Lompat ke isi

Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya (PMB) adalah salah satu pusat penelitian (puslit) di bawah Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemasyarakatan (IPSK), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). PMB ini menaungi kegiatan penelitian lintas disiplin dari beragam disiplin ilmu sosial dan humaniora, seperti Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Linguistik, Filsafat, kajian agama dan lain-lain. Para peneliti dengan latar belakang keilmuan yang berbeda-beda ini berkelompok dalam beberapa kelompok penelitian (Kelti). Saat ini terdapat beberapa kelompok penelitian dengan beberapa contoh penelitiannya sebagai berikut.

  • Kelti Hukum dan Masyarakat
    • Penguatan Partisipasi Warga Komunitas dalam Upaya Pencegahan Kejahatan di Ruang Sewa Wilayah Permukiman
    • Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ekosob) Warga Negara dan Pemenuhannya di Tengah Perubahan Lokal, Nasional dan Global
  • Kelti Ekologi Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
    • Pelayaran Tradisional Komunitas Maritim Indonesia
    • Tata Kelola Hutan Gambut: Menuju Pengelolaan yang Berkelanjutan
    • Partisipasi Stakeholder dalam Pembangunan Perkotaan Inklusif: Perencanaan dan Implementasi Kebijakan Sosial
  • Kelti Agama dan Filsafat
    • Pluralitas dan Minoritas : Kajian tentang Penanganan dan Perlakuan Terhadap Agama Minor di Indonesia
    • Agama Pribumi dan Negara: Politisasi Agama dan Strategi Pengelolaan Keberagamaan dan Keragaman di Indonesia
    • Dinamika Pelaksanaan Syariat Islam dan Implikasinya terhadap Keutuhan Masyarakat Indonesia
  • Kelti Kebudayaan dan Multikulturalisme
    • Pengelolaan Bahasa dan Kebudayaan Daerah untuk Memperkuat Integrasi Nasional
    • Media Baru dan Perubahan Masyarakat pascaOrde Baru
    • Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Masyarakat: Proses, Kebijakan dan Prospeknya di Indonesia

SEJARAH

Selayang Pandang PMB LIPI

Sejarah penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan (humaniora) di LIPI sudah berlangsung sejak lembaga ini didirikan pada tahun 1967, yang merupakan peleburan dari dua organisasi yakni Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS) dan Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI). Pada saat awal penelitian ilmu sosial dan humaniora, dan juga ekonomi diselenggarakan di bawah dua unit, yaitu Lembaga Ekonomi Kemasyarakatan Nasional (LEKNAS) dan Lembaga Riset Kebudayaan (LRKN). Setelah hampir 20 tahun LIPI berjalan, di tahun 1986 dilakukan reorganisasi. Dalam reorganisasi ini LEKNAS dan LRKN dimekarkan menjadi empat Pusat Peneltian dan Pengembangan (Puslitbang), salah satu di antaranya adalah Puslitbang Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB).

Sebagian peneliti LEKNAS dan LRKN bergabung di dalam PMB LIPI. Pada saat itu PMB terdiri dari dua Balai Litbang (Balitbang), yaitu Balitbang Religi dan Filsafat dan Balitbang Sistem dan Dinamika Sosial Budaya. Dua Balitbang ini menunjukkan dua kompetensi utama yang menjadi otoritas PMB. Pada tahun 2001, LIPI melakukan reorganisasi yang kedua kalinya. Kali ini istilah Puslitbang disederhanakan menjadi Pusat Penelitian (Puslit) saja. Di bawah Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) yang tadinya ada empat Puslitbang ditambah satu lagi menjadi lima Puslit. Sejak tahun 2015 PMB sempat berganti nama menjadi P2KK (Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan), namun di tahun 2019 kemudian berubah menjadi P2MB. P2MB sebagai salah satu Puslit terbesar di Kedeputian IPSK ditambah kompetensinya dengan ilmu hukum. Kini Puslit Masyarakat dan Budaya memiliki tiga bidang kompetensi; yaitu Bidang Humaniora, Bidang Perkembangan Masyarakat, dan Bidang Hukum.

Riwayat Keorganisasian

Visi - Misi PMB 2020

Kerja Sama/Riset Bersama PMB

Bentuk-bentuk Kerja Sama/Riset Bersama

Hasil-hasil Penelitian PMB

Daftar Publikasi per 2020

Artikel Jurnal Internasional:

Artikel Jurnal Nasional:

Buku Terbitan Internasional:

Buku Terbitan Nasional:

Hubungan PMB dengan Masyarakat

Peneliti-peneliti Senior di PMB

  1. Taufik Abdullah
  2. Nurcholish Madjid
  3. Mely G. Tan
  4. Adrian B. Lapian
  5. Mohammad Sobary
  6. Jaleswari Primordawardhani