Lompat ke isi

Patmawati Abdul Hamid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Maret 2024 04.36 oleh OrangKalideres (bicara | kontrib) (Menghapus Kategori:Atlet angkat besi Indonesia; Menambah Kategori:Atlet angkat besi putri Indonesia menggunakan HotCat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Patmawati Abdul Hamid
Patmawati Abdul Hamid di PON 2016
Lahir18 Februari 1972 (umur 52)[1][2]
Ujung Pandang[2], Sulawesi Selatan
Tempat tinggalKabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainPatmawati Abdul Wahid[3]
Patmawati[3]
Patma
PekerjaanAtlet angkat besi (1989–2017)
Pelatih di PABSI Kabupaten Bogor (2015–2016)
Pelatih di Tim Pelatda PON Angkat Berat Jabar (2020–2021)
Pelatih di PABSI Kabupaten Bekasi (2020–sekarang)
Dikenal atasAtlet angkat besi nasional
Tinggi1,58 m (5 ft 2 in)
Berat58 kg (128 pon) (128 pon)
Suami/istri
Suwito Daryanto
(m. 1994)
[3][4]
AnakKelvin Yudha Pratama
Muhammad Yusuf Oksaputra Daryanto
Muhammad Mario Putra Daryanto[5]
Orang tuaAbdul Wahid (ayah)[3]
Siti Dio (ibu)[3]
KerabatAnak kelima dari tujuh bersaudara
Anindita (cucu)[5]
Karier olahraga
NegaraIndonesia
OlahragaAngkat besi
Lomba54 kg / 56 kg / 58 kg / 59 kg / 60 kg / 63 kg
KlubPelatda PON Sulsel (1989-1992)
Padepokan Angkat Besi Gadog (1995)
Gajah Sena Bogor (1997)
Pengda PABBSI Jawa Barat
Pengprov PABSI Riau
Dilatih olehMaman Suryaman (1994)
Harry Wibowo (1995)
Nedeltcho Kolev (1997)
Sori Enda Nasution (1998)
Rekam medali
Patmawati Abdul Hamid
Rekam medali
Angkat Besi Putri
Mewakili  Sulawesi Selatan
Pekan Olahraga Nasional
Medali emas – tempat pertama 1989 Jakarta 56 kg
Mewakili  Jawa Barat
Pekan Olahraga Nasional
Medali emas – tempat pertama 1996 Jakarta 59 kg
Medali emas – tempat pertama 2000 Jawa Timur 58 kg
Mewakili  Riau
Pekan Olahraga Nasional
Medali emas – tempat pertama 2004 Sumatera Selatan 56 kg
Medali emas – tempat pertama 2008 Kalimantan Timur
Medali emas – tempat pertama 2012 Riau 63 kg
Medali perak – tempat kedua 2016 Jawa Barat 58 kg
Mewakili  Indonesia
SEA Games
Medali emas – tempat pertama 1991 Manila, Filipina 60 kg
Medali emas – tempat pertama 1995 Chiang Mai, Thailand 59 kg
Medali perak – tempat kedua 2003 Hanoi–Ho Chi Min City, Vietnam 58 kg
Asian Games
Medali perak – tempat kedua 1990 Beijing, Tiongkok 60 kg
Medali perunggu – tempat ketiga 1994 Hiroshima, Jepang 54 kg
Piala Internasional
Medali emas – tempat pertama 1994 Taipei, Cina Taipei 54 kg S
Medali emas – tempat pertama 1994 Taipei, Cina Taipei 54 kg C&J
Medali emas – tempat pertama 1994 Taipei, Cina Taipei 54 kg T
Kejuaraan Dunia
Medali perunggu – tempat ketiga 1990 Sarajevo, Yugoslavia 56 kg C&J
Medali emas – tempat pertama 1997 Chiang Mai, Thailand 59 kg S
Medali perunggu – tempat ketiga 1997 Chiang Mai, Thailand 59 kg C&J
Medali emas – tempat pertama 1997 Chiang Mai, Thailand 59 kg T
Medali perak – tempat kedua 2003 Vancouver, Kanada 58 kg S
Medali perak – tempat kedua 2003 Vancouver, Kanada 58 kg C&J
Medali perak – tempat kedua 2003 Vancouver, Kanada 58 kg T
Kejuaraan Asia
Medali perak – tempat kedua 1995 Busan, Korea Selatan 54 kg S
Medali perak – tempat kedua 1995 Busan, Korea Selatan 54 kg C&J
Medali perak – tempat kedua 1995 Busan, Korea Selatan 54 kg T
Medali perunggu – tempat ketiga 1997 Yangzhou, Tiongkok 59 kg S
Medali emas – tempat pertama 1997 Yangzhou, Tiongkok 59 kg C&J
Medali perak – tempat kedua 1997 Yangzhou, Tiongkok 59 kg T
Medali perunggu – tempat ketiga 2003 Qinhuangdao, Tiongkok 58 kg S
Medali perak – tempat kedua 2003 Qinhuangdao, Tiongkok 58 kg C&J
Medali perak – tempat kedua 2003 Qinhuangdao, Tiongkok 58 kg T
Medali perunggu – tempat ketiga 2005 Dubai, Uni Emirat Arab 58 kg S
Medali perunggu – tempat ketiga 2005 Dubai, Uni Emirat Arab 58 kg C&J
Medali perunggu – tempat ketiga 2005 Dubai, Uni Emirat Arab 58 kg T
Medali perunggu – tempat ketiga 2008 Kanazawa, Jepang 58 kg S
Olympic.org: patmawati-patmawati Modifica els identificadors a Wikidata

Patmawati Abdul Hamid (Patmawati Abdul Wahid) atau Patmawati, kadang dituliskan Fatmawati (Lontara Makassar: ᨄᨈᨙᨆᨓᨈᨗ, transliterasi: Patémawati) atau biasa dipanggil Patma (lahir 18 Februari 1972)[6] adalah purna olahragawan/atlet angkat besi (lifter) wanita nasional berkebangsaan Indonesia yang aktif pada 1989 hingga 2017. Ia adalah peraih medali emas kategori putri kelas 59 kg pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 1997 di Chiang Mai, Thailand[7]. Saat ini, ia bekerja sebagai pelatih cabang olahraga angkat besi di PABSI Kabupaten Bekasi.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1994, ia dinikahi oleh Suwito Daryanto, Komandan Peleton I Kompi Angpor Kodam V Brawijaya. Mereka telah dikaruniai tiga orang putra, yakni Kelvin Yudha Pratama, Muhammad Yusuf Oksaputra Daryanto, dan Muhammad Mario Putra Daryanto.

Perjalanan karier

[sunting | sunting sumber]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Sebelum menggeluti dunia angkat besi, Patmawati Abdul Hamid menggeluti beberapa cabang olahraga seperti renang, balap sepeda, dan jenis olahraga seni bela diri. Hengky Irawan dan Charlie Depthios (mantan atlet angkat besi nasional Olimpiade 1968 dan 1972) menyarankan ke Patmawati Abdul Hamid untuk menggeluti angkat besi karena fisik yang mumpuni. Di GOR Mattoanging Makassar, Patmawati Abdul Hamid mulai menekuni angkat besi dengan proses latihan fisik. Ia memendam keinginan pergi ke Jakarta. Saat itu ia mendengar Ibu Kota cuma dari menonton televisi. Karena itu, mendengar iming-iming dari Hengky Irawan dan Charlie De Tios, tanpa banyak membantah ia lantar menekuni cabang olahraga yang di Indonesia saat itu masih belum populer untuk wanita tersebut. Pilihan Patma ternyata tak salah. Dengan prestasinya di bidang angkat besi, ia bukan sekadar bisa ke Jakarta, tapi bisa keliling dunia membawa nama Indonesia.[8]

Patmawati Abdul Hamid sebenarnya tidak pernah berpikiran bahwa dirinya akan menjadi seorang lifter angkat besi yang andal di Tanah Air. Selain sikapnya yang agak tomboy juga faktor ekonomi menjadi penyebab utama dia terjun ke cabang olahraga angkat besi. Namun demikian, prestasinya di tingkat nasional sudah tidak bisa dihitung lagi. Mulai dari PON 1989 sampai 2016 di PON Jawa Barat. Bukan saja di tingkat nasional juga internasional. Awalnya dia mengenal angkat besi pada tahun 1989 berkat ajakan ayahnya. Uniknya, baru dua bulan berlatih dia langsung ikut PON dan berhasil pula meraih medali emas. Selain dorongan ayahnya, faktor ekonomi juga menjadi salah satu pendorong Patmawati Abdul Hamid untuk terjun sebagai atlet. Dia memang memilih menjadi atlet angkat besi karena sejak kecil suka mengangkat barang-barang berat. Di lingkungan keluarganya, Patmawati Abdul Hamid memang dikenal sedikit tomboy. Meski dilahirkan sebagai seorang wanita, dia tidak jarang mengerjakan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh kaum pria. Ketika sudah total menjadi atlet angkat besi, Patmawati Abdul Hamid sebetulnya hanya memiliki cita-cita sederhana yakni ingin hidup mandiri. Tanpa harus membebani orangtua. Meski materi yang diperolehnya belum sebanyak yang diterima oleh atlet bulutangkis, tenis atau cabang olahraga lainnya yang lebih mudah mendatangkan uang.[3]

Motivasi atlet

[sunting | sunting sumber]

Mungkin banyak orang menilai Patmawati sebagai atlet egois. Dengan sifat egois itu ia merasa pantang menyerah dan tidak mau kalah dalam bertanding. Kekalahan membuat dirinya ingin bersembunyi dari muka bumi, malu dan gagal mengemban tanggung jawab. Sama seperti kegagalan pada SEA Games 1997 ketika Patmawati tak mampu mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Patmawati mengakui termotivasi menjadi atlet angkat besi karena ingin mencari kehidupan. Dengan menekuni dunia angkat besi, ia bisa memperoleh sedikit penghasilan untuk menambah dapur orangtuanya. Setelah berhasil menjadi juara SEA Games Manila 1991, Patmawati baru menyadari bahwa dirinya dibutuhkan negara. Karena itu Patmawati semakin termotivasi untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa. Ia ingin berprestasi lebih tinggi. Jadi jangan heran kalau Patmawati memang getol latihan angkat besi. Ada atau tidak ada pelatih, Patmawati tetap berlatih serius. Patmawati tidak bisa meninggalkan latihan, hingga saat hamil enam bulan pun ia memaksakan diri berlatih. Ia malah terbiasa dengan latihan tanpa didampingi pelatih. Sebab, sejak awal menekuni angkat besi, ia berlatih sendiri. Dengan peralatan yang ada, ia bisa melakukan latihan angkat besi. Karena itu, fisik Patma memang seperti laki-laki. Patma adalah sosok yang tegas. Ia tidak mau mencampuradukan masalah pribadi dengan latihan. Agar konsentrasi latihan tidak buyar, ia selalu mencoba menjadikan masalah pribadi sebagai motivator latihan sehari-hari. Pujian dan penghargaan terus mengalir ketika lifter putri Patmawati meraih medali emas Kejuaraan Angkat Besi Dunia Senior 1997. Ia diterima Presiden Soeharto dan mendapat hadiah sebuah mobil Timor dari Kantor Menpora serta bonus Rp50 juta.

Single event

[sunting | sunting sumber]

Kejuaraan Nasional

[sunting | sunting sumber]

Kejuaraan Asia

[sunting | sunting sumber]

Kejuaraan Dunia

[sunting | sunting sumber]

Multi event

[sunting | sunting sumber]

Selama berkarier sebagai atlet angkat besi, Patmawati Abdul Hamid telah berpartisipasi sebanyak 7 kali pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Dari 7 PON tersebut, ia mencatatkan raihan 6 medali emas dan 1 medali perak pada berbagai kelas putri. Ia memulai debutnya di usia 17 tahun pada PON 1989 mewakili Sulawesi Selatan. Pada PON tersebut, ia berlaga di kelas 56 kg dan berhasil meraih medali emas. Pada tahun 1992, ia pindah dan berdomisili ke Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Atas dasar tersebut, ia harus diskorsing oleh PABBSI selama 2 tahun (1992-1994) untuk tidak mengikuti berbagai perlombaan angkat besi periode tersebut, termasuk harus alpa pada PON 1993. Setelah terbebas dari masa skorsing, ia kembali melanjutkan petualangannya di PON dengan mewakili Jawa Barat, yakni PON 1996 (kelas 59 kg) dan PON 2000 (kelas 58 kg). Kedua PON tersebut diraih dengan medali emas. Pada tahun 2002, ia mendapatkan tawaran yang menggiurkan untuk mewakili Riau pada PON 2004. Tawaran tersebut diterimanya dengan senang hati dan pada PON 2004 ia sukses mempersembahkan medali emas untuk Riau di kelas 56 kg putri. Berlanjut pada PON 2008, PON 2012 (kelas 63 kg), dan PON 2016 (kelas 58 kg), ia berturut-turut mempersembahkan 2 medali emas dan 1 medali perak untuk Riau. PON 2016 merupakan PON terakhirnya dengan usia 44 masih bisa mempersembahkan medali perak walau saat itu ia juga dilanda cedera hamstring.

SEA Games

[sunting | sunting sumber]

Asian Games

[sunting | sunting sumber]

Selama kariernya, Patmawati Abdul Hamid telah berpartisipasi dua kali di Asian Games, yakni Asian Games Beijing 1990 dan Asian Games Hiroshima 1994. Pada Asian Games Beijing 1990, ia hanya kalah dari atlet tuan rumah Tiongkok, Ma Na dan ia pun meraih medali perak di kelas 60 kg putri. Sementara pada Asian Games Hiroshima 1994, ia hanya kalah dari atlet Tiongkok, Zhang Juhua dan atlet India, Karnam Malleswari dan ia pun meraih medali perunggu di kelas 54 kg putri.

Olimpiade Athena 2004

[sunting | sunting sumber]

Sebelum menuju Olimpiade Athena 2004, Patmawati Abdul Hamid harus terlebih dahulu melewati Pra-Olimpiade tahun 2003 berupa Kejuaraan Dunia Angkat Besi. Pra-Olimpiade tersebut dilaksanakan di Vancouver, Kanada. Di sini ia mendapat tiga perak. Dengan bekal prestasinya, Patmawati Abdul Hamid akhirnya dikirim ke Olimpiade Athena[8].

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  • Penghargaan Parama Krida Madya dari Presiden Soeharto (1991)
  • Penghargaan dan pemberian hadiah mobil Timor serta bonus uang tunai sebagai Atlet Berprestasi Kancah Internasional dari Presiden Soeharto (1997)
  • Nominasi Women of The Year Kategori Olahraga dari ANTV (2004)
  • Nominasi Atlet Putri Terbaik dari SIWO PWI Riau Awards (2009)
  • Trofi penghargaan sebagai Atlet Angkat Besi Berdedikasi dari PABBSI (2016)
  • Piagam penghargaan sebagai Pelaku Olahraga Berprestasi dari Kemenpora RI (2020)

Organisasi

[sunting | sunting sumber]
  • Indonesia Olympians Association (IOA)

Patmawati Abdul Hamid pernah memegang beberapa rekor selama aktif sebagai atlet angkat besi kelas putri.

Rekor Nasional

Kelas 56 kg putri

Rekor saat ini:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur
56 kg
Snatch  kg

Rekor sebelumnya:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur Dipecahkan oleh
56 kg
Snatch 85 kg Patmawati Abdul Hamid[9]  Sulawesi Selatan 1 Juli 1996 Kejuaraan Nasional Gajah Sena Kabupaten Bogor, Jawa Barat 24 tahun, 134 hari Supeni Wasiman
 Jambi
Kelas 64 kg putri
  • Snatch

Rekor saat ini:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur
64 kg
Snatch  kg

Rekor sebelumnya:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur Dipecahkan oleh
64 kg
Snatch 64 kg Patmawati Abdul Hamid  Jawa Barat 1995 Kejuaraan Kartini Cup I Kabupaten Bogor, Jawa Barat 23 TBA
  • Clean & Jerk

Rekor saat ini:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur
64 kg
Clean & Jerk  kg

Rekor sebelumnya:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur Dipecahkan oleh
64 kg
Clean & Jerk 64 kg Patmawati Abdul Hamid  Jawa Barat 1995 Kejuaraan Kartini Cup I Kabupaten Bogor, Jawa Barat 23 TBA
  • Total

Rekor saat ini:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur
64 kg
Total  kg

Rekor sebelumnya:

Event Rekor Atlet Provinsi Tanggal Kejuaraan Tempat Umur Dipecahkan oleh
64 kg
Total 64 kg Patmawati Abdul Hamid  Jawa Barat 1995 Kejuaraan Kartini Cup I Kabupaten Bogor, Jawa Barat 23 TBA

Partisipasi dan prestasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Lokasi Berat Snatch (kg) Clean & Jerk (kg) Total Peringkat
1 2 3 Hasil 1 2 3 Hasil
Piala Proklamasi
1989 Jakarta 56 kg 1
Kejuaraan Nasional
1990 Jambi 56 kg 1
1
1
1991 Jakarta 56 kg 1
1
1
1992 Jakarta 56 kg 1
1
1
1994 Bekasi  kg 1
1
1
1995  kg 1
1
1
1996 Jakarta  kg 1
1
1
1997  kg 1
1
1
1998  kg 1
1
1
1999  kg 1
1
1
2000  kg 1
1
1
2001  kg 1
1
1
2002  kg 1
1
1
2003  kg 1
1
1
Piala Kartini
1995 Bogor 64 kg 1
1
1
Pekan Olahraga Nasional
1989  Daerah Khusus Jakarta 56 kg 1
1996  Daerah Khusus Jakarta 59 kg 1
2000  Jawa Timur 58 kg 1
2004  Sumatera Selatan 56 kg 1
2008  Kalimantan Timur 1
2012  Riau 63 kg 195 1[10]
2016  Jawa Barat 58 kg 85 85 90 85 105 110 110 105 190 2[5][11]
Pesta Olahraga Asia Tenggara
1991 Filipina Manila, Filipina 60 kg 1[6]
1995 Thailand Chiang Mai, Thailand 59 kg 1[6]
1997 Indonesia Jakarta, Indonesia 58 kg
2003 Vietnam HanoiKota Ho Chi Minh, Vietnam 58 kg 122,5 2
Pesta Olahraga Asia
1990 Tiongkok Beijing, Tiongkok 60 kg 2[6]
1994 Jepang Hiroshima, Jepang 54 kg 182,5 3
Kejuaraan Asia Angkat Besi
1995 Korea Selatan Busan, Korea Selatan 54 kg 2
2
2
1997 Tiongkok Yangzhou, Tiongkok 59 kg 3
1
2
2003 Tiongkok Qinhuangdao, Tiongkok 58 kg 90 3
120 2
210 2[6]
2005 Uni Emirat Arab Dubai, Uni Emirat Arab 58 kg 80 3
98 3
178 3
2008 Jepang Kanazawa, Jepang 58 kg 85 88 91 91 3[12]
105 110 111 111 4[12]
202 4[12][13]
Piala Internasional Angkat Besi
1994 Tionghoa Taipei Taipei, Cina Taipei 54 kg 1
1
1[6]
Kejuaraan Dunia Angkat Besi
1990 Yugoslavia Sarajevo, Yugoslavia 56 kg 75 4[14]
97,5 3[6][14]
172,5 4[14]
1997 Thailand Chiang Mai, Thailand 59 kg 90 95 97,5 97,5 1[15]
115 120 120 115 3[15]
212,5 1[6][7][15]
2003 Kanada Vancouver, Kanada 58 kg 90 95 97,5 97,5 2[16][17]
115 115 120 120 2[16][17]
217,5 2[6][16][17]
Olimpiade
2004 Yunani Athena, Yunani 58 kg 95 100 100 95 117,5 122,5 122,5 117,5 212,5 8[18]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pada 1992 hingga 1994, Patmawati Abdul Hamid diskors karena sebelumnya pindah dari Sulawesi Selatan ke Jawa Barat. Dengan demikian, pada Pekan Olahraga Nasional 1993 di Jakarta, Patmawati Abdul Hamid tidak dapat berpartisipasi karena menjalani masa skorsing.

Indisipliner

[sunting | sunting sumber]

Walaupun prestasi Patmawati Abdul Hamid yang telah ditorehkan sebelumnya adalah luar biasa, tetapi sering bermusuhan dengan pelatih dan pembinanya. Ia pun acap dinilai kurang disiplin dan sukar diatur. Karena sikapnya inilah Patmawati Abdul Hamid tidak dikirim ke Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Padahal ia merupakan atlet angkat besi putri yang belum ada tandingannya saat itu di dalam negeri. [8]

Kasus hukum

[sunting | sunting sumber]

Pada 19 Januari 2011, Patmawati Abdul Hamid dibebaskan dari segala tuntutan hukum dari Pengadilan Negeri Bekasi. Sebelumnya dia dituntut hukuman dua tahun penjara oleh jaksa karena dinilai terbukti melakukan penggelapan dan penipuan.[19]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ International Weightlifting Federation (2020). "Athletes/Bios: Patmawati". iwf.sport. Diakses tanggal 13 Oktober 2023. 
  2. ^ a b Komite Olimpiade Indonesia (2022). "Biografi Patmawati Abdul Hamid". nocindonesia.id. Diakses tanggal 13 Oktober 2023. 
  3. ^ a b c d e f Marsis dkk., Sumohadi (2010). 100 Atlet Legendaris Indonesia. Tangerang: Intimedia Ciptanusantara. ISBN 978-979-056-067-3. 
  4. ^ Tim redaksi www.liputan6.com (29 Oktober 2004). "Patmawati Tetap Latihan Angkat Besi Selama Ramadan". www.liputan6.com. Diakses tanggal 16 Oktober 2023. 
  5. ^ a b c F.S., Miftakhul (28 Februari 2017). "Meski Sudah Punya Cucu, Fatmawati Tetap Bertahan Menjadi Lifter". www.jawapos.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2023. 
  6. ^ a b c d e f g h i Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (2020). Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2020 Tentang Pemberian Penghargaan Olahraga Bagi Pelaku Olahraga Berprestasi Pada Peringatan Hari Olahraga Nasional Tahun 2020 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. hlm. 6. 
  7. ^ a b Onggang, Alif We (1998). Tentang Sejumlah Orang Sulawesi Selatan, 1998. Yamami. hlm. 231. ISBN 978-979-95557-0-0. 
  8. ^ a b c Pusat Data dan Analisa Tempo (2019). Jejak Emas Taufik Hidayat (pdf). Tempo Publishing. hlm. 87–90. ISBN 978-623-262-380-4. 
  9. ^ Yayasan Dharmasena (1996). Dharmasena. Jakarta Pusat: Yayasan Dharmasena. hlm. 48. 
  10. ^ Tim redaksi www.liputan6.com (12 September 2012). "Emas Angkat Besi Riau". www.antarafoto.com. Diakses tanggal 16 Oktober 2023. 
  11. ^ Tim redaksi www.inforiau.co (22 September 2016). "Fatmawati Sumbang Perak dari Angkat Besi". www.inforiau.co. Diakses tanggal 16 Oktober 2023. 
  12. ^ a b c Krastev, Todor (17 Oktober 2015). "Women under 58kg Weightlifting XX Asia Championship 2008 Kanazawa City (Japan)". www.todor66.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2023. 
  13. ^ International Weightlifting Federation (2020). "39th Men's and 20th Women's Asian Championships". iwf.sport. Diakses tanggal 13 Oktober 2023. 
  14. ^ a b c Krastev, Todor (20 November 2014). "Women under 56kg Weightlifting IV World Championship 1990 Sarajevo (Yugoslavia)". www.todor66.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2023. 
  15. ^ a b c Krastev, Todor (20 November 2014). "Women under 59kg Weightlifting XI World Championship 1997 Chiang Mai (Thailand)". www.todor66.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2023. 
  16. ^ a b c International Weightlifting Federation (2020). "73th Men's and 16th Women's World Championships". iwf.sport. Diakses tanggal 13 Oktober 2023. 
  17. ^ a b c Krastev, Todor (20 November 2014). "Women under 58kg Weightlifting XVI World Championship 2003 Vancouver (Canada)". www.todor66.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2023. 
  18. ^ International Weightlifting Federation (2020). "XXVIII Olympic Games". iwf.sport. Diakses tanggal 13 Oktober 2023. 
  19. ^ Chasani, Ichwan (20 Januari 2011). "Mantan Juara Dunia Angkat Besi Menangis". nasional.kompas.com. Diakses tanggal 16 Oktober 2023. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]