Lompat ke isi

Wilmar Eliaser Simanjorang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wilmar Eliaser Simandjorang
Bupati Samosir
(Penjabat)
Masa jabatan
15 Januari 2004 – 13 September 2005
GubernurTengku Rizal Nurdin
Rudolf Pardede
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
Mangindar Simbolon
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1954-10-11)11 Oktober 1954
Samosir, Sumatera Utara, Indonesia
Suami/istriNurhaida Simarmata
Situs webwilmareliasersimandjorang.org
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Wilmar Eliaser Simandjorang (lahir 11 Oktober 1954) adalah seorang akademisi, birokrat, dan aktivis lingkungan yang menjadi penjabat Bupati Samosir dari tahun 2004 hingga 2005.

Masa kecil dan pendidikan

Wilmar Eliaser Simandjorang dilahirkan di Samosir, Sumatera Utara, pada tanggal 11 November 1954. Wilmar memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat (setingkat sekolah dasar) Sagala dan lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1966 dan melanjutkan pendidikan menengahnya di Sekolah Menengah Pertama Limbong, yang ditamatkannya tahun 1966, dan Sekolah Menengah Atas 1 Pangururan, yang ditamatkannya tahun 1972.[1]

Selepas kelulusannya dari Sekolah Menengah Atas Pangururan, Wilmar merantau ke Jawa Barat dan menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Sosial Politik Universitas Katolik Parahyangan di Bandung. Wilmar lulus dari universitas tersebut pada tahun 1978 dengan gelar doktorandus.[1]

Karir birokrasi

Wilmar memulai karirnya sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 1979. Ia hanya bekerja sebagai peneliti selama setahun dan mengundurkan diri pada tahun 1980. Pada tahun itu, Wilmar mulai berkarir di dalam Departemen Perindustrian dan ditugaskan sebagai Staf Khusus untuk Sosial Ekonomi di Otorita Pengembangan Proyek Asahan. Wilmar juga bertugas sebagai Penatar P4 BP7 untuk Provinsi DKI Jakarta hingga tahun 1989.[2]

Setelah empat tahun bekerja di otorita tersebut, Wilmar kembali ke Jakarta dan bekerja sebagai pegawai di Biro Pengumpulan Data dan Analisa hingga tahun 1990. Setelah itu, Wilmar bekerja sebagai Kepala Balai Latihan Industri Sumatera Bagian Utara di Medan.[1]

Wilmar meninggalkan Kementerian Perindustrian pada tahun 2000[2] dan pindah ke dalam lingkungan pemerintahan Kabupaten Toba Samosir yang baru saja dibentuk sebagai Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda).[3] Selama menjadi Kepala Bappeda, salah satu masalah utama yang ditangani oleh Wilmar adalah masalah kekeringan pada sejumlah anak sungai di Pulau Samosir yang berdampak pada sulitnya pengembangan saluran irigasi teknis. Simanjorang lalu merencanakan proyek percontohan pertanian hortikultura dengan sistem irigasi tetes yang pada awalnya diterapkan untuk tanaman bawang. Alternatif lainnya yang diusulkan oleh Wilmar adalah pemberdayaan cekdam atau bendungan alam (embung) sebagai sumber air.[4]

Penjabat bupati

Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Bappeda Toba Samosir, Wilmar turut terlibat dalam pemekaran kabupaten tersebut menjadi Kabupaten Samosir.[5] Setelah melalui proses birokrasi dan peninjauan oleh pemerintah pusat dan provinsi, Kabupaten Samosir ditetapkan menjadi kabupaten sendiri pada tanggal 7 Januari 2004. Wilmar ditunjuk oleh Gubernur Sumatera Utara sebagai penjabat Bupati Samosir dan dilantik untuk jabatan tersebut delapan hari setelah kabupaten tersebut diresmikan.[6]

Meskipun masa jabatan Wilmar berakhir pada tanggal 15 Januari 2005,[7] Wilmar ditetapkan kembali sebagai penjabat bupati pada tanggal 21 Februari 2005 setelah ia menyatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Bupati Samosir tahun 2005.[8] Ia menyerahkan jabatannya kepada Mangindar Simbolon, bupati definitif Samosir pertama, pada tanggal 13 September 2005.[5]

Tenaga perantau

Beberapa saat setelah Kabupaten Samosir ditetapkan sebagai kabupaten otonom, Wilmar menyatakan bahwa ia menerima dukungan dari kelompok diaspora Samosir. Para perantau tersebut memberikan dukungan moril dan finansial bagi pembangunan di kabupaten tersebut. Wilmar juga melakukan kerjasama dengan 500 perantau Samosir yang hidup di Amerika Serikat yang akan membantu pemerintah kabupaten Samosir dalam menyalurkan pemuda Samosir yang dianggap berprestasi untuk belajar di Amerika Serikat.[5]

Hutan Tele

Salah satu hutan terbesar yang terletak di Samosir adalah Hutan Tele. Selama menjadi penjabat bupati, Wilmar acapkali menerima saran dari rekan-rekannya agar menjual pohon di hutan tersebut untuk kepentingan industri, namun ditolaknya. Wilmar juga pernah disogok uang tiga miliar rupiah oleh seorang pemilik perusahaan yang menyatakan niatnya untuk mengolah hutan tersebut dan mengelola peternakan domba. Wilmar juga menolak pengusaha tersebut karena mengetahui bahwa pengusaha tersebut akan mengeksploitasi hutan tersebut. Ia berpendapat bahwa pohon merupakan komoditas yang tak ternilai di Samosir dan keuntungan ekonomi yang didapat melalui eksploitasi tidak akan mengganti kerugian yang timbul akibat pohon dan hewan yang hilang.[1]

Keluarga

Wilmar menikah dengan Nurhaida Simarmata. Pasangan tersebut memiliki tiga anak laki-laki yang bernama Christian Simanjorang, Laurence Ricardo Simanjorang, dan Vincent Simanjorang, dan satu anak perempuan yang bernama Helda Febrosa.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e Faq, Mohammad Hilmi (15 Juli 2013). "Sosok: Wilmar Eliaser Simandjorang - Pejuang Lingkungan dari Samosir". Kompas. hlm. 16. Diakses tanggal 15 April 2021. 
  2. ^ a b Simanjorang, Wilmar Eliaser (2021-02-27). "Refleksi 17 Tahun Kabupaten Samosir". Media Transparancy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-15. 
  3. ^ "Diwisuda Doktor, Ini Cerita Eks Bupati Samosir Wilmar Simanjorang". www.greenberita.com. 30 Juli 2020. Diakses tanggal 2021-04-15. 
  4. ^ "Sungai Mengering, Petani Samosir Menjerit". Kompas. 12 Agustus 2003. hlm. 31. Diakses tanggal 15 April 2021. 
  5. ^ a b c Zulkani, Ahmadi (29 Juni 2004). "Tanah Asal yang Ingin Termasyhur". Kompas. hlm. 35. Diakses tanggal 15 April 2021. 
  6. ^ "Sejarah Singkat Kabupaten Samosir". Kabupaten Samosir. Diakses tanggal 2021-04-15. 
  7. ^ "DAFTAR PELAKSANAAN PILKADA DI INDONESIA" (PDF). Ditpolkom Bappenas. Februari 2008. Diakses tanggal 15 April 2021. 
  8. ^ nal (1 March 2005). "Pemrov Sumut Tak Akan Tanggapi Demo Penunjukan Kasim Siyo". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-15. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
jabatan baru
Bupati Samosir
(penjabat)

2004–2005
Diteruskan oleh:
Mangindar Simbolon