Lompat ke isi

Gempa bumi Agadir 1960

Koordinat: 30°21′N 9°41′W / 30.35°N 9.69°W / 30.35; -9.69
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Maret 2024 06.46 oleh Mac Comish (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Gempa bumi Agadir 1960
Foto udara Agadir setelah gempa
Gempa bumi Agadir 1960 di Maroko
Agadir
Agadir
Casablanca
Casablanca
Gempa bumi Agadir 1960
Waktu UTC1960-02-29 23:40:18
ISC878424
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat29 Februari 1960 (1960-02-29)
Waktu setempat23:40:18 WET (UTC±00:00)
Lama15 detik[1]
Kekuatan5.8 Mw[2]
Kedalaman15 km [3]
Episentrum30°21′N 9°41′W / 30.35°N 9.69°W / 30.35; -9.69[3]
Wilayah bencanaMaroko
Intensitas maks.X (Ekstrem)
Korban12,000–15,000 tewas[4]
12,000 luka[5]

Gempa bumi Agadir 1960 terjadi pada tanggal 29 Februari pukul 23:40:18 Waktu Eropa Barat di dekat kota Agadir, yang terletak di Maroko barat di tepi Samudra Atlantik. Meskipun gempa berkekuatan skala sedang sebesar 5,8 Mw, kedalamannya yang relatif dangkal (15.0 km) mengakibatkan guncangan permukaan yang sangat kuat, dengan skala intensitas maksimum yang dirasakan sebesar X (Ekstrim). Antara 12.000 dan 15.000 orang (sekitar sepertiga dari populasi kota saat itu) tewas dan 12.000 lainnya terluka dengan setidaknya 35.000 orang kehilangan tempat tinggal, menjadikannya gempa bumi paling merusak dan paling mematikan dalam sejarah Maroko. Metode konstruksi bangunan yang dibuat seadanya adalah alasan mengapa gempa itu sangat merusak dan membunuh banyak orang.[6]

Sebuah bangunan di Agadir rusak parah

Guncangan utama terjadi pada hari ketiga puasa Ramadhan, dengan meruntuhkan banyak hotel, apartemen, pasar, dan gedung perkantoran. Saluran air bawah tanah rusak dan sistem saluran pembuangan hancur. Kasbah Agadir Oufla, benteng bobrok yang telah berdiri selama berabad-abad, runtuh di sisi bukit. Tanpa tekanan air dan sebagian besar stasiun pemadam kebakaran telah runtuh (membunuh penghuninya), banyak kebakaran dibiarkan menyala di kota resor Agadir dengan sedikit petugas pemadam kebakaran dan sumber daya untuk memadamkannya. Dengan hampir 70% kota hancur, tidak ada operasi penyelamatan yang dapat dimulai atau diatur dari dalam Agadir.[7]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]