Ratu Anum Kasuma Yuda
Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq Ratu Anum Kasuma Yuda[1] | |||||
---|---|---|---|---|---|
Mangkubumi Kesultanan Banjar | |||||
Berkuasa | 16 Januari 1761- 1 oktober 1762 | ||||
Pendahulu | Pangeran Mangkubumi Wira Nata Sunan Nata Alam Putra Sultan Tamjidillah I Mendampingi Sri Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar 3 Agustus 1759 – 16 januari 1671 Penobatan 3 Agustus 1759 | ||||
Penerus | 1 oktober 1762 Pangeran Ratu Anom Pangeran Perabu Anum Prabujaya Prabajangga Pangeran Mangkubumi Putra Sultan Tamjidillah I | ||||
Kelahiran | Abdurrahman Shadiq | ||||
Kematian | 1 oktober 1762 | ||||
Pemakaman | Kubah Datu Abi (Datuk aji barumbai kuning-Raja Datu Abi atau Raju Datu Banyu | ||||
Pasangan | 1. Permaisuri Ratu : ♀ Ratoe Kasuma Yuda,putri Sultan Tamjidillah I
2.♀ Nyai Galuh, Adik kandung Datu Kartamina (Datu Buaya) keturunan Raja Gagalang negri Kalua | ||||
Keturunan | 1. ♂ Pangeran Muhiddin[1] 2. ♂ Pangeran Ishaq [1] | ||||
| |||||
Wangsa | Dinasti Banjarmasin | ||||
Ayah | Pangeran Husein Kesuma Negara bin Pangeran Dipati Syaikh Abu Bakar |
Pangeran Mas bergelar Pangeran Mangkubumi 16 Januari 1761- 1 oktober 1762 Ratu Anum Kasuma Yuda setelah menjadi anak menantu Sultan Tamjidillah I Raja Banjar. Ia menjabat mangkubumi mendampingi Kakak Iparnya Tahmidilah II Panembahan Kaharoeddin Haliloellah Sunan Nata Alam .Pangeran Mangkubumi Ratu Anum Kasuma Yuda semenjak jadi anak mantu Sultan Tamjidillah I ia di tunjuk sebagai mangkubumi mendampingi anak kandung nya Tahmidilah II Panembahan Kaharoeddin Haliloellah Sunan Nata Alam .Penggantinya sebagai Pangeran Mangkubumi 1 oktober 1762 adalah Pangeran Ratu Anom Pangeran Perabu Anum Prabujaya Prabajangga Pangeran Mangkubumi adalah Putra Sultan Tamjidillah I anak kandung nya sendiri.[2]
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq bergelar Ratu Anum Kasuma Yuda (mempunyai 7 anak dari ♀ Ratoe Kasuma Yuda,putri Sultan Tamjidillah I)[1]
1. ♂ Pangeran Muhiddin menikah dengan ♀ Ratu Shafiyah putri Ratu Umi Suryani binti Pangeran Arsyad dengan Sunan Nata Alam sultan Tahmidilah II [1]
2. ♂ Pangeran Ishaq menikah dengan Ratu Ishaq putri Syarifah Ratu Raudah Maimunah dari Prambanan (ibu Suri Muda dengan Sunan Nata Alam sultan Tahmidilah II[1]
3. ♂ Pangeran Muhammad[1]
4. ♂ Pangeran Husien[1]
5. ♂ Pangeran Harun[1]
6. ♀ Putri Bayah[1]
7. ♀ Putri Lawi (Lawiyah)[1]
Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq bergelar Ratu Anum Kasuma Yuda, adalah MANGKUBUMI BANJAR 16 Januari 1761- 1 oktober 1762. Salah satu kontribusi pentingnya adalah mengislamkan Datu Buaya alias Datu Kartamina dan penduduk daerah Kelua.
Keberanian Datu Kartamina Datu Kartamina adalah keturunan Raja Gagalang Kalua, dikenal karena keberaniannya. Ia hidup di daerah Kalua, yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Kartamina dikenal oleh masyarakat sebagai Buaya Kuning, sosok mitologis yang dipercaya mampu berubah wujud menjadi manusia. Kesaktian Datu Kartamina membuatnya dihormati dan dikagumi oleh masyarakat setempat.
Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat
- Kepercayaan Terhadap Buaya Kuning: Masyarakat Banjar di Tabalong masih kuat mempercayai mitos Buaya Kuning. Mereka percaya bahwa Buaya Kuning bisa naik ke daratan dan berubah menjadi manusia. - Tradisi Malabuh dan Memandikan Bayi: Tradisi memandikan bayi di sungai untuk mencegah penyakit dan menjadikan bayi tidak rewel merupakan budaya yang masih dilestarikan. - Pantangan Mandi Saat Banyu Baah: Masyarakat menghindari mandi saat air pasang karena diyakini sebagai pertanda Datu Kartamina akan naik ke daratan.
Peran Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq Pangeran Abdurrahman Shadiq berjasa dalam mengislamkan Datu Kartamina dan penduduk daerah Kelua. Keberhasilannya ini menunjukkan kemampuan diplomasi dan pengaruhnya sebagai pemimpin yang berkomitmen terhadap penyebaran agama Islam.
Dampak Sosial dan Budaya
- Pengaruh Islam: Konversi Datu Kartamina ke Islam membawa perubahan signifikan dalam kepercayaan dan praktik masyarakat setempat. - Budaya dan Tradisi: Tradisi dan kepercayaan masyarakat Banjar terkait dengan Datu Kartamina masih hidup hingga kini, mencerminkan perpaduan antara kepercayaan lama dan pengaruh baru dari Islam.
Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq Ratu Anum Kasuma Yuda adalah figur penting dalam sejarah Banjar, yang tidak hanya memainkan peran politik tetapi juga agama dan sosial. Kisah mengislamkan Datu Kartamina dan dampaknya pada masyarakat setempat adalah bukti nyata dari warisannya yang abadi.2 istri Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq Ratu Anum Kasuma Yuda
1.♀ Permaisuri Ratu : ♀ Ratoe Kasuma Yuda,putri Sultan Tamjidillah I
2.♀ Nyai Galuh, Adik kandung Datu Kartamina (Datu Buaya) keturunan Raja Gagalang negri Kalua,Beliau menikahi saudara perempuan Datu Kartamina yang diberi gelar Galuh keturunan Raja Gagalang negri Kalua. Gelar Galuh ini Gelar kebangsawanan Banjar kemudian menjadi gelar turun temurun sebagian bangsawan Banjar.[3]Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq Ratu Anum Kasuma Yuda dimakam di Kubah Datu Abi (Datuk aji barumbai kuning-Raja Datu Abi atau Raju Datu Banyu
Pangeran Dipati Syaikh Abu Bakar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pangeran Husein Kesuma Negara | ♂ Datu Buaya Kalua keturunan Raja Gagalang negri Kalua | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR ♂ Panembahan Batuah Sultan Tahmidillah Pangeran Wira Nata Sunan Nata Alam | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mas Sayyid Abdurrahman Shadiq bergelar Ratu Anum Kasuma Yuda (mempunyai 7 anak dari ♀ Ratoe Kasuma Yuda,putri Sultan Tamjidillah I) | ♀ Nyai Galuh, Adik kandung Datu Kartamina (Datu Buaya) keturunan Raja Gagalang negri Kalua,gelar Galuh keturunan Raja Gagalang negri Kalua. Gelar Galuh ini Gelar kebangsawanan Banjar kemudian menjadi gelar turun temurun sebagian bangsawan Banjar.[3] | ♂ Datu Kartamina Datu Buaya Kalua keturunan Raja Gagalang negri Kalua | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratu Shafiyah putri Ratu Umi Suryani binti Pangeran Arsyad | ♂ 1.Pangeran Muhiddin | ♂ 2.Pangeran Ishaq | ♂ 3.Pangeran Muhammad | ♂ 4.Pangeran Husien | ♂ 5.Pangeran Harun | ♀ 6.Putri Bayah | ♀ 7.Putri Lawi (Lawiyah) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Idris | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Muhammad Nafis (Syekh Muhammad Nafis al-Banjari) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hubungan Silsilah dengan keluarga kerajaan Sumbawa
yang tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[4]
Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.[4]
Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa. Salah satu Sultan ini (Dewa Masmawa Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija (Putri Sara), saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (Raja Banjar 1761/67-1801) dari Bandjermasin. Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Lalu Muhammad, Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa.
SULTAN BANJAR ♂ Sultan Tahmidullah (Panembahan Tengah) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR IX.A. ♂ Sultan Hamidullah dari Banjar Sultan Chamidoellah (Panembahan Kuning) | SULTAN BANJAR IX.B. ♂ Sultan Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar | ♂ Datu Aria | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ saudari Arung trawee | SULTAN BANJAR X.A. ♂ Muhammad dari Banjar Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Sultan Tahmidu-Billah | ♀ Ratu Sultan Muhammad | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Rahmad (Achmad) | PUTRA MAHKOTA (SULTAN BANJAR XI.A.1.) ♂ Sri Pangeran Abdullah (Amirul Mukminin Abdullah) | WAKIL PUTRA MAHKOTA (SULTAN BANJAR XI.A.2.) ♂ Pangeran Amir (Sultan Amir) | ♂ Gusti Husin | ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipati Singasari | ♀ Ratu Lawiyah binti Seri Sultan Muhammad Illah Aminullah Muhammad dari Banjarbin Sultan Hamidullah dari Banjar /Sultan Kuning (Rabiah) | SULTAN BANJAR XI.B. ♂ Sunan Nata Alam Sultan Tamhidillah Sultan Tahmid Illah II (Panembahan Batu) | ♀ Ratu Syarifah Aminah binti Syarif Nuh mufti Prambanan | ♂ Ratu Anom Kasuma Giri | ♂ Pangeran Ibrahim | ♂ Pangeran Mangku Dilaga | ♂ Pangeran Peraba (Prabu Jaya) | ♂ Pangeran Isa[5] | ♀ Putri Sara Ratoe Laija | ♂ Dewa Masmawa Sultan Mahmud | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Kiai Ngabehi Jaya Negara (Pambakal Karim bin Datu Kabul) | ♀ Alooh Oengka | ♂ Tumenggung Dipa Nata | ♂ Kiai Temenggung Warga Nata | ♀ Nyai Ratu Sepuh Nyai Ratna Njahi Ratoe Intan Sarie | SULTAN BANJAR ♂ Sulaiman dari Banjar Sultan Sulaiman Rahmatullah | ♀ Njahi Siti Gading[6] | ♀ Nyai....... | ♂ Pangeran Haji Muhammad bin Pg. Mangku bin Pg. Kasuma Nagara bin Ratu Anum Kasuma Yuda bin Pg. Dipati (Desa Bumi) bin Sultan Tahlil | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipatie Danoe Radja | ♀ Nyai Intan anak Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari) | ♀ Nyai Rami binti Temenggung Dipanata binti Kiai Adipati Singasari | ♂ Pangeran Kasirr | ♀ Njahi Ratoe Koemala Sarie Kamala Sari binti Kiai Adipati Singasari | SULTAN BANJAR ♂ Sultan Adam | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin) | ♀ Nyai Intan anak Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari) | ♀ Ratoe Sjerief Akil (Goestie Oemie)[6] | ♂ Adipati Kandangan Pangeran Ahmad | ♀ Ratu Salamah Hadji Musa binti Sultan Sulaiman dari Banjar | RAJA KUSAN ♂ Pangeran Haji Musa | ♀ Nyai Abuk | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Permaisuri Nyai Ratu Aminah (Nyai Dawang) | SULTAN MUDA BANJAR ♂ Sulthan Moeda Abdoel Rachman Abdur Rahman dari Banjar | ♀ Ratoe Abdoel Rachman (Goestie Siti Mariama) anak Nyai Intan binti Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari[6] | ♂ Pangeran Kasoema Ningrat | ♀ Gusti Abun Sari | RAJA KUSAN/PULAU LAUT ♂ Pangeran Abdoel Kadir | RAJA PULAU LAUT ♂ Pangeran Djaija Samitra bin Pangeran Haji Musa | ♀ Nyai Ambak (adik Nyai Ratu Kamala Sari) | ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR ♂ Pangeran Ratu SULTAN BANJAR Sultan Tamjidullah al-Watsiq Billah (سلطان الواثق بالله) Tamjidillah II | ♂ Pangeran Djaya Kesoema (Radin Toeyong) bin Pangeran Amir bin Pangeran Mangkoe Boemi Nata | ♀ Ratoe Djaya Kesoema (Ratoe Rampit) | ♀ Goestie Sitie Ayer Maas binti Pangeran Tahhmid bin Sultan Sulaiman | SULTAN BANJAR ♂ Pangeran Mangkubumi Sultan Hidajatoellah Halilillah (Gusti Andarun Hidayatullah II dari Banjar) | ♀ Nyai Rahamah | ♀ Ratoe Sjerief Oemar | ♂ Pangeran Sjerief Oemar | ♂ Goesti Sopie | RAJA PULAU LAUT ♂ Pangeran Sulaiman | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Amin Bin Sultan Tamjidullah al-Watsiq Billah (سلطان الواثق بالله) Tamjidillah II | ♀ Ratoe Amien Poetri Boelan binti Sultan Hidajatoellah Halilillah (Gusti Andarun Hidayatullah II dari Banjar) | ♂ Pangeran Kesoema Indra bin Pangeran Kasirr bin Sulaiman dari Banjar | ♀ Ratu Salamah anak dari Ratu Siti Aer Mas | ♀ Ratu Sari Banun | ♂ Pangeran Muhammad Illah Wirakusuma III dari Banjar bin MANGKUBUMI BANJAR Pangeran Mangkubumi Wira kasoema Wirakusuma II dari Banjar (Gusti Mayur) | ♀ Ratoe Saléha anak dari Nyai Rahamah | ♂ Pangeran Mohhamad Ali Bassa (Goesti Isa) | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pangeran Sulaiman | ♂ Pangeran Mohhamad Hanafia | ♂ Pangeran Shashra Kesuma (anak Nyai Noerain) | ♂ Pangeran Abdullah bin Pangeran Muhammad Illah Wirakusuma III dari Banjar bin MANGKUBUMI BANJAR Pangeran Mangkubumi Wira kasoema Wirakusuma II dari Banjar (Gusti Mayur | ♀ Ratu Halimah | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
.... | ♂ Pangeran Dawud | ♀ R.A. Zakiyah | ♀ Daeng Sarrojini Naidu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
.... | ♂ Pangeran Yusuf Dawud (Raden Yusuf Dawud) | ♀ Ning Munifah | ♂ Raihan Omar Hasani Priyanto | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
.... | ♂ Ismail Hasyim | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
}} |}
Catatan kaki
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Mohamad Idwar Saleh (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal 2019-02-14.
- ^ a b Kiai Bondan, Amir Hasan (1953). Suluh Sedjarah Kalimantan. Bandjarmasin: Fadjar.
- ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503.
- ^ https://web.archive.org/web/20140303172019/http://sinarbulannews.wordpress.com/2011/01/02/silsilah-keturunan-sultan-adam-al-wasikubillah-martapura-kerajaan-banjar/
- ^ a b c Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 22.
Pranala luar
- https://en.rodovid.org/wk/Person:311316 Ratu Anum Kasuma Yuda
Didahului oleh: Sunan Nata Alam Tahmidilah II Panembahan Kaharoeddin Haliloellah |
Mangkubumi 1761-1762 |
Diteruskan oleh: Pangeran Ratu Anom Prabujaya Prabajangga |
Artikel bertopik biografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |