Kalimantan Barat
Kalimantan Barat | |
---|---|
Motto: "Akcaya" (Bahasa Indonesia: "Tak Kunjung Binasa") | |
Negara | Indonesia |
Tanggal | 1 Januari 1957 (hari jadi) |
Ibu kota | Pontianak |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Drs. Cornelis MH |
Luas | |
• Total | 146,807 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 4,073,304 (sensus 2.004) |
Demografi | |
• Agama | Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%) |
• Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak, Bahasa melayu, Bahasa Tionghoa |
Kode Kemendagri | 61 |
Kode BPS | 61 |
Lagu daerah | Cik Cik Periook |
Situs web | www.kalbar.go.id |
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan, dan beribukotakan Pontianak.
Secara geografis, Provinsi Kalimantan Barat terletak di antara 108º BT hingga 114º BT, dan antara 2º6' LU hingga 3º5' LS.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki propinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Riau.
Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2000 berjumlah 4.073.430 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).
Sejarah
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal yang dimuat dalam STB 1938 No. 352, antara lain mengatur dan menetapkan bahwa ibukota wilayah administratif Gouvernement Borneo berkedudukan di Banjarmasin dibagi atas 2 Residentir, salah satu diantaranya adalah Residentie Westerafdeeling Van Borneo dengan ibukota Pontianak yang dipimpin oleh seorang Residen.
Pada tanggal 1 Januari 1957 Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Kondisi dan Sumber Daya Alam
Kondisi Alam
Iklim di kalimantan barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0.kelembapan rata-tara antara 80% s/d 90%
Keanekaragaman Hayati
Sumber Daya Alam
Potensi Daerah
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Daerah Kalimantan Barat dihuni oleh aneka ragam suku bangsa. Suku bangsa mayoritasnya yaitu Melayu,Dayak dan Tionghoa, yang jumlahnya melebihi 90% penduduk Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat juga suku-suku bangsa lain, antara lain Bugis, Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda, Batak, dan lain-lain yang jumlahnya dibawah 10%.
- Suku Dayak : (1) Rumpun Iban, (2) Rumpun Darat, (3) Rumpun Ot Danum, (4) Rumpun Punan, (5) Rumpun Apo Kayan, terdiri atas :
- Suku Iban
- Suku Bidayuh
- Suku Seberuang
- Suku Mualang
- Suku Kanayatn
- Suku Mali
- Suku Sekujam
- Suku Sekubang
- Suku Kantuk
- Suku Ketungau
- Suku Desa
- Suku Hovongan
- Suku Uheng Kereho
- Suku Babak
- Suku Badat
- Suku Barai
- Suku Bangau
- Suku Bukat
- Suku Galik
- Suku Gun
- Suku Jangkang
- Suku Kalis
- Suku Kayan
- Suku Kayanan
- Suku Kede
- Suku Keramai
- Suku Klemantan
- Suku Pos
- Suku Punti
- Suku Randuk
- Suku Ribun
- Suku Cempedek
- Suku Dalam
- Suku Darok
- Suku Kopak
- Suku Koyon
- Suku Lara
- Suku Senunang
- Suku Sisang
- Suku Sintang
- Suku Suhaid
- Suku Sungkung
- Suku Limbai
- Suku Maloh
- Suku Mayau
- Suku Mentebak
- Suku Menyangka
- Suku Sanggau
- Suku Sani
- Suku Sekajang
- Suku Selayang
- Suku Selimpat
- Suku Dusun
- Suku Embaloh
- Suku Empayuh
- Suku Engkarong
- Suku Ensanang
- Suku Menyanya
- Suku Merau
- Suku Muara
- Suku Muduh
- Suku Muluk
- Suku Ngabang
- Suku Ngalampan
- Suku Ngamukit
- Suku Nganayat
- Suku Panu
- Suku Pengkedang
- Suku Pompang
- Suku Senangkan
- Suku Suruh
- Suku Tabuas
- Suku Taman
- Suku Tingui
- Melayu lokal/Senganan dan suku lainnya
- Suku Melayu
- Suku Sambas
- Suku Banjar
- Suku Pesaguan
- Suku Bugis
- Suku Jawa
- Suku Madura
- Suku Minang
- Suku Batak
- dan lain-lain
- Tionghoa
Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat pula bahasa-bahasa daerah yang juga banyak dipakai seperti Bahasa Melayu, beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka.
Bahasa Melayu di kalbar terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Melayu Sanggau dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang hampir mirip dengan bahas Melayu Malaysia dan Melayu Riau.
Agama
Mayoritas penduduk Kalimantan Barat memeluk agama Islam (57,6%),Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), dan lain-lain (1,7%).
Pendidikan
Perguruan Tinggi/Universitas di Kalimantan Barat
- Universitas Tanjungpura
- Politeknik Negeri Pontianak
- STAIN Pontianak
- STMIK Pontianak
- Politeknik Kesehatan
- STKIP-PGRI Pontianak
- Universitas Muhammadiyah
- ASMI Pontianak
- ABA Pontianak
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma
- Akademi Sekretari dan Manajemen Widya Dharma
- Akademi Bahasa Asing Widya Dharma
- Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Dharma
- Politeknik Tonggak Equator (POLTEQ)
- STIE Pontianak
- Universitas Pancabakti
- STIH Singkawang
- Universitas Kapuas, Sintang
- Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka
Permasalahan Sosial
Pemerintahan
Ibu kota Kalimantan Barat adalah kota Pontianak
Kabupaten dan Kota
Daftar gubernur
Gubernur Kalimantan Barat | |||||||||
No. | Foto | Gubernur[3][4] | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Periode | Ket. | Wakil Gubernur | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
— | Farel Pasaribu | 1953 | 1957 | [ket. 1] | |||||
— | Adji Pangeran Afloes (Penjabat) |
10 Januari 1957 | 24 April 1958 | — | [5] | — | |||
— | Djenal Asikin Judadibrata (Penjabat) |
24 April 1958 | 30 Januari 1960 | [5] | |||||
1 | Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray |
30 Januari 1960 | 1 Juli 1966 | 1 | [5][6] | Iwan Soepardi (1960–64) Soemadi[7] (1965–67) | |||
— | Soemadi | 1 Juli 1966 | 18 Agustus 1967 | [8] | — | ||||
2 | 18 Agustus 1967 | 27 September 1972 | 2 | [5] | |||||
3 | Kadarusno | 27 September 1972 | 30 Agustus 1977 | 3 | [5] | ||||
4 | Soedjiman | 30 Agustus 1977 | 4 Januari 1983 | 4 | [5] | ||||
4 Januari 1983 | 8 Januari 1988 | 5 | Abassuni Abubakar (1983–87) | ||||||
5 | Parjoko Suryokusumo | 8 Januari 1988 | 12 Januari 1993 | 6 | Jimmi Mohammad Ibrahim (1987–92) | ||||
Muchalli Thaufiek (1992–97) | |||||||||
6 | Aspar Aswin | 12 Januari 1993 | 12 Januari 1998 | 7 | |||||
Syarifuddin Lubis (1997–98) | |||||||||
12 Januari 1998 | 13 Januari 2003 | 8 | Djawari | ||||||
7 | Usman Ja'far | 13 Januari 2003 | 14 Januari 2008 | 9 | Laurentius Herman Kadir | ||||
8 | Cornelis | 14 Januari 2008 | 14 Januari 2013 | 10 | Christiandy Sanjaya | ||||
14 Januari 2013 | 14 Januari 2018 | 11 (2013) |
|||||||
— | Doddy Riyadmadji (Penjabat) |
15 Januari 2018 | 5 September 2018 | — | [9] | — | |||
9 | Sutarmidji | 5 September 2018 | 5 September 2023 | 12 (2018) |
Ria Norsan | ||||
— | Harisson Azroi (Penjabat) |
5 September 2023 | Petahana | — | [10] | — | |||
10 | Ria Norsan | 10 Febuari 2025 | Terpilih | 13 | Krisantus Kurniawan |
- Catatan
- ^ Sebagai Kepala Kerasidenan Kalimantan Barat
Perekonomian
Tenaga Kerja
Pertanian & Perkebunan
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai, dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dan lain-lain.
Hutan & Ikan
Industri
Jasa
Energi
Pertambangan
Komunikasi
Ekspor & Impor
Keuangan & Perbankan
Seni dan Budaya
Musik
Tarian
Literatur
Lihat pula
- Situs Web Pemerintah Daerah Kalimantan Barat
- Profile Kalimantan Barat
- Bandara Supadio
- Pembangunan Jalan dan Jembatan Kawasan Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat
- ^ "BPS Provinsi Kalimantan Barat". kalbar.bps.go.id. Diakses tanggal 2019-11-27.
- ^ "BPS Provinsi Kalimantan Barat". kalbar.bps.go.id. Diakses tanggal 2019-11-27.
- ^ "Inilah Foto-foto Gubernur Kalbar dari Masa Pimpinan Adji Panggeran Afloes Hingga Cornelis". Tribunnews.com. 31 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 4 November 2017.
- ^ "Gubernur Kalimantan Barat dan Sejarah Singkatnya". ApriBarbor. Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-30. Diakses tanggal 30 Juni 2018.
- ^ a b c d e f "Galeri Pontianak Tempo Doeloe". Dinas Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi Pemerintah Kota Pontianak. Diakses tanggal 30 Juni 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Chairunnisya. Pernah Berstatus Daerah Istimewa, Oevang Oeray Gubernur Pertama:Pemerintahan Daerah Kalimantan Barat dari Masa ke Masa Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.. Pontianak Post. Kamis, 27 Januari 2011. Diakses pada 30 Juli 2012.
- ^ "Keppres RI No. 167 tahun 1965" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Sistem Informasi, Perundang-undangan, Sekretariat Kabinet RI. 11 Juni 1965. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 15 Januari 2018.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-04-08. Diakses tanggal 2019-04-08.
- ^ Nadlir, Moh. (15 Januari 2018). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Mendagri Lantik Penjabat Gubernur Kalimantan Barat". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-15. Diakses tanggal 15 Januari 2018.
- ^ https://news.detik.com/berita/d-6913753/tito-resmi-lantik-9-pj-gubernur-ada-bey-machmudin-hingga-nana-sudjana