Lompat ke isi

Kabupaten Nias Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Nias Barat
Daerah tingkat II
Peta
Kabupaten Nias Barat di Indonesia
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat
Peta
Kabupaten Nias Barat di Indonesia
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat (Indonesia)
Koordinat: 1°03′35″N 97°35′10″E / 1.05966°N 97.58606°E / 1.05966; 97.58606
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
Tanggal berdiri26 November 2008
Dasar hukumUU Nomor 46 Tahun 2008
Ibu kotaLahomi
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 8
  • Desa: 105
Pemerintahan
 • BupatiFaduhusi Daeli S.Pd
Luas
 • Total544,09 km2 (21,007 sq mi)
Populasi
 ((2015)[1])
 • Total127.120
 • Kepadatan178/km2 (460/sq mi)
Demografi
 • AgamaProtestan 77.16%
Katolik 21.37%
Islam 1.47%[2]
 • BahasaBahasa Nias
Zona waktu[[UTC]] (WIB)
Kode BPS
1225 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon-
Kode Kemendagri12.25 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 251.631.634.000.-
Flora resmi-
Fauna resmi-


Kabupaten Nias Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 26 Mei 2009, sebagai salah satu hasil pemekaran dari Kabupaten Nias.

Geografis

Batas Wilayah

Utara Kecamatan Tugala Oyo
Timur Kecamatan Botomuzöi, Kecamatan Gidö, Kecamatan Hili Serangkai, dan Kecamatan Ma'u
Selatan Kecamatan Lölöwau
Barat Samudera Indonesia

Sejarah

Kabupaten Nias Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Nias berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008.[3] Kabupaten ini terdiri dari 8 kecamatan dan 105 desa. Nias Barat menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) pada masa Bupati Nias Binahati B. Baeha dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Mardiyanto meresmikan Nias Barat menjadi DOB, Selasa (26/05/2009), sekaligus melantik Faduhusi Daeli sebagai Penjabat Bupati (Pj) Nias Barat. Setelah 18 bulan Faduhusi Daeli mengundurkan diri sebagai Penjabat Bupati Nias Barat oleh karena menjadi calon bupati Nias Barat definitif. Roda pemerintahan, kemudian, dijalankan oleh Pelaksana Tugas Bupati Nias Barat Drs. Sudirman Waruwu.

Pada 2 Februari 2011 untuk pertama kalinya, Nias Barat melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada). Ada tiga pasangan calon, yakni: Faduhusi Daeli-Sinar Abdi Gulö (FASIA), Yupiter Gulö-Raradödö Daeli (PIRA), dan Adrianus Aroziduhu Gulö dan Hermit Hia (AARO’ÖHE). Pasangan calon yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat definitif adalah Adrianus Aroziduhu Gulö dan Hermit Hia. Mereka dilantik oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumatra Utara pada 13 April 2011.[4]

Pemerintahan

Daftar Bupati


Bupati Wakil Bupati Periode
Adrianus Aroziduhu Gulö, SH., MH Hermit Hia, S.Ip 13 April 2011-13 April 2016
Faduhusi Daeli, S.Pd Khenoki Waruwu 22 April-sekarang

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Nias Barat dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[5] 2019–2024[6] 2024–2029
PKB 1 Steady 1 Steady 1
Gerindra 3 Penurunan 2 Kenaikan 6
PDI-P 2 Kenaikan 5 Penurunan 2
Golkar 3 Penurunan 2 Steady 2
NasDem 1 Kenaikan 4 Penurunan 1
Hanura 2 Kenaikan 4 Kenaikan 5
PAN 1 Steady 1 Penurunan 0
Demokrat 7 Penurunan 1 Kenaikan 2
Perindo (baru) 0 Kenaikan 1
Jumlah Anggota 20 Steady 20 Steady 20
Jumlah Partai 8 Steady 8 Steady 8

Kecamatan

  1. Lahömi
  2. Lölöfitu Moi
  3. Mandrehe
  4. Mandrehe Barat
  5. Mandrehe Utara
  6. Moro'ö
  7. Sirombu
  8. Ulu Moro'ö

Pariwisata

Potensi pariwisata di Kabupaten Nias Barat sangat besar terutama karena langsung berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah barat kabupaten ini. Nias Barat memiliki andalan pariwisata kepulauan yakni kepulauan Hinako yang terdiri atas delapan pulau-pulau kecil yang indah antara lain:

  1. Pulau Hinako
  2. Pulau Bögi
  3. Pulau Bawa
  4. Pulau Asu
  5. Pulau Imana
  6. Pulau Heruanga
  7. Pulau Hamutala
  8. Pulau Langu

Delapan pulau ini terletak di Kecamatan Sirombu Nias Barat. Pulau-pulau kecil ini memiliki pantai berpasir putih, terumbu karang, dan perkebunan kelapa masyarakat. Pulau Asu dan Pulau Bawa sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk kegiatan surfing (berselancar) dan diving (penyelaman) karena memiliki ombak yang tinggi dan terumbu karang yang banyak. Pulau-pulau ini masih terjaga karena pada umumnya sangat minim penghuni bahkan ada yang tidak berpenghuni sama sekali seperti Pulau Hamutala, Pulau Heruanga dan Pulau Langu.

Referensi

Pranala luar