Lompat ke isi

Dipawali

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dipawali, Diwali atau Dīpāvali (Sanskerta: दीपावली, bahasa Hindi: दिवाली, bahasa Marathi: दिवाळी, bahasa Kannada: ದೀಪಾವಳಿ, Kokani: धाकली दिवाळी, bahasa Tamil: தீபாவளி, bahasa Telugu: దీపావళి, bahasa Urdu: دیوالی) adalah dalam Agama Hindu berarti "Festival Cahaya". Festival ini melambangkan kemenangan baik (Dharma) atas keburukan (Adharma), dan lampu atau pelita dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Perayaan ini terfokus pada lampu dan cahaya, terutama pada lampu "diya" tradisional. Kembang api juga turut dipergunakan dalam festival ini dalam beberapa bagian negara.

Dipawali dirayakan selama lima hari berturut-turut dalam kalender Hindu bulan "Ashwayuja". Biasanya ini terjadi dalam bulan Oktober atau November, dan merupakan salah satu festival terpopular dan paling ditunggu-tunggu di India. Sehari sebelum Dipawali festival hari raya Navratri di India dirayakan untuk pemujaan kepada Dewi Durga dan aspek perwujudannya dalam mengalahkan iblis Mahisasura dan dua puluh hari sebelum Dipawali hari raya Dussehra, Vijayadashami, dan Dasara dengan hari raya Dhanteras.

Festival Diwali/Dipawali selalu dikaitkan dengan Dewi Lakshmi sebagai dewi kekayaan, kemakmuran, kesuburan dan kemenangan. Bagi umat Hindu aliran waisnawa, Ashta Lakshmi merupakan wujud Adi Shakti Parashakti yang paling tinggi dan sebagai wujud kemenangan dan aspek Alam Semesta.

Dibeberapa daerah di India maupun di Indonesia ada yang mengaitkannya dengan Dewa Krishna, Dewa Wisnu, Dewi Durga, Dewi Sri, Dewa Rama dan Dewi Sita dan Dewa Dhanwantari.

Umat Hindu, Jainisme, dan Sikhisme sama-sama menganggap festival ini sebagai perayaan hidup dan menggunakan perayaan ini untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, ini juga adalah salah satu festival terpenting, dan menandai dimulainya tahun Jain. Perayaan ini juga termasuk festival penting bagi umat Sikh.

Perayaan Dipawali

Tanggal perayaan dalam berbagai kalender

Tanggal perayaan Diwali ditetapkan berdasarkan kalender Hindu, yang tergolong kalender lunisolar.

Menurut kalender Gregorius, biasanya perayaan ini jatuh pada bulan Oktober atau November. Pada tahun 2005, Dipawali jatuh pada tanggal 1 November Pada tahun 2006, Dipawali dirayakan pada tanggal 21 Oktober. Pada tahun 2007, Dipawali akan di rayakan pada tanggal 8 November. Dan pada tahun ini (2020), Dipawali akan dirayakan pada tanggal 14 November hari Sabtu.

Signifikansi Hinduisme

Festival ini menandakan kemenangan baik (Dharma) atas buruk (Adharma). Kata dalam bahasa Sanskerta Dipavali yang berarti barisan cahaya yang menandakan kemenangan terang atas kegelapan.

Pada hari Dipawali, banyak yang mengenakan pakaian baru, berbagi permen dan menyalakan kembang api. Pada bagian utara India, orang-orang biasanya mengawali periode finansial yang baru pada hari Dipawali dan akun baru dibuka pada hari yang sama.

  • Dipawali merayakan kembalinya Rama, Sang Raja Ayodhya, istrinya, Sita, dan adiknya Laksamana ke Ayodhya dari sebuah perang di mana Rama membunuh Asura Rahwana (Ravana). Dipercaya juga bahwa penyalaan lampu melambangkan jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan.

Rangkaian Festival

Hari pertama dalam Festival Dipawali yang disebut Vasu Daras diperuntukkan bagi hewan sapi yang dipandang suci oleh kaum Hindu. Pada peringatan Vasu Daras, Raja Pithu dipercaya membebaskan rakyatnya dari bencana kelaparan dengan menangkap "bumi". Dalam mitologi agama Hindu, sapi merupakan simbol dari bumi, yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah. Hari kedua disebut sebagai Dhan Teras yang memperingati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera. Hari kedua ini dianggap sebagai hari paling baik bagi umat Hindu untuk membeli barang berharga seperti emas dan perak karena dipercaya akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.

Hari ketiga yang disebut Naraka Chaturdashi merupakan peringatan Dewa Krisna membunuh raksasa Narakasura yang melambangkan kemenangan kebaikan terhadap kejahatan. Peristiwa ini merupakan puncak dari Dipawali yang diisi dengan pembuatan Rangoli (bentuk kesenian tradisional India berupa dekorasi dari beras dan tepung yang diwarnai dengan rempah). Selain itu, saat perayaan Naraka Chaturdashi, umat Hindu akan melakukan upacara pemujaan Dewa Krisna dan anak-anak bermain kembang api.

Hari keempat disebut sebagai Laksmi Puja yang diisi dengan pemujaan terhadap Dewi Laksmi (pembawa kesejahteraan) dan Dewa Ganesha (pembawa keberuntungan). Di daerah India utara, hari keempat menjadi puncak dari Festival Dipawali. Hari kelima atau Bali Pratipada adalah peringatan kemenangan Dewa Krisna yang menyelamatkan rakyat dan sapi dari bencana banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana. Hari keenam atau Yama Dwitiya diperingat untuk mengenang kunjungan Yama (dewa kematian) ke adiknya Yami yang diisi dengan makan bersama dan Yama memberikan hadiah kepada adiknya. Oleh karena itu, pada hari keenam ini, umat Hindu memiliki tradisi mengunjungi saudara perempuan dan memberikan hadiah.

Dipawali di Indonesia

Di Indonesia, Dipawali dirayakan oleh keturunan India dan umat Hindu di seluruh Indonesia. Festival ini terutama dirayakan di Sumatra Utara dan Bali. Kuil-kuil Hindu seperti di Kuil Dewi Shri Mariamman di Medan, Kuil Durga Amman di Semarang dan Pura Ida Betari Durga di Bali. Saat perayaan Diwali selalu ramai baik dari umat dan para pendatang lainnya.

Tanggal Perayaan Dipawali

  • 1980: 7 November
  • 1981: 27 Oktober
  • 1982: 15 November
  • 1983: 4 November
  • 1984: 24 Oktober
  • 1985: 12 November
  • 1986: 2 November
  • 1987: 22 Oktober
  • 1988: 9 November
  • 1989: 29 Oktober
  • 1990: 18 Oktober
  • 1991: 5 November
  • 1992: 25 Oktober
  • 1993: 13 November
  • 1994: 3 November
  • 1995: 24 Oktober
  • 1996: 11 November
  • 1997: 31 Oktober
  • 1998: 20 Oktober
  • 1999: 8 November
  • 2000: 27 Oktober
  • 2001: 15 November
  • 2002: 4 November
  • 2003: 25 Oktober
  • 2004: 12 November
  • 2005: 2 November
  • 2006: 22 Oktober
  • 2007: 9 November
  • 2008: 28 Oktober
  • 2009: 18 Oktober
  • 2010: 6 November
  • 2011: 26 Oktober
  • 2012: 13 November
  • 2013: 3 November
  • 2014: 23 Oktober
  • 2015: 11 November
  • 2016: 30 Oktober
  • 2017: 19 Oktober
  • 2018: 7 November
  • 2019: 27 Oktober
  • 2020: 14 November
  • 2021: 4 November
  • 2022: 25 Oktober
  • 2023: 13 November
  • 2024: 1 November
  • 2025: 26 Oktober
  • 2026: 8 November
  • 2027: 29 Oktober
  • 2028: 17 Oktober
  • 2029: 5 November
  • 2030: 26 Oktober
  • 2031: 14 November
  • 2032: 31 Oktober

Pranala luar