Lompat ke isi

Suku Lintang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Agustus 2021 03.02 oleh Eiskrahablo (bicara | kontrib) (Membalikkan VANDALISME 18938993 oleh Fdlptra (bicara))

Suku Lintang[1] adalah salah satu suku yang terdapat pada Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Suku ini mayoritas berprofesi sebagai petani kopi, lada dan padi. Di Kabupaten Empat Lawang, suku lintang meliputi masyarakat di beberapa kecamatan yaitu: Pendopo, Pendopo barat, Lintang Kanan, Muara Pinang, Ulu Musi, dan Sikap Dalam. Kata Lintang itu sendiri berasal dari nama salah satu sungai yang ada di kecamatan Pendopo dan Muara Pinang.

Suku Lintang cukup disegani oleh beberapa tempat di Provinsi Sumatra Selatan karena masyarakatnya terkenal memiliki semangat dan optimis yang tinggi saat melawan penjajah sebelum negara Indonesia merdeka. Suku ini juga terkenal karena memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, dalam kehidupan mereka dikenal yang namanya "Puyang". Puyang merupakan orang yang memiliki pengaruh yang besar dan merupakan leluhur mereka, dengan puyang inilah akan menunjukan tali persaudaraan di antara mereka dalam skala luas.

Sejarah

Masyarakat suku Lintang percaya bahwa mereka adalah keturunan dari puyang si Betulah dan si Betulai bersaudara, yang merupakan anak dari Serunting Sakti atau Puyang Sipahit Lidah yang ceritanya banyak menjadi cerita rakyat masyarakat Sumatera bagian selatan.

Bahasa

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lintang berkomunikasi menggunakan Bahasa Melayu Lintang.

Contoh kata-kata dalam bahasa Lintang:

  • Nedo = tidak
  • Peh la = ayo
  • Galak = mau, Ingin
  • Ngerayau = jalan-jalan/keliling-keliling/keluyuran
  • Katek/Nido Ado = tidak ada
  • Kebilo = kapan
  1. ^ "Lintang (suku)". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 17 Juni 2021. Lintang merupakan suku bangsa yang mendiami daerah Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan