Lompat ke isi

Pembicaraan:Kimia fisik

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Mei 2022 17.54 oleh Hysocc (bicara | kontrib) (Ganti ke halaman "Kimia fisika")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Komentar terbaru: 2 tahun yang lalu oleh Hysocc pada topik Ganti ke halaman "Kimia fisika"

Istilah yang benar apa sih? Kimia fisik atau Kimia fisika?Stephensuleeman 01:12, 1 Februari 2008 (UTC)

Ganti ke halaman "Kimia fisika"

[sunting sumber]
  1. Dalam KBBI tidak ada pengertian "fisik" yang merujuk pada hal-hal yang bersifat fisika, maka lebih aman untuk mengubah istilah "fisik" tersebut. Selengkapnya lihat KBBI tentang "fisik".
  2. Menurut statistik pencarian Google, istilah "kimia fisika" lebih tren daripada istilah "kimia fisik". — FelixJL111 (bicara) 5 Mei 2022 13.56 (UTC)Balas

@FelixJL111:, saya lebih cenderung ke kimia fisik, tapi itu pendapat pribadi saya, jadi belum tentu benar. Pendapat pribadi saya itu didasarkan pada karena dalam bahasa Inggris, akhiran -al menjadikan suatu kata benda kata sifat. Physics adalah kata benda. Tambahkan akhiran -al menjadi physical, sebuah kata sifat. Dan di dalam KBBI itu bisa dibandingkan dengan "fisika" yang merupakan kata benda dan "fisik" yang bisa berupa kata benda tapi bisa juga menjadi kata sifat. KBBI belum mengenal kata "fisikal", tapi sudah mengenal kata "fisis" secara lugas dituliskan sebagai kata sifat dengan makna yang kurang lebih sama dengan "fisik" secara kata sifat. Maka akan bercabang lagi diskusinya, "mengapa tidak menjadi kimia fisis?" :D

Dan juga di dalam KBBI, "fisik" tertulis tidak secara lugas terkait dengan fisika, hanya tertulis "sesuatu secara jasmaniah atau badaniah". Yang dimaksud "badan" dalam KBBI ada lima definisi, dan salah satunya adalah "bagian utama dari suatu benda". Sifat fisik benda seperti massa, temperatur, volume, itu dapat saya katakan sebagai "bagian utama dari suatu benda" karena tidak bisa dilepaskan dari benda tersebut. Tidak terkecuali sifat ekstrinsiknya (atau apapun istilahnya), seperti kecepatan terminal, berbagai sifat aerodinamika, dan berbagai sifat balistiknya.

Jika kita konsisten bahwa setiap "physical" harus menjadi "fisika", maka "en:physical education" akan menjadi pendidikan fisika, padahal seharusnya ia adalah pendidikan fisik, a.k.a pendidikan jasmani. Begitu pula dengan physical activity, physical therapy, physical examination, dan sejenisnya, meski tidak terkait dengan fisika, jika kita konsisten dengan pola penerjemahan "physical" menjadi "fisika", maka semuanya akan menjadi berbau fisika, bukan lagi berbau jasmaniah.

Meski saya akui, penerjemahan cabang ilmu tidak selalu konsisten. Misal mechanical masih terbagi dua antara diterjemahkan menjadi "mekanik" atau mekanika", "biological" tidak ada satupun yang menjadi "biologik" tapi terbagi menjadi "biologis" dan "biologi" (meski saya paham bahwa kata dasarnya adalah "biology"), dan penerjemahan "mathematical" menjadi "matematika", "matematis", dan "matematik". Jadi sebaiknya ini dijadikan bahan diskusi untuk membuat konsensus. Bahkan dalam paragraf di atas saya tidak konsisten dalam penggunaan kata "aerodinamika" dan "balistik". Hysocc, Let's talk 6 Mei 2022 02.32 (UTC)Balas

Sebenarnya saya juga setuju jika "kimia fisis" menggantikan "kimia fisik", karena asal kata fisis dalam bahasa Belanda (fysisch) juga mengandung arti "berhubungan dengan fisika", sedangkan asal kata "fisik" (fysiek) hanya mengandung arti "jasmaniah/badaniah". Jadi secara etimologi, istilah "fisis" pas digunakan dalam istilah ini.
Permasalahan terbesarnya adalah kata "fisis" sangat jarang digunakan dalam bahasa Indonesia. Dan ketika digunakan, fisis hanya menjadi sinonim dari kata fisik, seperti halnya dalam KBBI. Selain itu dalam KBBI sendiri, tidak ada pengertian untuk fisis dan fisik yang berhubungan dengan fisika. Sebelum di dalam KBBI sendiri terdapat pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sampai detik ini, baik kata fisis maupun fisik tidak ada hubungannya sama sekali dengan fisika. Maka untuk lebih amannya, saya mengusulkan menggunakan kata "kimia fisika", seperti halnya besaran fisika yang diterjemahkan dari "physical quantities", hukum fisika yang diterjemahkan dari "physical law", atau satuan fisika yang diterjemahkan dari "physical units".
Untuk @Hysocc, saya tidak sependapat atas tanggapan Anda yang menghubungkan pengertian badan dengan sifat-sifat fisika (di paragraf kedua), karena hal tersebut menurut saya terlalu dipaksakan (jika meminjam istilah bahasa gaul saat ini, "cocoklogi"). Saya juga mengerti akan tanggapan Anda mengenai "konsisten bahwa setiap 'physical' harus menjadi 'fisika'", karena sedari awal kata physical memiliki tiga pengertian, yaitu "jasmaniah/badaniah", "berhubungan dengan hal-hal yang dapat ditangkap oleh panca indra atau hal-hal yang menjadi bagian dari hukum alam", serta "berhubungan dengan fisika" (lihat di sini dan di sini. Maka kata physical dari, misalnya, physical education dan physical quantities tidak mungkin memiliki hasil terjemahan yang sama, karena pengertian yang dirujuk sejak awal sudah berbeda, yang satu merujuk pada "jasmaniah" dan yang lain merujuk pada "hal-hal yang berhubungan dengan fisika". — FelixJL111 (bicara) 6 Mei 2022 16.05 (UTC)Balas
@FelixJL111: Baiklah, jika kita kembali menggunakan perbandingan definisi:
  1. Hukum fisika = hukum-hukum ilmiah yang terdapat di dalam fisika
  2. Besaran fisika = besaran yang digunakan di dalam fisika
  3. Satuan fisika = satuan-satuan yang digunakan di dalam fisika
  4. Kimia fisika = ilmu kimia yang digunakan di dalam fisika? Ilmu kimia yang terdapat di dalam fisika? Ilmu kimia yang menjelaskan fisika?
Justru menjadi terbalik dengan definisi physical chemistry, di mana prinsip fisika (temperatur, energi, kinetika partikel) menjadi basis dalam menjelaskan fenomena di dalam ilmu kimia. Poin 1, 2, dan 3 di atas adalah kasus frase nomina koordinatif, yaitu kata pertama dan kedua bersifat setara tapi tidak saling menerangkan. "Besaran fisika" bukan menggunakan "fisika" untuk menerangkan "besaran". Jika kita menggunakan frase nomina koordinatif untuk "kimia fisika", maka yang terjadi adalah "kimia" dan "fisika" menjadi setara. Padahal seharusnya "fisika" digunakan untuk menerangkan "kimia". Maka frase nomina koordinatif tidak bisa digunakan untuk "kimia fisika", dan kata dalam poin 1, 2, dan 3 diatas tidak bisa digunakan untuk membandingkan mengapa harus "kimia fisika".
"Kimia fisika" atau "kimia fisik" harus berupa frase nomina modifikatif, yaitu frase di mana kata benda diikuti oleh kata lain yang menerangkannya. Jika kata lain tersebut adalah kata benda, maka ia menjadi frase nomina nomina modifikatif, dan itu adalah "kimia fisika". Jika kata lain tersebut adalah kata sifat, maka ia menjadi frase nomina adjektiva modifikatif, dan itu adalah "kimia fisik". Sehingga jika menggunakan hukum bahasa, keduanya benar dan bisa digunakan.
Menyatakan fisik dan fisis tidak berhubungan dengan fisika menurut saya hanya masalah waktu saja sampai KBBI memperluas cakupan ketiga kata tersebut. Ilmu bahasa bukan ilmu eksakta; pendapat satu pakar dengan pakar lainnya bisa berbeda. Dan kamus senantiasa berkembang. Mungkin saja nanti "fisika" menjadi kata sifat, sehingga frase "kimia fisika" sebagai "frase nomina adjektiva" "penggunaan prinsip fisika dalam menjelaskan fenomena di dalam ilmu kimia" menjadi solid. Seperti halnya "blusukan" yang dulu belum ada di KBBI sampai ia tenar di media massa.
Dalam pencarian di google pun, frase "kimia fisik" dan "kimia fisika" (pencarian dengan menggunakan tanda petik " " untuk memastikan keduanya dalam satu frase) tidak konsisten di berbagai website perguruan tinggi maupun buku-buku. Ada yang menggunakan "kimia fisik", ada yang menggunakan "kimia fisika". Bisa jadi keduanya benar. Atau sebaiknya kita menggunakan apa yang digunakan kampus FMIPA terbaik se-Indonesia? Atau definisi LIPI? Hysocc, Let's talk 6 Mei 2022 17.54 (UTC)Balas