Lompat ke isi

Kereta api Argo Lawu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Januari 2022 09.55 oleh Hendri adi nugroho (bicara | kontrib) (Penambahan konten)
Kereta api Argo Lawu
KA ARGO LAWU
Solo Balapan - Gambir (PP)
Kereta api Argo Lawu melintas di Tambun, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
PendahuluSolo Jaya
Mulai beroperasi21 September 1996
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh573 km
Waktu tempuh rerata7 jam 2 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari pada jadwal pagi dan sebaliknya pada jadwal malam.
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Luxury
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 26 tempat duduk disusun 1-2 (luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 140°
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara, dan Wi-Fi.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional81.5-120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 7-8 (reguler)
  • 57F-58F (fakultatif)

Kereta api Argo Lawu merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani lintas Solo Balapan-Gambir melalui jalur lintas selatan Jawa (via Purwokerto-Cirebon) dan sebaliknya. Perjalanan kereta api ini menuju Jakarta dilakukan pada pagi hari sedangkan perjalanan menuju Solo dilakukan pada malam hari

Asal Usul Nama Lawu

Nama Lawu diambil dari nama Gunung Berapi yaitu Gunung Lawu

Sejarah

Awal pengoperasian kereta api (1996–2002)

Kereta api Argo Lawu diluncurkan pada 21 September 1996 dengan nama lain "JSO-751" yang berarti "Jakarta-Solo ditempuh selama 7 jam pada peringatan 51 tahun kemerdekaan RI." Pada awal peluncurannya, kereta api Argo Lawu beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan PT INKA keluaran 1996 yang memiliki ciri khas, yaitu menggunakan pendingin udara dengan unit luar berbentuk trapesium, letak kaca yang lebih rendah, serta ukuran kereta yang lebih tinggi. Rangkaian kereta tersebut merupakan hasil penyehatan secara intensif—antara lain penggantian bogie menjadi bogie K8 (NT-60) sehingga dapat dipacu dengan kecepatan 120 km/jam—dari kereta kelas ekonomi buatan tahun 1950-an.

Menggunakan rangkaian kereta berbogie K9 (2002–2007)

Kereta api Argo Lawu sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta berbogie K9 sehingga rangkaian kereta sebelumnya (keluaran 1996) digunakan untuk pengoperasian kereta api Taksaka dan Argo Dwipangga. Rangkaian kereta tersebut memiliki corak yang berbeda dengan rangkaian kereta pada kereta api Argo Bromo Anggrek dan Argo Muria, yakni berwarna ungu. Kondisi geografi di jalur lintas selatan yang tidak sesuai kemampuan bogie K9 menyebabkan kereta api Argo Lawu sering anjlok.

Pengoperasian kereta api mulai 2008–sekarang

Kereta eksekutif keluaran tahun 2016 yang pernah digunakan pada kereta api ini sebelum digantikan dengan rangkaian kereta berbahan baja nirkarat.

Mulai Oktober 2008, kereta api Argo Lawu beroperasi menggunakan rangkaian kereta keluaran 2008 buatan PT INKA.

Sejak 21 Juli 2016, kereta api ini untuk perjalanan reguler bersama Argo Dwipangga dan Bima pernah beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif keluaran tahun 2016 dari PT INKA—sebelum dilakukan penggantian rangkaian kereta pada 16 Agustus 2019 setelah rangkaian aslinya dimutasi ke Depo Kereta Cirebon (CN) untuk pengoperasian KA Argo Cheribon.

Kereta api Argo Lawu melayani kelas luxury generasi ke-2 sejak 26 Mei 2019 yang memiliki 26 tempat duduk.[1]

Insiden

Pada 21 April 2007 pukul 12.30 WIB, kereta api Argo Lawu anjlok setelah berangkat dari Stasiun Purwokerto. Tidak ada korban dalam kecelakaan ini.[2]

Data teknis

Nomor urut Lokomotif CC206 1* 1 2 3 4 Kereta makan (M1) 5 6 7 8 9 Kereta pembangkit (P)
Keterangan Kereta penumpang kelas Luxury (K1) Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) Kereta penumpang kelas eksekutif (K1)
Depo Kereta Solo Balapan (SLO)
Catatan:: Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.

Stasiun pemberhentian

Menurut Gapeka 2021 yang dirilis 10 Februari 2021 dengan revisi 24 September 2021, berikut ini adalah stasiun kereta api dilayani oleh KA Argo Lawu dan Argo Dwipangga.

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Keterangan
Jawa Tengah Surakarta Solo Balapan Stasiun ujung dari kedua kereta api tersebut dan terintegrasi dengan KAI Commuter Yogyakarta-Solo dan kereta api bandara SOC dan terintegrasi dengan bus Batik Solo Trans dan Trans Jateng di terminal Tirtonadi.
Klaten Klaten Stasiun pemberhentian KAI Commuter Yogyakarta-Solo dan kereta api bandara SOC.
Banyumas Purwokerto
Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Stasiun pemberhentian KAI Commuter Yogyakarta-Solo dan kereta api bandara YIA dan terintegrasi dengan bus Trans Jogja (lin 1A, 1B, 2A, 3A, 3B).
Jawa Barat Cirebon Cirebon Nasional 1 di {{Rute/Kode daerah Terletak di tepi Jalan Raya Nasional Pantura
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta Pusat Gambir Stasiun ujung kedua kereta tersebut dan terintegrasi dengan BRT Transjakarta ( )
Stasiun ini dikhususkan untuk kereta api antarkota dan bukan tempat pemberhentian KAI Commuter Jabodetabek kecuali gangguan operasional dan keadaan mendesak bagi kereta KAI Commuter Jabodetabek.

Pada budaya populer

Kereta api Argo Lawu bersama kereta api lainnya diangkat menjadi lagu campur sari karya Cak Diqin, "Sepur Argo Lawu", yang menyebutkan nama-nama kereta api seperti Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan Sri Tanjung.

Galeri

Referensi

  1. ^ "Mengenal Kemewahan KA Luxury 2, Ini Fasilitas dan Jadwal Keberangkatan". KOMPAS. Diakses tanggal 2020-02-24. 
  2. ^ https://news.detik.com/berita/d-770676/ka-argo-lawu-anjlok-di-purwokerto-tidak-ada-korban

Pranala luar