Lompat ke isi

Warak ngendog

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Mei 2021 13.08 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Sebuah figur warak ngendog, dalam koleksi Masjid Agung Jawa Tengah

Warak ngendog (burung bertelur) adalah sebuah makhluk mitologi yang berbentuk seekor badak yang membawa telur-telur di punggungnya. Dirayakan pada Perayaan Dugderan setiap tahun pada 23 September beberapa hari sebelum hari raya Ramadan, makhluk tersebut diyakini mewakili tiga kelompok etnis berbeda di Semarang: Jawa, Tionghoa dan Arab. Kepalanya seperti naga (Tionghoa), badannya adalah perpaduan buraq (hewan istimewa berbentuk kuda bersayap dengan kepala manusia yang diyakini membawa Muhammad ke Sidratil Muntaha -> Arab) dan kambing (Jawa).

Makhluk tersebut dideskripsikan setengah jerapah, setengah singa, setengah naga Tionghoa, setengah kuda dan setengah burung dan dijadikan mainan populer di kalangan anak-anak yang dimainkan pada perayaan tersebut.

Referensi

[sunting | sunting sumber]