Lompat ke isi

Centro Intercultural de Documentacion

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 September 2024 17.41 oleh Yudisium (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Centro Intercultural de Documentación")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Centro Intercultural de Documentacion (bahasa Indonesia: Pusat Dokumentasi Antar Budaya) yang disingkat CIDOC atau Centro adalah sebuah kampus pendidikan tinggi bagi pekerja pembangunan dan misionaris. Kampus ini pernah berada di Rancho Tetela, kota Cuernavaca, Meksiko.

Sejarah awal

[sunting | sunting sumber]

Dalam Celebration of Awareness: A Call for Institutional Revolution, Illich menulis bahwa tujuan sekolah tersebut adalah untuk melawan perintah Kepausan yang pada tahun 1960 memerintahkan para pemimpin agama di Amerika Serikat dan Kanada untuk mengirimkan 10% pendeta dan biarawati mereka ke Amerika Selatan. Illich yakin bahwa proyek ini akan lebih banyak menimbulkan kerugian dibanding manfaat. Ia bermaksud agar Centro berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi para pendeta dan pekerja pembangunan, dengan tujuan mendidik mereka tentang efek negatif dari agenda pembangunan dan pendidikan yang mereka bawa. Dia menyebutnya "pusat de-Yankeefication".[1] Sekolah tersebut juga menawarkan kursus bahasa Spanyol. Illich memuji Feodora Stancioff dan Brother Gerry Morris yang berperan sebagai rekan pendiri.

Peninggalan

[sunting | sunting sumber]

Pusat ini menjalankan program penerbitan yang signifikan dalam berbagai format: Dossiers, Sondeos, Documenta, dll. Pusat ini juga menerbitkan katalog publikasinya. Centrum für Internationale Entwicklung yang berada di Vienna, Austria saat ini menyimpan koleksi lengkap publikasi dari pusat tersebut. Koleksi ini sebelumnya dipegang oleh Österreichisches Lateinamerika-Institut yang berada di Vienna juga.

Alumni, pengajar dan pengunjung ternama

[sunting | sunting sumber]

Paulo Freire adalah tamu tetap di Centro. Pengunjung, mahasiswa dan staf lainnya Valentina Borremans, Everett Gendler, Robert S. Leiken, Jean Robert, Paul Goodman, John Mason Hart, Susan Sontag, Erich Fromm, Peter L. Berger, John Holt, Joel Spring, Carl Mitcham, Leo Gabriel, Augusto Salazar Bondy, André Gorz, Lini De Vries, Robert K. Logan, Sylvia Marcos

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala Luar

[sunting | sunting sumber]