Lompat ke isi

Sungai Pua, Agam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sungai Puar
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Barat
KabupatenAgam
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri13.06.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1307062 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Nagari/kelurahan-Nagari Sungai Pua, Nagari Sariak, Nagari Batagak, Nagari Batu Palano, Nagari Padang Laweh

Sungai Puar adalah sebuah kecamatan pemekaran dari kecamatan Banuhampu Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua sekarang wilayahnya merupakan wilayah kelarasan Sungai Pua yang dulunya terbagi dalam ampek nagari yaitu Sariak, Sungai Pua, Batagak, Batu Palano dan saru jorongnya kemudian jadi nagari yaitu Padang Laweh di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia. Pariwisata, di wialayah ini terdapat tempat wisata, berupa : WISATA ALAM yaitu air terjun Badorai (terdapat 3 air terjun yang bertingkat dan berjarak dengan ketinggian air terjuan diatas 100 meter), Jalan Bateh (yaitu jalan batas antara kebun rakyat dan hutan negara), Lapangan Sitinjau Laut (Tanah Padang Rang Koto yang jika cuaca baik anda dapat melihat pantai dan laut pariaman), Hamparan endapan Batu Bekuan Lava (Batu Anguih) yang berasal dari tumpahan letusan gunung Marapi yang di wilayah ini anda dapat mencari anakan Bonsai yang tumbuh di batu selain itu memiliki panorama yang sangat indah dan menarik. WISATA BUDAYA yaitu anda dapat mengunjungi sekaligus berbelanja di bengkel/apar pengerajin Besi, pengerajin Kuningan, pengerajin souvenir, pengerajin konveksi, pengerajin Peci. Khusus Nagari Sungai Pua, adalah nagari yang cukup berperan dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia, beberapa tokoh pejuang yang berasal dari nagari ini antara lain Angku lareh Sungai Pua (fotonya dulu jadi Gambar Kotak Korek Api di zaman Londo)beliau dibuang ke bangka dan wafat di sana, Abdul Muis (penulis salah asuhan, pendiri ITB Bandung, Unpad Bandung) adalah cucu Angku Lareh ini, Pendiri Bank Nasional seperti Anwar St. Saidi, Jamaan Tuangku Mudo, dan H. Syarkawi juga berasal dari Nagari Sungai Pua, Dt. Sidubalang salah satu dari Harimau nan Salapan tokoh utama Perang Paderi juga dari Nagari Sungai Pua, Mr. Assaad (anak pisang di kubang putih sekaligus menantu angku lareh)yang pernah jadi Pejabat Presiden RI di Yogyakarta, Rahmat Saleh yang pernah jadi menteri dalam kabinet presiden Soekarno juga putra daerah ini. Tokoh pemuda pejuangnya antara lain Mara Karma, Syahril Darja, Fauzan Hamid Kuning, Delsy Syamsumar, dll. Beberpa putra daerah ini yang cukup dikenal di beberapa perusahaan besar, antara lain Inyiak Sariyun (putra Lamunai produsen bendi di Kota Padang untuk wilayah sumbar di zaman Belanda (1870-1930), Tarimin St. Lembang Alam putra Pasa Kubang Sariak yang merupakan Distributor besar mesin-mesin dan barang kelontong di wilayah Jambi (1880-1949) dan bahkan tahun 1908 ybs mendapat penghargaan dari pemerintah VOC di batavia atas perannya di bidang distribusi produk di wilayah Jambi, Abdul Gani Dt. Sudabalang (ex. dirut bank duta), Nasfi Patalo (ek. Direktur Cipta Niaga), Asril Lamisi (ex. dirut Derazona Helikopter), Asra Abdulah (ex. direktur semen gresik), Ir. Syuib Tajudin (ex Direktur Barata), Jhonny Suwandi Syam (Dirut Indosat), Amnuddin Nurdin (Gm PR Astra), Hendra Abubakar (PT. Inti) dan lain-lain. Di wilayah ini terdapat 3 orang tokoh silek tuo Minangkabau yang berpengaruh di zaman belanda dalam melatih beladiri bagi para pemuda pejuang melawan pasukan Belanda yaitu Inyak H. Idris (inyiak dirih), Inyiak Abdul Karim (tuanku abdul karim), inyiak Murauk. Daerah ini merupakan pabrik sejanta di zaman perjuangan melawan belanda, selain itu wilayah ini terkenal sebagai pengerajin besi dan kuningan. Beberapa Ulama berpengaruh di wilayah ini antara lain, Haji Idris, Tuanku Abdul Karim, Jamaan Tuanku Mudo, Haji Syarkawi, Haji Dt.Rangkayo Nan Gadang, Haji Malik Khalidi, Haji Agus, Haji Datuak Bagindo, Haji Bahar, dan lain-lain.