Parlemen Inggris
Parlemen Inggris adalah lembaga legislatif Kerajaan Inggris. Asal mulanya bisa dilacak hingga awal Abad Pertengahan. Parlemen Inggris mengambil alih banyak kekuasaan dari penguasa, dan setelah UU Persatuan 1707 menjadi bagian Parlemen Britania Raya.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal mula
[sunting | sunting sumber]Asal mulanya dapat dilacak pada masa Anglo-Sakson. Raja-raja Anglo-Sakson dinasihati oleh sebuah dewan yang dikenal sebagai Witenagemot, yang memiliki anak dan saudara raja.
Ealdormen, atau ketua eksekutif shire dan pendeta senior negeri juga duduk di sini. Raja masih memiliki otoritas tertinggi, tetapi hukum hanya dibuat setelah mendapatkan nasihat (dan di belakang hari, persetujuan Witenagemot).
Pertumbuhan
[sunting | sunting sumber]Pelan-pelan, dewan kerajaan berkembang menjadi parlemen. Pertama kali kata parlemen dapat ditemukan di dokumen resmi selama pemerintahan Henry III, yang kebanyakan masih tak resmi, dan bukan badan resmi. Hak suara di pemilu parlemen untuk konstituante county sama saja di seluruh county, memberikan hak pilih bagi tiap orang yang memiliki kepemilikan bebas atas tanah untuk disewa 40 shilling setahun.
Kebangkitan kekuasaan parlemen menurun akibat perang saudara. Dari akhir Peperangan Mawar, raja kembali memiliki kekuasaan tertinggi. Raja ada di puncak kekuasaannya selama pemerintahan Henry VIII.
Pertentangan besar antara raja dan parlemen terjadi pada masa pengganti James I, Charles I. House of Commons mengirimi Petition of Right, meminta mereka agar kembali memiliki hak, pada tahun 1628. Meski menyetujui petisi itu, sang raja kemudian menutup parlemen dan berkuasa tanpa mereka selama 11 tahun. Hanya setelah ada masalah keuangan sebagai akibat perang, ia terpaksa memanggil parlemen agar bisa mengatur perpajakan. Parlemen baru cukup suka melawan, sehingga raja menutup kembali setelah baru 3 minggu; ini disebut Parlemen Pendek. Namun, hal ini tak menolong raja dengan masalah keuangannya, sehingga ia sadar untuk memanggil kembali parlemen lain. Pertentangan untuk kekuasaan dengan raja menimbulkan Perang Saudara Inggris. Mereka yang mendukung parlemen disebut parlementarian atau 'Roundheads'. Pada tahun 1649, Charles dihukum mati oleh Rump Parliament dan digantikan oleh kediktatoran militer Oliver Cromwell. Namun, setelah kematian Cromwell, monarki dikembalikan pada tahun 1660.
Menyusul Restorasi, penguasa setuju untuk memanggil parlemen secara berkala. Namun tiada jaminan jelas atas kebebasan parlemen hingga masa James II, penguasa Katolik tak populer, dipaksa meninggalkan negeri pada tahun 1688. Parlemen memutuskan bahwa ia telah meletakkan tahtanya, dan menawarkannya kepada puterindanya yang Protestan Mary, daripada puterandanya yang Katolik. Mary II berkuasa bersama suaminya William III.
Union: Parlemen Britania Raya
[sunting | sunting sumber]Menyusul Perjanjian Persatuan pada tahun 1707, UU Parlemen kembar digolkan secara berturut-turut, Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia membentuk Kerajaan Britania Raya yang baru dan membubarkan kedua perlemen itu, dengan menggantikannya dengan Parlemen Britania Raya yang berbasis di bekas tempat parlemen Inggris .
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- Blackstone, Sir William. (1765). Commentaries on the Laws of England. Oxford: Clarendon Press.
- Davies, M. (2003). Companion to the Standing Orders and guide to the Proceedings of the House of Lords, 19th ed. Diarsipkan 2005-12-19 di Wayback Machine.
- Farnborough, Thomas Erskine, 1st Baron. (1896). Constitutional History of England since the Accession of George the Third, 11th ed. London: Longmans, Green and Co.
- "Parliament." (1911). Encyclopædia Britannica, 11th ed. London: Cambridge University Press.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- The Parliament of the United Kingdom. Official website.
- The Parliament of the United Kingdom. Parliament Live TV.
- The British Broadcasting Corporation. (2005). "A–Z of Parliament."
- The Guardian. (2005). "Special Report: House of Commons." Diarsipkan 2007-10-26 di Wayback Machine.
- The Guardian. (2005). "Special Report: House of Lords."
- Parliamentary procedure site at Leeds University
- The Campaign for an English Parliament
- Mori Poll - Views on English Devolution - 41% support English Parliament Diarsipkan 2006-11-14 di Wayback Machine.
- English Democrats - web site
- Witanagemot Club Diarsipkan 2008-04-10 di Wayback Machine.
- David Davis on an English Parliament Diarsipkan 2013-03-03 di Wayback Machine.