal bola daun kelapa dari daun kelapa
       Begitu dijalin-jalin kiranya
       Begitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bola
       Asal bola daun kelapa kiranya
       Asal bola daun kelapa dari daun kelapa
       Begitu dijalin-jalin kiranya
       Begitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bola
       Ingat-ingat awas sayangku aduh ibu
  1. Salam Ni Rempelis Mude
   Oreno nge tewah ari beras beras padi
   Ya hoya, oi manuk kedidi
   He menjadi rem rempelis mude
   Ne inget bes inget bes
   Oi kiri sikuen kiri
   Ara salamualaikum, rata bewene
   Ara kesawah jamuni kami
   Ne inget-inget bes yohku
   Kuguncang male kuguncang
   Salamualaikum rata bewene
   Ne inget bes mien yohku
   Ingatin bang tudung
   Oi mude kin ulung mude
   Ipantasan mulo
       Salam dari Rampelis Mude (Rampelis Mude nama sanggar)
       O runduk sudah rebah dari beras beras padi
       Ya, begitulah oi burung kedidi
       Hai menjadi Rempelis Muda
       Oh ibu, ingat awas, awas
       Oi yang dikiri dikanan-kiri
       Assalamualaikum, rata semuanya
       Adakah tiba tamu kami
       Oh ibu, inga-ingat, awas sayangku
       Ku guncang akan ku guncang
       Assalamualaikum rata semuanya
       Oh, ibu ungat awas lagi sayangku
       Digantilah tudung
       Oi muda untuk daun uda
       Dipercepat dulu.

Lagu-lagu

  1. Le Alah Payahe
   He le ala payahe kejang
   E kejang mufaedah payah musemperne
   Enge ke engon ko kuseni ruesku
   Senangke atemu kami lagu nini
   Ine inget-inget bes mien yoh ku ine
   Oho ingatin bang tudung uren
   Awin gere kedie muselpak
   Jangko gere kedie muleno
   Beluh gere kedie berulak
   Jarak gere kedie mudemu
   Ine ilingang lingeken mulo
   Yoh kukiri sikuen kiri
   Tatangan katasan
   Enti lale cube die ine
   Awin gere kedie muselpak
   Jangko gere kedie muleno
   Beluh gere kedie berulak
   Jarak gere kedie mudemu
   Jadi bang mulongingku ine
   O kejang teduhmi ningkah
   Ike payah teduhmi kite
   Ike gaduh tuker mulo
       Aduh Payahnya
       Hai, aduh payahnya, payah lelah
       E, lelah berfaedah, payah memuaskan
       Sudahlah kau lihat sendi ruasku
       Senangkah kamu kami seperti ini
       Oh ibu, ingat-ingat lagi sayangku, oh ibu
       Oho, diganti dulu payung hujan
       Di tarik, tidaklah nanti patah
       Dijangko tidaklah nanti rebah
       Pergi tidaklah nanti kembali
       Jauh tidaklah lagi bertemu
       Oh ibu, di goyang, di geleng dulu
       Hai ke kiri, ke kanan-kiri
       Angkatlah lebih tinggi
       Jangan lalai cobalah dulu, oh ibu
       Di tarik, tidaklah nanti patah
       Dijangko tidaklah nanti rebah
       Pergi tidaklah nanti kembali
       Jauh tidaklah lagi bertemu
       Cukuplah dulu adikku, oh ibu
       Oh, capek berhenti dulu meningkah
       Jika payah berhenti dulu kita
       Jika letih tukar dulu
  1. Balik Berbalik 
   Iye balik berbalik
   Gelap uram terang uren urum sidang
   Simunamat punce wae ala aho
   He nyan e hae ala aho
   Aho - aho - aho
   Iye balik berbalik
   Gelap uram terang uren urum sidang
   Simunamat punce wae ala aho
   He nyan e hae ala aho
   Aho - aho - aho
       Balik Berbalik
       Iya ku balik berbalik
       Gelap dengan terang, hujan dengan teduh
       Yang nmemegang punca Dialah, Ya Tuhan
       Itulah dia, ya Tuhan
       Ya Allah - Ya Allah - Ya Allah
       Iya ku balik berbalik
       Gelap dengan terang, hujan dengan teduh
       Yang nmemegang punca Dialah, Ya Tuhan
       Itulah dia, ya Tuhan
       Ya Allah - Ya Allah - Ya Allah

Penutup

  1. Gere Kusangka
   Gere kusangka, aha kenasibku bese
   Berumah rerampe ehe itepini paya
   Berumah rerampe ehe itepini paya
   Suyeni uluh, nge turuh supue sange
   Mago-mago bese aku putetangak mata
   Mago-mago bese aku putetangak mata
   Tetea tetar ahar reringe petepas
   Gere kidie melas dengan naik iruangku
   Gere kidie melas dengan naik iruangku
       Tidak Kusangka
       Tidak kusangka, aha kalau nasibku begini
       Berumah rerumputan ditepinya rawa
       Berumah rerumputan ditepinya rawa
       Tiangnya bambu, sudah bocor atap dari pimping
       Sulit-sulit begitu aku berputih mata
       Sulit-sulit begitu aku berputih mata
       Lantainya belahan bambu, dindingnya pun tepas
       Tidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahku
       Tidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahku
  1. Kemutauh Uren
   Kemutauh uren ari langit
   Munerime kedie bumi
   Kemutauh uren ari langit
   Munerime kedie bumi
   I nampaan ara baro renah
   Cabang tewah ku lawe due
   Ari abang gih mungkin berubah
   Bier lopah itumpun kudede
   Kemutauh uren ari langit
   Munerime kedie bumi
   Kemutauh uren ari langit
   Munerime kedie bumi
   I nampaan ara baro renah
   Cabang tewah ku lawe due
   Ari abang gih mungkin berubah
   Bier lopah itumpun kudede
   Kerna langkah ni kami serapah
   Berizin mi biak sudere
   Kesediken cerak kami salah
   Niro maaf kuama ine
       Jika Turun Hujan
       Jika turun hujan dari langit
       Menerimakah kiranya bumi
       Jika turun hujan dari langit
       Menerimakah kiranya bumi
       Di nampaan ada waru rendah
       Cabang rebah ke lawe due
       Dari abang tidak mungkin berubah
       Biar pisau tancapkan ke dada
       Jika turun hujan dari langit
       Menerimakah kiranya bumi
       Jika turun hujan dari langit
       Menerimakah kiranya bumi
       Di nampaan ada waru rendah
       Cabang rebah ke Lawe Due
       Dari abang tidak mungkin berubah
       Biar pisau tancapkan ke dada
       Karena langkah kami segera bergegas
       Mohon izin kepada sanak saudara
       Sekiranya ucapan kami salah
       Mohon maaf kepada ibu-bapak

Penari

Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki,Tetapi jumlahnya harus ganjil.Namun, dalam perkembangan selanjutnya,tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan,tetapi tidak ada campuran.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh.Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman.

Pranala Luar

  • Tari Saman[1]
  • Video Saman [[2]]
  • Seluk Beluk Tari Saman [3]

Lihat pula